Aplikasi Prinsip Larutan Penyangga

2. Aplikasi Prinsip Larutan Penyangga

Cairan darah dalam tubuh manusia memiliki sifat penyangga karena mampu mengendalikan pH dalam darah. Salah satu fungsi darah adalah membawa oksigen untuk disebarkan ke seluruh sel. Fungsi ini bergantung pada pH darah.

Sel darah merah, khususnya atau hemoglobin bekerja optimal sebagai pembawa oksigen pada pH sekitar 7,4. Jika pH cairan darah berubah maka kerja hemoglobin akan menurun, bahkan kemampuannya akan hilang jika pH cairan darah di atas 10 atau di bawah 5.

Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI

Cairan darah mengandung asam lemah H 2 CO 3 dan basa konjugatnya: HCO – 3 (dari garam NaHCO 3 dan KHCO 3 ). Kedua spesi ini bertanggung

jawab dalam mempertahankan pH cairan darah agar sel darah merah bekerja secara optimal.

Jika seseorang meminum sedikit asam atau basa, seperti air jeruk

Sekilas

atau minuman bersoda maka minuman tersebut akan terserap oleh darah. Kemudian, cairan darah akan mempertahankan pH-nya dari gangguan

Kimia

asam atau basa yang dimakan atau diminum seseorang.

Penggunaan Larutan Penyangga

Jika cairan darah tidak memiliki sifat penyangga maka akan bersifat

dalam Pengembangan

asam, yang tentunya mengganggu kinerja darah. Akan tetapi, karena

Padi Hibrida

cairan darah memiliki sifat penyangga, penambahan sedikit asam atau

Kebutuhan akan pangan terus bertambah seiring dengan

basa tidak mengubah pH cairan darah sehingga kinerja darah tetap

peningkatan populasi penduduk.

optimal.

Sementara produksi pangan

Air laut juga memiliki sifat penyangga yang berasal dari garam-garam cenderung tetap. Hal ini terjadi

disebabkan terbatasnya lahan

dan udara yang terlarut dalam air laut. Di dalam air laut terkandung

produksi yang sesuai untuk

garam-garam natrium, kalium, magnesium, dan kalsium dengan anion-

pertumbuhan tanaman pangan. Oleh

anion seperti klorida, sulfat, karbonat, dan fosfat. karena itu, perlu adanya penelitian

lebih lanjut untuk meningkatkan

Sifat penyangga air laut dapat berasal dari NaHCO 3 dan gas CO 2 dari

kapasitas produksi padi nasional.

udara yang terlarut. Di dalam air laut, gas CO 2 terlarut dan bereaksi dengan

Peningkatan itu dilakukan dengan cara penggunaan bibit unggul dan

air membentuk asam karbonat. Persamaan reaksinya sebagai berikut.

pemanfaatan lahan-lahan marginal di

H 2 O(

A) + CO 2 ( g) YZZ ZZX H 2 CO 3 ( aq)

luar pulau Jawa. Salah satu lahan

Oleh karena asam karbonat adalah asam lemah dan dalam air laut

marginal yang kini sedang diusahakan adalah lahan pasang

terkandung garam natrium hidrogen karbonat maka kedua senyawa itu

surut.

akan membentuk larutan penyangga, melalui reaksi kesetimbangan:

Kendala penggunaan lahan

H pasang surut salah satunya tingkat

2 CO 3 ( aq) ZZX YZZ HCO – 3 ( aq) + H + ( aq)

keasamannya yang tinggi. Beberapa

Konsentrasi H terlarut dan konsentrasi HCO 2 – CO 3 berasal dari gas CO 2 3 teknik budidaya padi hibrida yang berasal dari garam yang terkandung dalam air laut.

diterapkan di lahan pasang surut di antaranya dengan cara penanaman

Jika air hujan yang umumnya besifat asam tercurah ke laut atau air

padi tidak terlalu dalam. Kemudian,

dari sungai-sungai mengalir ke laut dengan berbagai sifat asam dan basa

menambahkan dolomit (basa) untuk

maka sifat asam dan basa itu tidak akan mengubah pH air laut. Dengan menetralkan pH tanah dan larutan

penyangga untuk mempertahankan

kata lain, pH air laut relatif tetap.

pH sekitar 6–7. Sumber: www.pu.go.id

Kegiatan Inkuiri

Buktikan oleh Anda prinsip larutan penyangga dapat memiliki nilai ekonomis. Misalnya, dengan mengidentifikasi label pada salah satu kemasan “jus buah-buahan”. Diketahui nilai pH larutan dalam jus buah-buahan berada pada kisaran asam.

Jika Anda ingin memiliki larutan yang mempunyai nilai pH mulai dari

1 sampai 14 dan tahan lama di laboratorium, Anda dapat membuat larutan- larutan tersebut dari larutan penyangga. Nilai pH larutan penyangga tidak berubah walaupun disimpan dalam kurun waktu yang lama.