Hubungan Seni, Seniman, dan Masyarakat

Wahana Antropologi

Ada beberapa bentuk kesenian di masyarakat, di antaranya folklore adalah istilah dari abad kesembilan belas untuk menunjuk cerita lisan tradisional dan pepatah-pepatah petani Eropa, dan kemudian diperlukan sehingga meliputi tradisi lisan yang terdapat di semua masyarakat. Epik adalah cerita lisan yang panjang, kadang-kadang dalam bentuk puisi atau prosa ritmis, yang menceritakan perbuatan- perbuatan besar dalam kehidupan orang yang sebenarnya atau yang ada dalam legenda. Kedua bentuk kesenian cerita ini digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak di Eropa maupun Amerika.

William A. Havikad (1999: 231) 24 Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

4. Hubungan Seni, Seniman dan Masyarakat

Pada masa Purba, sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat saat itu, karya seni terjelma dalam lukisan jari-jari tangan dan hewan buruan dan simbol-simbol lainnya pada dinding-dinding gua. Simbol itu dimaksudkan untuk melambangkan kepercayaan dan sarana peribadatan masyarakat pada masa itu untuk berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Pada masa Hindu Budha, karya seni sangat dipengaruhi oleh nilai- nilai Hindu Budha, seperti tampak pada patung-patung yang terdapat di berbagai candi-candi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia, seperti Bali dan kawa Tengah, yang menggambarkan para dewa dengan beberapa hiasan yang memiliki makna penting bagi masyarakat Hindu Budha, seperti Padma Teratai, Swatika, Kalamakara dan Kinnara.

Pada masa Islam, sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat yang sangat kental dengan nilai-nilai agama Islam maka lahir karya seni yang merefleksikan simbol-simbol dan nilai-nilai Islam. Contohnya, adalah kaligrafi yang terdapat pada berbagai iptek manusia, seperti belati, tombak, pedang dan panji-panji, pada bidang musik kita mengenal rebana yang identik dengan musik bernuansa Islam.

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga mempengaruhi karya seni Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai memasuki masa modern. Sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat maka seni yang berkembang adalah seni musik di samping berbagai jenis musik lainnya. Sumbangan nilai Barat terhadap seni masyarakat Indonesia adalah oktaf, ritme, dan nada, yang sering membawakan nilai-nilai kesetaraan, kemerdekaan dan kebebasan.

Dintinjau dari perkembangan seni, masa ini masyarakat Indonesia memasuki masa postmodern. Jenis dan bentuk seni terus mengalami perkembangan, eksperimen seni diadakan. Muncul seni kontemporer melengkapi seni yang sudah mapan. Seni post modern membawa struktur perasaan yang mencerminkan nilai-nilai masyarakat pendukungnya. Menurut Chris Baker (2005), struktur perasaan post modern adalah :

a. Pengertian akan ciri hidup yang fragmentaris, ambigu, dan tak pasti

b. Kesadaran akan sentralisasi hal-hal yang mungkin terjadi.

c. Pengakuan terhadap perbedaan.

d. Percepatan laju kehidupan.

Keragaman Bentuk dan Perkembangan Seni di Indonesia

Seniman baik dalam arti semua orang atau orang yang menghasilkan karya seni pada hakekatnya melakukan kegiatan berkesenian sebagai aktualisasi situasi masa kini yang dihadapi oleh masyarakat. Seniman yang menghasilkan lukisan wanita yang sangat cantik mungkin sedang mengaktualisasikan rasa cintanya yang sangat besar terhadap wanita. Setiap orang pada dasarnya memiliki rasa cinta, itulah sebabnya lukisan itu disukai setiap orang.

Seniman yang menghasilkan lukisan alam yang penuh kedamaian hendak menyampaikan pesan betapa baiknya hidup dalam damai, hal ini sekaligus sebagai protes terhadap ketidakdamaian yang terjadi di masyarakatnya, dan sebagainya. Dan hampir semua seniman melakukan kegiatan seni dengan melihat pada situasi dan kondisi masyarakatnya. Karya seni adalah pujian, protes dan aktualisasi terhadap/dari situasi dan kondisi masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa hubungan seni, seniman dan masyarakat adalah:

a. Masyarakat selalu memiliki seni yang dilahirkan oleh beberapa senimannya.

b. Masyarakat adalah sumber inspirasi bagi seniman dalam melahirkan karya seni.

c. Karya seni adalah sarana seniman untuk mengkritik dan memperbaiki keadaan masyarakatnya.

Analogi Budaya:

“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian!”

1. Uraikanlah makna kegiatan berkesenian!

2. Siapakah yang dimaksud dengan seniman?

3. Tuliskan fungsi seni dalam kehidupan manusia!

4. Bagaimanakah seniman mewujudkan tanggungjawabnya dalam melakukan kegiatan berkesenian? Jelaskan!

Coba kalian lakukan kegiatan wawancara dan dialog dengan seniman di daerah kalian.

26 Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa