ASPEK-ASPEK DALAM MEMBERIKAN INFORMASI

- Information must be pertinent

Informasi harus berhubungan ( nyambung). Pernyataan informasi harus berhubungan dengan urusan dan masalah yang penting bagi penerima informasi (orang yang membutuhkan informasi tersebut). Tentunya informasi ini benar-benar sesuai dengan pola pikir/ nalar penerima informasi.

- Information must be accurate

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak memiliki bias atau menyesatkan. Informasi yang dihasilkan harus mencerminkan maksudnya. Keakuratan informasi seringkali bergantung pada keadaan.

- Information must be timely

Informasi harus ada ketika dibutuhkan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

- Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda.

- Nilai Informasi Nilai dari informasi ( value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sebagian besar informasi tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam satuan uang), tetapi kita dapat menaksir nilai efektivitas dari informasi tersebut. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau costbenefit.

Dalam membantu anda untuk mengenali bagaimana informasi itu patut kita sampaikan atau tidak, dalam hal ini apakah informasi yang akan kita sampaikan memang berkualitas atau tidak, maka ada beberapa hal yang perlu kita cermati. Mc. Leod (Susanto, 2002) mengutarakan ciri-ciri informasi yang berkualitas, diantaranya: - Akurasi

Informasi yang dihasilkan benar-benar akurat, data yang dimasukkan dan proses yang digunakan didalam sistem harus benar sesuai dengan kenyataan atau proses harus sesuai dengan perumusan-perumusan yang sesuai.

- Relevansi Informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi, data yang digunakan untuk diproses seharusnya ada hubungannya dengan masalahnya sehingga informasi yang diberikan bisa sesuai dengan masalah yang dihadapai.

- Ketepatan waktu Informasi yang dihasilkan tepat waktu, kalau saat ini kita membutuhkan suatu informasi maka informasi yang kita butuhkan itulah yang kita dapatkan. Informasi tidak datang waktu yang dah lewat atau sebelumnya.

- Kelengkapan Informasi yang dihasilkan lengkap, informasi yang dihasilan harus lengkap jadi tidak ada kekurangan sedikitpun tentang informasi yang dicari.

Dari uraian di atas, kita dapat memahami bahwa tidak semua fakta/ data menjadi informasi, dan tidak semua informasi berkualitas dan bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu kita perlu memilih dan memilah informasi apa saja yang memang patut disampaikan kepada orang lain. Dengan kata lain, pilihlah sesuai dengan kebutuhan orang yang akan menerima pesan.

Untuk mempermudah pemahaman kita, mari kita mulai melakukan studi kasus sebagai berikut:

Jika anda mendapatkan fakta seperti ini:

Silakan diskusikan hasil isian yang anda tulis dengan teman anda, kemudian simpulkan hasilnya. Bagaimana?Tentunya anda sudah dapat menjawab dan memahami bahwa berkomunikasi itu ternyata susah-susah gampang. Persepsi tentang suatu hal ternyata sangat bervariasi tergantung dari usia, pola pikir, dan lain sebagainya.

Demikian pula jika kita akan menyampaikan informasi pada orang lain, agar dapat tersampaikan dan dipahami orang lain, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa hal perlu kita cermati dalam menyusun informasi yang akan kita sampaikan kepada orang lain adalah: - Ketahui mitra bicara (usia, tingkat pendidikan, penalaran, jenis

kelamin, dan karakter lainnya) - Ketahui tujuan (Untuk apa? Manfaatnya apa?) - Perhatikan

dan kondisi yang melatarbelakangi atau bahkan dapat mempengaruhi pola pikir dan cara pandang seseorang)

konteks

(tema, situasi,

- Pelajari kultur (kebiasaan, adat, budaya, tata krama, dsb.) - Pahami bahasa (jenis, bentuk, cara bertutur, dsb.)

Baiklah, sekarang mari kita coba berlatih dengan teman-teman anda sendiri yang bisa diasumsikan mempunyai tingkat pendidikan dan penalaran yang setingkat. Silakan anda mengajak teman-teman anda melipat kertas seperti gambar berikut ini:

Ingat, hanya dengan kata-kata tanpa isyarat dan gerakan-gerakan tertentu. Untuk kegiatan pertama, teman-teman anda tidak diperkenankan untuk bertanya. Sedangkan kegiatan kedua, teman- teman anda boleh bertanya untuk memperjelas cara melipat kertasnya. Kemudian coba kita lihat hasilnya dan catat pada kolom di bawah ini:

Melipat

Tanpa Bertanya Dengan Bertanya

Kertas Berhasil

Hasil Tidak Sesuai

Gagal

Anda juga boleh memberikan tugas pada teman-teman anda untuk menggambar bentuk-bentuk tertentu, kemudian anda cermati hasilnya. Berapa banyak yang sesuai dan berapa banyak yang tidak sesuai dengan harapan.

Nah, sekarang silakan diskusikan dengan teman-teman anda tersebut, kemudian bahas mengapa hal itu bisa terjadi, dan bagaimana seharusnya. Catat dan tuliskan pada kolom di bawah ini:

penggunaan kata/ isyarat/ waktu, konteks/ tema saat disampaikan, alur penyampaian informasi, dan budaya/ bahasa yang sesuai.

- Perbedaan konteks/ tema menyebabkan orang-orang memahami suatu hal dengan makna yang berbeda - Sebaliknya apabila kita menjadi lawan bicara, coba perhatikan tanda-tanda non verbal lawan bicara kita disamping kata-kata yang disampaikannya. Kelengkapan informasi yang diterima membuat kita lebih mudah memahami maksud dan makna pesan yang disampaikan orang lain.