Analisis Lokasi Pertanian

2. Analisis Lokasi Pertanian

Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Sebuah negara yang hampir setiap wilayahnya ditumbuhi oleh vegetasi yang tumbuh subur dari mulai jenis vegetasi alami sampai vegetasi hasil budidaya manusia. Kita wajib bersyukur dapat hidup dan tinggal di negeri yang kaya akan ketersediaan potensi sumber daya alam.

Sebagian besar penduduk Indonesia dewasa ini masih ter- konsentrasi di wilayah perdesaan dan mengandalkan sumber mata pencariannya dari sektor agraris. Hal ini dapatlah dipahami, karena pada dasarnya kemajuan sektor perekonomian Indonesia berawal dari sektor agraris.

Siklus cara dan teknik pertanian yang dilakukan para petani sekarang ini di setiap wilayah yang berbeda perkembangan sangat pesat. Beberapa hal di antaranya yaitu penerapan berbagai hasil inovasi teknologi dalam dunia pertanian. Ditemukan nya bibit unggul membantu petani memperbesar hasil panen karena bibit unggul ini dirancang sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan jenis, lahan, dan hama yang kemungkinan akan menyerang nya. Sehingga, hasil panen yang didapatkan petani dapat melebihi hasil panen dari varietas padi yang biasa digunakan. Ditemukannya mesin traktor membantu petani dalam menghemat waktu, biaya, dan tenaga yang kemungkinan besar dikeluarkan dalam mengolah sawah.

Kemajuan dalam cara dan teknik pertanian tentu saja diikuti oleh perkembangan dalam bidang sistem informasi pertaniannya. Dewasa

Z ini terutama pihak para penentu kebijakan, mulai mengadopsi hasil oom kemajuan ilmu pengetahuan berupa sistem informasi yang ber basiskan

1. Teori Konsentris peta. Sangatlah tepat jika pengadopsian teknologi ini ditujukan untuk

2. Teori Grafik meningkatkan kemajuan dalam bidang pertanian.

3. Teori Inti Ganda Output dari hasil sistem informasi tersebut dapat dijadikan sebagai

4. Teori Tempat data acuan pengembangan bagi wilayah-wilayah pertanian yang Sentral tersebar hampir di seluruh wilayah negara Indonesia. Setiap wilayah

pertanian tersebut memiliki ciri dan karakteristik berbeda, baik dari kondisi lahan dan kondisi klimatologisnya. Di sinilah peran teknologi perpetaan sebagai sebuah ilmu analisis wilayah melalui penterjemahan bentuk muka bumi dalam bidang datar.

Ketampakan lahan-lahan pertanian dalam sebuah peta dapat dengan mudah diidentifikasi. Karena, dalam peta telah berisi simbol- simbol yang dirancang sedemikian rupa, sehingga memudahkan pembaca dalam peng gunaannya.

Keterampilan Dasar Peta dan Pemetaan

Sumber: Peta Rupabumi Digital Indonesia Skala1:25.000 Lembar 1209-323 Sukamulya

Peta 1.6

Ketampakan fisik wilayah pertanian dalam peta topografi dapat

Peta Rupabumi Digital Indonesia

diidentifikasi dari beberapa parameter berikut.

Skala1:25.000 Lembar 1209-323

1. Lokasi pertanian terutama pertanian lahan basah terletak pada

dataran rendah. Ketampakan dalam peta topografi dicirikan Ketampakan Fisik Sawah Tadah Hujan

Desa Sukamulya

dengan garis kontur renggang. Penempatan lokasi pertanian Pada Peta Topografi pada dataran rendah dikarenakan jenis pertanian ini sangat

membutuhkan ketersediaan air untuk membantu pertumbuhan tanaman. Khusus untuk jenis tanaman pertanian yang sedikit membutuhkan suplai air, biasanya terletak di dataran yang agak tinggi. Pada peta topografi dicirikan dengan adanya garis kontur agak rapat. Contoh lokasi pertanian yang berada di dataran rendah adalah Karawang sebagai lumbung padi provinsi Jawa Barat.

2. Pada beberapa wilayah, lokasi pertanian ini hampir berdekatan dengan sungai dan jalan raya. Hal ini ditujukan untuk mem- permudah pengangkutan dan distribusi hasil pertanian.

Rangkuman

• Peta adalah suatu gambaran atau representasi unsur-

1. Pertimbangan Ekstrinsik

unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan Proyeksi dibedakan ke dalam tiga bagian yaitu bumi, yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau

berdasarkan bidang proyeksi (proyeksi azimutal, benda-benda angkasa.

kerucut, dan silinder), berdasarkan bidang persing- •

Di dalam peta terdapat 3 hal penting yaitu dipilih, bidang gungan (tangen, secan, polysuperficial), dan datar, diperkecil.

berdasarkan posisi sumbu simetri terhadap bidang •

Fungsi peta antara lain digunakan untuk: proyeksi (proyeksi normal, miring, dan transversal).

1. menunjukkan lokasi;

2. Pertimbangan Intrinsik

2. memperlihatkan ukuran; Proyeksi dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan

3. memperliharkan kecenderungan bentuk; sifat-sifat asli (proyeksi ekuivalen, konform,

4. menunjukkan ketinggian tempat; dan ekuidistan) dan berdasarkan generasi (geometris,

5. mengumpulkan dan menyeleksi data. matematis, dan semi geometris). •

Proyeksi peta adalah suatu sistem yang memberikan • Komponen kelengkapan sebuah peta terdiri atas judul, hubungan antara posisi titik-titik di bumi dengan di peta.

skala, legenda atau keterangan, tanda orientasi, warna •

Beberapa dasar pertimbangan dalam sistem klasifikasi dan simbol, serta sumber dan tahun pembuatan peta. proyeksi peta dapat digolongkan sebagai berikut.

Memperbesar dan memperkecil sebuah peta dapat dilakukan dengan memperbesar grid dan fotocopy.