Pengertian dan Makna Studi Etnografi

1. Pengertian dan Makna Studi Etnografi

Apakah kalian pernah mendengar istilah etnografi? mungkin kalian pernah membaca atau mendengarnya Coba bandingkan pemahaman kalian selama ini dengan pembahasan berikut ini.

Etnografi terdiri dari dua kata, yakni etno dan graphy. Etno berarti bangsa atau suku bangsa. Graphy berarti tulisan. Berdasarkan asal-usul katanya (etimologi), etnografi berarti tulisan yang berisi deskripsi atau gambaran mengenai kehidupan dan kebudayaan suatu suku bangsa. Menurut Koentjaraningrat (1999), “konsep suku bangsa dipadankan dengan ethnic group dalam bahasa Inggris”. Ethnic group lebih tepat bila diterjemahkan dengan kelompok etnik. Menurut Zulyani Hidayah, (1999), istilah suku bangsa dan kelompok etnik dapat saling mengganti, karena memiliki konsep dasar yang sama. Dalam bahasa Indonesia, lebih tepat menggunakan suku bangsa dalam rangka melihat bangsa Indonesia dari sudut kebangsaan, dan yang menyebabkan adanya paroh-paroh (suku- suku) bangsa. Sedangkan istilah kelompok etnik nampaknya lebih cenderung dipakai di lingkungan akademik, terutama untuk membiasakan pemakainya dengan konsep tentang kelompok-kelompok sosial yang berkembang di lingkungan ilmu-ilmu sosial – kebudayaan.

Pada prinsip konsep suku bangsa memiliki makna yang sama dengan kelompok etnik. Apakah yang dimaksud dengan suku bangsa? Perhatikan beberapa definisi suku bangsa berikut:

a. Menurut Koentjaraningrat (1989), suku bangsa merupakan kelompok sosial atau kesatuan hidup manusia yang mempunyai sistem interaksi, sistem norma yang mengatur interaksi tersebut, adanya Sumber. Majalah Garuda Juli 2001 kontinuitas dan rasa identitas yang Gambar 5.2 Suku Asmat bisa mempersatuan semua anggotanya serta

menjadi kajian etnografi

memiliki sistem kepemimpinan sendiri.

b. Menurut Theodorson dan Theodorson yang dikutip oleh Zulyani Hidayah (1999), kelompok etnik adalah suatu kelompok sosial yang memiliki tradisi kebudayaan dan rasa identitas yang sama sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang lebih besar.

Studi Etnografi dan Bahasa Lokal

Persamaan dari ketiga definisi di atas adalah suku bangsa sebagai kesatuan hidup manusia yang memiliki kebudayaan dan tradisi yang unik, membuat mereka mereka memiliki identitas khusus dan berbeda dengan kelompok lainnya, dan suku bangsa merupakan bagian dari populasi yang lebih besar yang disebut dengan bangsa.

Menurut Zulyani Hidayah, bangsa Indonesia terdiri 656 suku bangsa. J.M. Melalatoa memperkirakan jumlah suku bangsa Indonesia berkisar 500. Jumlah populasi setiap suku bangsa Indonesia tidaklah merata. Ada suku bangsa yang terdiri dari puluhan juta jiwa (misalnya suku bangsa Jawa, dalam tahun 1991 saja sudah berjumlah 60 juta jiwa), dan di lain pihak ada juga suku bangsa Indonesia yang terdiri dari sekitar seribu jiwa (suku bangsa Bgu di pantai utara Irian Jaya) pada tahun 1964 hanya terdiri dari 981 jiwa) (Koentjaraningrat, 1999).

Jenis karangan terpenting yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisa antropologi adalah karangan etnografi. Isi dari sebuah karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan etnik dari suatu suku bangsa secara holistik (keseluruhan). Untuk suku bangsa yang dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit dan wilayah penyebaran yang tidak luas seperti suku bangsa Bgu, sangat dimungkinkan untuk membuat studi etnografi yang lengkap dan holistik. Sebaliknya sangat sukar untuk membuat studi etnografi yang lengkap dan menyeluruh (holistik) terhadap suku bangsa yang sangat banyak (seperti suku bangsa Jawa) dengan wilayah penyebaran yang luas, terhadap suku bangsa seperti ini, hanya dapat dihasilkan studi etnografi bagian tertentu dari kebudayaannya dengan wilayah tertentu pula.

Studi etnografi dilakukan berdasarkan kerangka 7 (tujuh) unsur universal kebudayaan. Studi etnografi juga dilengkapi dengan identitas suku bangsa, seperti nama, identitas alam dan sejarah. Perpaduan unsur universal dan lokal membuat studi etnografi menghasilkan paparan suku bangsa yang unik dalam bingkai kebudayaan universal. Menurut Koentjaraningrat (1999) studi etnografi mendeskripsikan kebidayaan suatu suku bangsa yang disusun berdasarkan suatu kerangka etnografi, terdiri

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

a. Nama suku bangsa.

b. Lokasi, lingkungan alam dan demografi.

c. Asal mula dan sejarah.

d. Bahasa.

e. Sistem komunikasi.

f. Sistem mata pencaharian.

g. Sistem kemasyarakatan.

h. Sistem pengetahuan.

i. Kesenian. j. Agama dan sistem religi.

Wahana Antropologi

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang bersifat unik. Secara horizontal ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan- kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat serta kedaerahan. Secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perbedaan- perbedaan suku bangsa, perbedaan-perbedaan agama, adat serta kedaerahan sering kali disebut sebagai masyarakat majemuk, suatu istilah yang mula-mula dikenalkan oleh Turnival untuk menggambarkan masyarkaat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan politik. Maka dari itu masyarakat Indonesia disebut sebagai masyarakat yang majemuk di mana masyarakat daerah tropis berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras.