Konsep Komik 1 Definisi Komik Tema
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KOMIK A PORTRAID OF M N DAN TEORI
KOGNISI DEPRESI AARON BECK
2.1. Konsep Komik 2.1.1 Definisi Komik
Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas
kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku sendiri.
Menurut Scott McCloud dalam buku Understanding Comics bahwa komik merupakan gambar yang menyampaikan informasi atau menghasilkan respon estetik pada yang melihatnya.
Dapat dikatakan, komik sebagai produk budaya karena dibuat atas dasar kreasi yang dipersentasikan secara visual.
Pada tahun 1996, Will Eisner menerbitkan buku Graphic Storytelling, dimana ia mendefinisikan komik sebagai tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, dalam sebuah
buku komik. Sebelumnya, ditahun 1986 dalam buku Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan teknis dan struktur komik sebagai sequential art yaitu susunan gambar dan kata-
kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide. Di Jepang komik disebut dengan “manga”. Perkembangan manga di Jepang tergolong
sangat pesat karena ternyata keberadaannya banyak diminati semua kalangan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
ditambah lagi manga juga memiliki berbagai jenis genre veriatif dan menarik untuk beragam orang.
Komik merupakan suatu bentuk karya seni yang memilik unsur dalam penciptaannya. Unsur-unsur yang terdapat dalam komik adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsuk. Menurut
Nurgiyantoro 1995 : 23, unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur intrinsik sebuah komik adalah unsur-unsur yang secara langsung turut serta
membangun cerita. Unsur intrinsik dalam sebuah komik meliputi tema, alur, latar, penokohan, sudut pandang penokohan, dan lain-lain.