diadaptasi dalam bentuk Game dan terdapat 3 seri game yaitu Doko Doki Fushigi Taiken 2004, Kira Kira Memory Kiss 2006 dan Waku Waku Happy Friends 2007.
Komik Alice Academy dengan jumlah 29 jilid ini menceritakan tentang seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Mikan Sakura yang hancur hatinya ketika teman baiknya Hotaru
Imai pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak jenius di Tokyo. Mikan kabur dari rumahnya untuk mencari teman baiknya, dan segera menemukan sekolah tempat Hotaru pindah yaitu Alice
Academy, tempat anak-anak yang memiliki kemampuan special Alice. Mikan memulai petualangannya dan menemukan banyak hal baru di akademi tersebut. Alice dalam cerita ini
adalah kekuatan super seperti mampu menerbangkan benda, telekinesis, feromon, mengendalikan api, menetralkan alice lainnya, ataupun membuat ilusi.
Tachibana Higuchi dalam kolom kecil disetiap komiknya selalu menggambarkan wajahnya dengan sosok babi yang memakai baju lengan pangan berwarna orange dan celana
panjang berwarna biru tua. Terkadang sosok ini sering muncul dalam cerita sebagai cameo yang memiliki daya tarik humor tersendiri bagi yang membacanya.
Dalam situs resminya, Tachibana Higuchi terakhir kali mengirimkan berita pada tahun 2010 dan sampai sekarang tidak pernah mengirimkan berita apapun pada situs resminya itu.
2.3. Kognisi Depresi Aaron Beck
Manusia sebagai makhluk hidup yang berakal akan selalu menemukan masalah dalam hidupnya dan semua masalah yang dihadapin memiliki jalan keluar. Dalam proses menemukan
Universitas Sumatera Utara
jalan keluar tersebut seringkali manusia mengalami “depresi” yang tanpa disadari sering dialami dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan ataupun suatu perasaan tidak ada harapan lagi. DR.Jonatan Trisna dalam Hadi
Pranowo 2004:15 menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung
sedikit sampai pada keadaan tak berdaya. Seorang psikiater bernama Enos D. Martin pada bukunya “What is Depression” dalam
Wilkinson 1995:24 menyebutkan ada tiga jenis depresi: 1.
Normal Grief Reaction rasa sedih sebagai reaksi normal atas suatu ‘kehilangan’. Jenis ini juga disebut depresi exogenous depresi raktif. Depresi ini terjadi karena
faktor dari dalam dirinya umumnya sebagai reaksi dari ‘kehilangan’ sesuatu atau seseorang, misalnya pension, kematian seseorang yang sangat dikasihi, dll.
2. Endogenous Depression. Penyebabnya datang dari dalam tetapi belum jelas. Bisa
karena gangguan hormon, gangguan kimia dalam otak atau susunan saraf. 3.
Neurotic Depression depresi neurotik. Depresi pada tahap ini terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik dan tuntas. Depresi ini merupakan respon
terhadap stress dan kecemasan yang telah ditimbun untuk waktu yang lama. Dalam Hadi 2004:32 dikatakan untuk menemukan penyebab depresi kadang-kadang
sulit sekali karena ada sejumlah penyebab dan mungkin beberapa diantaranya bekerja pada saat yang sama. Namun dari sekian banyak penyebab dapatlah dirangkumkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Karena kehilangan. Kehilangan merupakan faktor utama yang mendasari depresi.
Archibald Hart menyebutkan empat macam kehilangan: pertama, kehilangan abstrak yaitu kehilangan harga diri, kasih sayang, harapan atau ambisi. Kedua, kehilangan
suatu yang konkrit misalnya rumah, mobil, orang atau bahkan binatang kesayangan. Ketiga, kehilangan hal yang bersifat khayal, tanpa fakta mungkin tapi ia merasa tidak
disukai atau dipergunjingkan orang. Keempat, kehilangan sesuatu yang belum tentu hilang misalnya menunggu hasil tes kesehatan atau menunggu hasil tes ujian.
2. Reaksi terhadap stress. 85 depresi ditimbulkan oleh stress dalam hidup.
3. Terlalu lelah atau capek. Karena terjadi pengurasan tenaga baik secara fisik mkaupun
emosi. 4.
Gangguan atau serangan dari kuasa kegelapan dan makhluk halus. 5.
Reaksi terhadap obat. Pada umumnya penderita depresi dapat dikenali melalui beberapa gejala, misalnya:
1. Secara fisik mereka memiliki beberapa gangguan seperti: gerakan jadi lamban, tidur
tidak nyenyak, nafsu makan menurun atau bahkan meningkat, gairah seksual menurun bahkan bisa hilang sama sekali. Pusing, mulut kering, jantung berdebar
cepat biasanya menyertai penderita ini. 2.
