BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Trauma
Trauma didefinisikan sebagai perpindahan energi dari lingkungan ke tubuh manusia. Energi tersebut sebagai penyebab dari cedera fisik yang terjadi pada
tubuh manusia yang mengalami trauma. Energi yang dapat menyebabkan trauma terdiri dari energi mekanik , elektrik, panas, kimia,dan radiasi. Energi mekanik
merupakan energi yang paling banyak menyebabkan trauma Kartikawati, 2011. Trauma yang disebabkan oleh energi mekanik merupakan hasil dari
tubrukan tubuh dengan benda lainya. Trauma tersebut dapat menyebabkan robek jaringan tubuh, patah tulang, kerusakan pembuluh darah, dan mengganggu aliran
darah Porth, 2006. American College of Surgeons 2008 menyebutkan, trauma terbagi dalam
tiga jenis: 1
Trauma Tumpul Trauma tumpul sering disebabkan kecelakaan lalu lintas KLL, terjatuh,
kegiatan rekreasi, atau pekerjaan. Pola perlukaan pada pasien dapat diramalkan dari mekanisme traumanya. Pola perlukaan juga sangat
dipengaruhi usia dan aktivitas. Tabel 2.1 Mekanisme perlukaan
Mekanisme perlukaan Kemungkinan pola perlukaan
Benturan frontal •
Kemudi bengkok •
Jejak lutut pada dashboard •
Cedera bull’s eye, pada kaca depan
• Fraktur servial
• Flail chest anterior
• Kontusio miokard
• Pneumothorax
• Ruptur aorta
• Ruptur lienhepar
• Fraktur dislocatio coxae,
lutut
Universitas Sumatera Utara
Benturan samping, mobil •
Sprain servikal kontralateral •
Fraktur servikal •
Flail chest lateral •
Pneumothorax •
Ruptur aorta •
Ruptur diafragma •
Ruptur hepar lien ginjal •
Fraktur pelvis asetabulum Benturan belakang, mobil
• Fraktur servikal
• Kerusakan jaringan lunak
leher Telempar keluar , kendaraan
• Semua jenis perlukaan
• Mortalitas jelas meningkat
Pejalan kaki mobil •
Trauma kapitis •
Perlukaan toraks abdomen •
Fraktur tungkai pelvis
Sumber: American College of Surgeons, 2008. 2
Trauma Tajam Trauma tajam akibat pisau atau benda tajam dan senjata api semakin sering
ditemukan. Faktor yang menentukan jenis dan berat perlukaan adalah daerah tubuh yang terluka, organ yang terkena, dan kecepatan.
3 Cedera karena Suhu Panas Dingin
Luka bakar dapat terjadi sendiri atau dalam kombinasi dengan trauma tumpul ataupun tajam akibat mobil terbakar, ledakan, benda yang jatuh,
dan usaha penyelamatan diri. Cedera dan keracunan monoksida dapat menyertai luka bakar.
Berdasarkan akibat-akibat trauma pada organ-organ tubuh American College of Surgeons membaginya atas: trauma kapitis, trauma torak, trauma
Universitas Sumatera Utara
abdomen, trauma leher, trauma medula spinalis, trauma ekstermitas, dan luka bakar Rab, 2008.
Komplikasi terbesar pada trauma adalah perdarahan Dewangga dan Budipramana, 2011. Proses perdarahan adalah kehilangan unsur utama darah
yaitu volume air, natrium, albumin, eritrosit. Terdapat juga unsur – unsur minor lainnya seperti kalium, leukosit, trombosit dan lain – lain. Volume adalah unsur
yang vital dikarenakan kehilangan sebesar 15 dari Estimated Blood Volume EBV sudah menyebabkan gangguan sirkulasi yang ditandai dengan
berkurangnya kecukupan oksigen untuk metabolisme aerobik di sel jaringan. Kekurangan ini untuk sementara dapat diatasi dengan
kompensasi jantung
takikardi dan
ventilasi paru
yang meningkat
Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia, 2010. Jika kehilangan volume mencapai 30 maka kompensasi yang ada sudah
mencapai batas maksimal bagi rata – rata pasien pada umumnya. Perdarahan yang berat dapat menimbulkan resiko syok dan kematian Perhimpunan Dokter
Spesialis Anestesiologi dan Reaminasi Indonesia, 2010. Penatalaksanaan dalam perdarahan yaitu dilakukannya pergantian cairan secara cepat atau resusitasi
cairan untuk mengganti cairan yang hilang Dewangga dan Budipramana, 2011.
2. 2 Cairan Tubuh 2. 2. 1 Kompartemen dan Distribusi Cairan Tubuh