Peluang terbesar dalam bidang xz adalah terbesar » 5. NA 5: periode 2, golongan IIIA
3. Peluang terbesar dalam bidang xz adalah terbesar » 5. NA 5: periode 2, golongan IIIA
99,9%, sedangkan di luar bidang peluangnya terkecil NA 13: periode 3, golongan IIIA > 0,001%.
NA 31: periode 4, golongan IIIA
5. a. Jika n = 3 maka
NA 59: periode 6, transisi dalam dilarang
A = n – 1 = 3 – 1 = 2 sehingga
NA 81: periode 6, golongan IIIA
b. Jika n = 4 maka
A = n – 1 = 4 – 1 = 3 sehingga
diizinkan
I. Pilihan ganda
c. Jika n = 5 maka
A = 4 sehingga diizinkan
Tes Kompetensi Subbab C
47. C elektron, 2n 2 = 32.
1. Pada n = 4, jumlah orbital = n 2 = 16, jumlah maksimum 7. B 17. C
II. Esai
M = 18
1. Posisi elektron dalam atom. Bohr menyatakan elektron Penulisan konfigurasi di Kelas X tidak menyimpang
mengelilingi inti dengan jarak tertentu, sedangkan teori N = 32
mekanika kuantum menyatakan posisi elektron dalam
5. 1 s 2 2 s 2
2 p 6 3 s 2 3 p 6 4 s 2 3 d 10 4 p 6 5 s 2 4 d 10 5 p 6 6 s 2 4 f 14 5 d 10 6 p 6 atom tidak dapat dipastikan, yang dapat diketahui
7 s 2 5 f 14 6 d 10 7 p 6 8 s 2 hanya daerah kebolehjadian menemukan elektron.
3. • bilangan kuantum utama (n) menyatakan bentuk
orbital
Apendiks 1
• bilangan kuantum azimut (
A) menyatakan bentuk Tes Kompetensi Subbab C
1. Hibridasi adalah pencampuran orbital-orbital atom • bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan
orbital
membentuk orbital baru dengan tingkat energi tertentu. bentuk orbital
Promosi elektron adalah perpindahan (penyesuaian) • bilangan kuantum spin (s) menyatakan bentuk
elektron dalam orbital sehingga lebih stabil. orbital
Orbital hibrida sp 3 adalah pembentukan orbital dari
5. • tiga (4 p x ,4 p y , dan 4 p z ) orbital s dan orbital p dengan cara mempromosikan •
10 orbital elektron dalam orbital s ke orbital p.
7. a, karena bilangan kuantum spin tidak mungkin.
3. 15 P:1 s 2 2 s 2 2 p 6 3 s 2 3 p 3 3 d 0
9. N 3– :1 s 2 2 s 2 2 p 6 Mg 2+ :1 s 2 2 2 2 6
s Hibridasi p ⎯⎯⎯⎯ → Al 3+ :1 s 2 2 s 2 2 p 6
Cl – : [Ne] 10 3 s 2 3 p 6 membentuk orbital hibrida sp 3 d
Sc 3+ : [Ne] 10 3 s 2 3 p 6
11. Ne = 1 s
Tetrahedral
13. Karena tingkat energinya berbeda. Untuk n = 1 hanya ada A= 0 (2 elektron)
5. Sebab pada atom N: 1 s 2 2 s 2 2 p 3 tidak memiliki orbital
15. Golongan 3B, periode 8.
2 d sehingga tidak memungkinkan terjadi hibridisasi sp 3 d.
Bab 2 Struktur dan Gaya Antarmolekul
7. Konfigurasi elektron 6 C=1 s 2 2 s 2 2 p 2
Tes Kompetensi Subbab A
⎯⎯⎯⎯⎯ Hibridasi →
2 s 2 p 2 2 sp 3 Dua orbital sp 3 berikatan sigma dengan satu orbital 1 s
dari atom hidrogen dan 1 orbital 2 p dari atom nitrogen. Dua orbital sp 3 sisa berikatan phi dengan orbital 2 p dari
120° M 120°
atom nitrogen membentuk ikatan rangkap tiga.