Kehilangan perspektif dalam hidupnya. Pandangannya terhadap hidup, pekerjaan dan keluarga menjadi kabur. Aaron Beck menggambarkan hal ini sebagai “tiga kognisi”.
Pertama, terhadap dunia: cenderung melihat kekalahan, kerugian dan penghinaan. Kedua, terhadap diri sendiri: menganggap diri kurang baik, tidaklayak dan tidak
berharga. Ketiga, terhadap masa depan: penuh dengan kesukaran, frustasi dan kerugian.
Universitas Sumatera Utara
3. Perasaan yang berubah-ubah dan sulit dikendalikan. Berbagai perasaan seperti putus
asa, kehilangan harapan, sedih, cemas, rasa bersalah, apatis, marah dan sering muncul tak menentu dan menciptakan suasana hampa dan mati.
4. Beberapa gejala psikologis seperti kehilangan harga diri, menjauhkan diri dari
masalah atau hidupnya sendiri bahkan menjadi peka secara berlebihan sering dialami oleh mereka yang mengalami depresi.
5. Pikiran dilusi. Pada depresi yang sangat parah muncul pikiran-pikiran dilusi yang bisa
merugikan, misalnya “orang akan bunuh saya” atau “seseorang akan meracuni saya”. Dalam Wilkinson 1995:26 mengatakan banyak orang beranggapan bahwa pikiran yang
sedih lebih merupakan akibat dari penyebab satu depresi. Namun, baru-baru ini telah dikemukakan bahwa gagasan itu sendiri kognisi depresif yang merupakan penyebab utama
depresi, atau yang memperburuk keadaan dan memelihara kondisi tersebut. Jadi, seseorang yang mempunyai pandangan negatif terhadap dirinya, dunia, dan masa depan kemungkinan lebih
mudah menderita penyakit depresi daripada orang yang mempunyai pandangan lebih positif. Kognisi depresi dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Pikiran, misalnya “saya gagal sebagai orang tua”.
2. Harapan, misalnya “saya tidak bahagia kecuali semua orang menyukai saya”.
3. Distorsi, misalnya menarik kesimpulan tanpa ada bukti. “Orang tidak suka bicara
dengan saya karena saya membosankan”. Aaron Beck juga menghubungkan pengembangan depresi dengan adopsi dari cara
berfikir yang terdistorsi secara negatif di awal kehidupannya. Konsep ini dikenal dengan istilah ‘segi tiga kognitif dari depresi’ cognitive triad of depression. Aspek dari segi tiga tersebut
Universitas Sumatera Utara
adalah pandangan negatif tentang diri sendiri, pandangan negatif terhadap lingkungan dan pandangan negatif terhadap masa depan.
Berbagai jenis distorsi kognitif yang diasosiasikan dengan depresi: a.
Cara berfikir “semua atau tidak sama sekali”, memandang kejadian secara hitam putih. Yang ada hanya benar-salah atau baik-buruk.
b. Generalisasi yang berlebihan, mempercayai bahwa bila suatu peristiwa negatif terjadi
maka hal itu cenderung akan terjadi lagi pada situasi yang serupa dimasa depan. c.
Filter mental, berfokus hanya pada detail-detail negatif dari suatu peristiwa dan dengan sendirinya menolak unsur-unsur positif dari semua yang pernah dialami.
d. Mendiskualifikasikan hal-hal positif.
e. Tergesa-gesa membuat kesimpulan, membentuk interpretasi negatif mengenai suatu
peristiwa meskipun kurang bukti. f.
Membesar-besarkan suatu kesalahannya dan mengecilkan suatu kebaikannya. g.
Penalaran emosional, menginterpretasikan perasaan dan peristiwa berdasarkan emosi dan bukan pada pertimbangan-pertimbangan rasional berdasarkan bukti yang ada.
h. Pernyataan-pernyataan keharusan, menciptakan perintah personal. Dengan
menciptakan harapan yang tidak realistis dapat menyebabkan seseorang menjadi depresi saat gagal mencapainya.
i. Memberi label dan salah melebel, meletakkan lebel negatif pada diri sendiri dan
orang lain. j.
Melakukan personalisasi, kecenderungan untuk mengkonsumsi bahwa diri kita bertanggung jawab atas masalah dan perilaku orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Berangkat dari teori Aaron Beck dan teori lain yang mendukung penelitian inilah penulis akan menganalisis psikologi Mitsuru Abe dalam komik A Portrait of M N, sehingga akan
dapat dipaparkan apa penyebab Mitsuru mengalami gangguan secara psikologis dan gangguan psikologis apa yang dialami oleh Mitsuru yang digambarkan oleh Tachibana Higuchi sebagai
pengarang komik ini.
2.4. Definisi dan Semiotik Sastra 2.4.1. Definisi Semiotik