Larutan Garam Bersifat Basa

b. Larutan Garam Bersifat Basa

Dalam larutan CH

3 COONa, spesi utamanya adalah ion Na , ion

CH 3 COO – , dan molekul H

2 O. Ion Na adalah asam konjugat yang lebih

lemah dari air sehingga tidak dapat menarik gugus OH – dari air, tentunya

Sumber: www.tholt.com

tidak mengubah pH larutan.

Thomas Martin Lowry merupakan

Ion CH 3 COO – merupakan basa konjugat dari asam lemah atau basa

kimiawan asal London. Pada 1904,

yang lebih kuat dari air sehingga CH 3 COO – dapat menarik proton dari

Lowry menjadi kepala Bidang Kimia

molekul air menghasilkan CH COOH dan OH –

3 . Akibatnya, larutan

di Westminster Training College,

kemudian menjadi Kepala

menjadi basa.

Departemen Kimia di Guy’s Hospital.

Reaksi ion asetat dan air membentuk kesetimbangan, persamaan

Pada 1920, Lowry menjadi

reaksinya: Profesor Kimia Fisika pertama di

Cambridge University. Lowry

bersama-sama dengan Bronsted

CH –

3 COO ( aq) + H 2 O( A) YZZ ZZX CH 3 COOH( aq) + OH ( aq)

mengemukakan teori tentang asam

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini adalah

basa Bronsted–Lowry.

[ CH COOH OH 3 ] ⎡ − ⎣ ⎦ ⎤

⎣ ⎡ CH COO − 3 ⎦ ⎤

Bagaimanakah menentukan nilai K b dari ion asetat (K b CH 3 COO – )? Hal ini dapat ditentukan dari hubungan K a , K b , dan K w . Jika persamaan K a asam asetat dikalikan dengan persamaan K b , ion asetat akan menghasilkan nilai K w . Penentuan nilai K b di atas sebagai

berikut.

Kesetimbangan Ion-Ion dalam Larutan

⎣ + ⎡ H ⎤⎡

⎦⎣ − CH COO

3 ⎤ ⎦ [ CH COOH OH 3 ] ⎡ ⎣ ⎤ ⎦

K a ×K b =

CH COOH

⎡ ⎣ CH COO 3 ⎦ ⎤

= [H + ][OH – ]= K w

Jadi, untuk setiap pasangan asam lemah dan basa konjugatnya terdapat

hubungan K a , K b , dan K w :

K w = K a (asam lemah) × K b (basa konjugatnya) Dengan kata lain, jika K a atau K w diketahui maka nilai tetapan K b

dapat ditentukan. Tetapan kesetimbangan untuk ion asetat adalah

K (CH COO )=

= 5,6 × 10 b –10 3

K CH COOH

a ( 3 ) 1,8 10 ×

Jadi, nilai K

b untuk ion asetat sebesar 5,6 × 10 . Dengan demikian, untuk setiap garam yang mengandung kation dari

basa kuat (seperti, Na + atau K + ) dan anion dari asam lemah akan membentuk larutan bersifat basa. Nilai pH dari larutan garam yang

Mahir Menjawab anionnya terhidrolisis dapat ditentukan berdasarkan nilai K b basa konjugat

dan konsentrasi ion-ion dalam sistem kesetimbangan.

Peristiwa hidrolisis terjadi dalam larutan ....

A. natrium asetat B. amonium sulfat

Contoh 8.2

C. kalium sianida

Perhitungan pH Garam Berasal dari Asam Lemah

E. –4 semua jawaban benar Hitunglah pH larutan NaF 0,3 M. Diketahui nilai K

D. amonium asetat

Garam yang mengalami reaksi

Spesi utama dalam larutan: Na + ,F – ,H O.

hidrolisis adalah jenis garam yang

Karena F 2 – basa konjugat dari asam lemah HF maka F – merupakan basa yang lebih

mengandung ion sisa asam lemah atau ion sisa basa lemah. Dalam

kuat dari air sehingga dapat bereaksi dengan air. Persamaannya sebagai berikut.

hal ini, natrium asetat, amonium

F – ( aq)+ H O(

2 YZZ HF(aq) + OH A) ZZX ( aq)

sulfat, kalium sianida, dan

Tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut:

amonium asetat merupakan garam yang mengalami reaksi

[] HF OH ⎡

hidrolisis.

Jadi, semua jawaban benar.

⎣⎦ − ⎡⎤ F

Jawabannya (E).

SPMB 2002

Nilai K b dapat dihitung dari K w dan K a (HF):

K 14 −

a () HF × 7, 2 10

Konsentrasi pada kesetimbangan adalah

Konsentrasi Awal (mol L –1 ) Konsentrasi Kesetimbangan (mol L –1 )

[HF] = x

[OH – ] 0 [OH 0 – ≈ ]= x

K = 1,4 × 10 –11 = [] HF ⎡ ⎣ OH ⎦ ⎤ ( )( ) x x b x

⎣⎦ ⎡⎤ F 0, 3 − x

Nilai x

Catatan: Nilai x sangat kecil dibandingkan 0,3 maka x dapat diabaikan dalam penyebut.

Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI

Dengan demikian, [OH – ]= x = 2 ×10 –6 M atau pOH = 5,69 pH = 14 – pOH = 8,31 Jadi, larutan bersifat basa.