Struktur molekul yang terbentuk: H=C ≡N
Trigonal planar
Trigonal piramidal
Tes Kompetensi Subbab D
3. Trigonal planar = antara dua ikatan pada atom pusat 1. SOCl 2 memiliki titik leleh dan titik didih lebih besar sebesar 120°
daripada PCl 3 .
Bujur sangkar = antara empat ikatan pada atom pusat 3. Karena oksigen dan nitrogen merupakan atom dengan sebesar 90°
keelektronegatifan tinggi sehingga dapat menarik Tetahedral = sama besar, yaitu 109,5°
pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama. Trigonal piramidal = bidang datar segitiganya
5. Tergantung pemikiran Anda. mempunyai sudut 120°, sedangkan antara bidang pusat
dan titik sudut atas serta bidang bawah sebesar 90°
7. Oleh karena atom C dan atom Si memiliki skala Oktahedral = sama besar, yaitu 90°
keelektronegatifan rendah maka ikatan hidrogen tidak terjadi.
Tes Kompetensi Subbab B
I. Pilihan ganda
1. Teori domain elektron yang berdasarkan pada jumlah 1. A 11. C
21. C
31. C
33. E bebas (PEB) dalam atom pusat.
pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron 3. B 13. D
Segitiga datar
Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI
II. Esai
3. Δ = –87 kJ mol H –1
1. a. linear
c. Trigonal planar
5. Δ ° = 229,2 kJ H
b. –1 linear d. Trigonal bipiramidal 7. H
2 = 432 kJ mol –1 , HCl = 428 kJ mol , I 2 = 149 kJ
3. a. Tetrahedral d. Trigonal planar
mol –1
b. –1 huruf V e. Trigonal bipiramidal 9. N
2 = 942 kJ mol ,C 2 H 2 = 1661 kJ mol
c. Trigonal piramidal
11. a. DH reaksi
5. • Orbital gabungan antara 2 atau 3 orbital dengan
= –51 –1 kJ mol
= (4×413 + 4×240) – (4×327 + • Orbital-orbital bertumpangsuh ( overlapping)
tingkat energi yang tidak jauh berbeda.
b. DH reaksi
4×428)= –408 kJ mol –1 antara satu dan yang lain sehingga terbentuk
orbital hibrida.
Tes Kompetensi Subbab D
7. • Terjadi saat molekul-molekul memiliki sebaran 1. Sel surya adalah pembangkit energi listrik meng- muatan yang tidak homogen.
gunakan matahari sebagai sumber energinya. • Terbentuknya dipol sementara dan dipol 3. Mereaksikan gas CO dan H
2 terinduksi. yang telah diperkaya membentuk metana dan uap air. CH disebut gas alam • Mr dan speritas molekul.
sintetik.
9. Gaya London : a, d, e
5. Sumber energi terbarukan: sumber energi yang dapat Gaya van der Waals : b, c, f
diperbarui kembali.
Bab 3 Termokimia
I. Pilihan ganda
Tes Kompetensi Subbab A
1. Sistem adalah segala sesuatu (variabel) yang manjadi 3. C 13. B
fokus penelitian, sedangkan lingkungan adalah 5. D 15. B
37. D tetapi tidak menjadi fokus penelitian.
variabel-variabel penelitian yang memengaruhi sistem 7. C 17. C
3. a. Oleh karena membutuhkan kalor maka reaksi
II. Esai
fotosintesis tergolong reaksi endoterm.
1. Pada benda panas yang banyak adalah energi internal
b. Sistem: CO 2 dan H 2 O. Lingkungan: energi
sedangkan kalor baru memiliki nilai apabila terjadi
matahari, C 6 H 12 O 6 dan O 2 , dan segala sesuatu di perpindahan energi.
luar sistem.
3. Pendingin, karena reaksi melepas energi.
5. a. Perubahan entalpi (eksoterm)
5. +335 J/k
b. Perubahan entalpi (endoterm)
c. Bukan perubahan entalpi
7. CaC 2 ( s)+ 2H 2 O( A) → C 2 H 2 ( g)+ Ca(OH) 2 ( aq)
ΔH = –128 kJ
9. CH
4 + 2O 2 → CO 2 + 2H 2 O ΔH = –1530 kJ
Bab 4 Kecepatan Reaksi
Tes Kompetensi Subbab A
ΔH = 16 ×(–1530 kJ) = –765 kJ
1. mol NaOH = 0,625 mol
32 0,625 mol 1000
Kemolaran =
750mL 1liter = 0,83 M
Tes Kompetensi Subbab B
1. Q = mc T
3. Δ = 500 × 4,18 × 75 = 156,75 kJ mol CH 4 = 0,625 mol
3. Q(air dingin) = Q(air panas)
Kemolaran = 0,052 M
50 (T c – 25) = 75 (75 – T c )
50T c – 1250 = 5625 – 75T
T c = 35°C.
5. Q air panas =Q air dingin +Q kalorimeter
50 g × 4,18 J/°C g × 45°C
= (100 g × 4,18 J/°C g × 15°C) + ( C k 15°C) 9405 J = 6270 J + 15 C k J
C k = 209 J/°C
Tes Kompetensi Subbab C
7. Kecepatan penguraian ion bromida = 2,5 mol L –1 s –1
1. Δ = –33,2 kJ mol H –1
Apendiks 1
Tes Kompetensi Subbab B
7. B 17. D
27. C
1. Semakin besar konsentrasinya maka reaksi akan lebih 9. D 19. E
29. A
lambat.
3. Minum obat berbentuk sirup.
II. Esai
5. a. Katalis heterogen
1. Laju reaksi: perubahan konsentrasi pada setiap waktu.
b. Katalis homogen Kecepatan reaksi: perubahan konsentrasi rata-rata
c. Katalis homogen dalam selang waktu tertentu.
3. a. Katalis homogen sefasa dengan pereaksi.
Tes Kompetensi Subbab C
Katalis heterogen berbeda fasa.
1. Hukum kecepatan reaksi adalah persamaan yang
b. Menyediakan tempat bereaksi (meningkatkan menyatakan hubungan antara kecepatan reaksi dan
orientasi tumbukan efektif). konsentrasi molar pereaksi dipangkatkan tingkat reaksi
c. Menurunkan E a .
atau orde reaksinya.
d. Mungkin.
3. a. ¼ kali, b. 1/64 kali, c. ½ kali
5. v = k [NO] 2 [H]
tingkat reaksi = 3
V 2 ⎛ 0, 36 ⎞⎛ 0, 20 ⎞
5. Pada Cl 2 : =
maka x=1
c. v 2 =2v 1
⎛ y ⎞⎛ 0,10 ⎛⎞⎛⎞
pada NO : V 2 0, 36
Bab 5 Kesetimbangan Kimia
V 3 ⎝ 1, 44 ⎠⎝ 0, 20 ⎠
⎝⎠⎝⎠ 4 2 Tes Kompetensi Subbab A
maka y = 2
1. Reaksi satu arah: produk tidak dapat bereaksi kembali sehingga persamaan reaksinya:
menjadi pereaksi.
v = k[NO] 2 [Cl 2 ] Reaksi dua arah: produk dapat bereaksi kembali menjadi pereaksi.
Tes Kompetensi Subbab D
Reaksi kesetimbangan: reaksi dua arah yang mempunyai kecepatan bereaksi sama.
1. Jika konsentrasi pereaksi diperbesar maka frekuensi tumbukan semakin tinggi sehingga laju reaksi juga akan 2 HI
meningkat.
3. a. K
3. Dengan orientasi yang tepat, partikel-partikel pereaksi dapat menghasilkan tumbukan efektif.
b. 2 K = [ ][ ]
CO H 3
[ HO 2 ] ⎣ ⎡ CH 4 ⎦ ⎤
[ = NH 3 ]
E a =+251 kJ
c. [ ][ ] 3
N 2 +O
NO 2
H reaksi = 167 kJ
NO 2
d. K =
[][] 2 NO O
5. K
Tes Kompetensi Subbab E
[ n HO
1. Semakin kecil bahannya maka semakin besar luas
A) + O 2 ( permukaannya. g)
7. 2H 2 O 2 ( A) ZZX YZZ 2H 2 O(
K c = [O 2 ]
3. FeO, V 2 O 5 , dan Pt – Rh.