2 Cairan Tubuh 1 Kompartemen dan Distribusi Cairan Tubuh 2 Elektrolit dan Non-elektrolit 3 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
abdomen, trauma leher, trauma medula spinalis, trauma ekstermitas, dan luka bakar Rab, 2008.
Komplikasi terbesar pada trauma adalah perdarahan Dewangga dan Budipramana, 2011. Proses perdarahan adalah kehilangan unsur utama darah
yaitu volume air, natrium, albumin, eritrosit. Terdapat juga unsur – unsur minor lainnya seperti kalium, leukosit, trombosit dan lain – lain. Volume adalah unsur
yang vital dikarenakan kehilangan sebesar 15 dari Estimated Blood Volume EBV sudah menyebabkan gangguan sirkulasi yang ditandai dengan
berkurangnya kecukupan oksigen untuk metabolisme aerobik di sel jaringan. Kekurangan ini untuk sementara dapat diatasi dengan
kompensasi jantung
takikardi dan
ventilasi paru
yang meningkat
Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia, 2010. Jika kehilangan volume mencapai 30 maka kompensasi yang ada sudah
mencapai batas maksimal bagi rata – rata pasien pada umumnya. Perdarahan yang berat dapat menimbulkan resiko syok dan kematian Perhimpunan Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia, 2010. Penatalaksanaan dalam perdarahan yaitu dilakukannya pergantian cairan secara cepat atau resusitasi
cairan untuk mengganti cairan yang hilang Dewangga dan Budipramana, 2011.
2. 2 Cairan Tubuh 2. 2. 1 Kompartemen dan Distribusi Cairan Tubuh
Air merupakan komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Air membentuk sekitar 60 dari berat badan pria dan 50 dari berat badan wanita.
Air di dalam tubuh terdistribusi dalam dua kompartemen yaitu, intraseluler dan ekstraseluler. Sekitar 40 cairan berada pada intraseluler dan 20 pada
ekstraseluler. Cairan ekstraseluler terdiri dari intravaskular plasma, ekstravaskular cairan interstisial, dan transeluler cairan serebrospinal, cairan
intraokular, dan sekresi saluran cerna yang hanya 1 dari keseluruhan cairan ekstraseluler Price dan Wilson, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Distribusi cairan tubuh Sumber : Porth, 2006.
Gambar 2. 2 Perkiraan ukuran kompartemen cairan tubuh pada dewasa dengan berat badan 70 Kg.
Sumber: Porth, 2006
Universitas Sumatera Utara
2. 2. 2 Elektrolit dan Non-elektrolit
Ada 2 jenis bahan yang terlarut dalam cairan tubuh, yaitu elektrolit dan non-elektrolit.
1. Non-elektrolit
Non elektrolit adalah molekul - molekul yang statis menjadi partikel - partikel yang terdiri dari dekstrose,
ureum, dan kreatinin Mangku dan Senapathi, 2009.
Gambar 2.3 Non-elektrolit plasma Sumber : Guyton dan Hall, 2007
2. Elektrolit
Elektrolit adalah molekul-molekul yang pecah menjadi partikel-partikel bermuatan listrik Mangku dan Senapathi, 2009. Pada cairan
ekstraseluler, Natrium dan Klorida merupakan elektrolit yang paling banyak, dalam jumlah sedang bikarbonat dan dalam jumlah sedikit kalium,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan pada cairan intraseluler lebih banyak kalium dibandingkan natrium, klorida, dan bikarbonat Porth, 2006.
Gambar 2.4 kation dan anion utama cairan intrasel dan ekstrasel. Sumber: Guyton dan Hall, 2007
2. 2. 3 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Pembatas utama perpindahan zat terlarut dalam tubuh adalah membran sel. Membran sel bersifat semipermeabel sehingga membran ini memungkinkan
pergerakan air secara bebas tapi membatasi pada pergerakan zat terlarut. Perpindahan air dan zat terlarut diantara bagian-bagian tubuh melibatkan
mekanisme transpor aktif memerlukan energi dan transpor pasif tidak memerlukan energi. Difusi dan osmosis adalah mekanisme transpor pasif dimana
sebagian besar zat terlarut berpindah melalui mekanisme ini Price dan Wilson, 2005.
Difusi adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melaui larutan atau gas. Dalam proses difusi, zat terlarut berpindah dari daerah yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki konsentrasi lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sampai terjadi keseimbangan konsentrasi pada kedua sisi membran Price dan Wilson, 2005.
Osmosis adalah pergerakan air secara pasif melintasi membran semipermeabel dari daerah dengan konsentrasi zat terlarut tinggi kekonsentrasi zat
terlarut terendah Ward et al., 2009. Tekanan osmotik adalah daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut didalamnya. Apabila suatu zat
terlarut ditambahkan pada air murni, zat ini akan menurunkan konsentrasi air dalam campuran dan meningkatkan tekanan osmotik . Jadi, semakin besar tekanan
osmotik, semakin tinggi konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan, semakin rendah konsentrasi airnya Guyton dan Hall, 2007.
Osmolalitas suatu cairan adalah jumlah osmol dari zat terlarut per kilogram pelarut. Osmolaritas suatu cairan adalah jumlah osmol per liter cairan.
Faktor determinan yang terpenting yang menentukan osmolalitas cairan ekstraseluler adalah ion Na. Bila kadar Na meningkat, maka osmolaritas
meningkat, air akan ditarik dari sel untuk mempertahankan osmolaritas tetap isotonis, sedangkan pada cairan intraseluler faktor determinan osmolalitas adalah
ion K Mangku dan Senapathi, 2009.
2. 2. 4 Sistem Pengaturan Cairan Tubuh