Pola Persebaran dan Permukiman Desa dalam Kaitan

3. Pola Persebaran dan Permukiman Desa dalam Kaitan

dengan Bentang Alam

Bentuk persebaran desa yang terdapat di permukaan bumi

Barometer

berbeda satu sama lain. Hal ini sangat bergantung pada keadaan alamiah wilayahnya. Sebagai contoh, bentuk desa yang terletak di

Analisislah oleh Anda, mengapa wilayah pegunungan tentunya sangat berbeda dibandingkan dengan bentuk persebaran desa di

di kawasan pantai. Pola persebaran ini berkaitan erat dengan kondisi permukaan bumi berbeda-

tata ruang di desa itu sendiri.

beda, faktor-faktor apakah yang Ciri-ciri pola tata ruang di perdesaan antara lain sebagai berikut. memengaruhinya? Tulis jawaban

a. Tempat untuk memberi kehidupan kepada manusia cukup luas. Anda dalam buku tugas dan

b. Wilayah perdesaan dekat dengan areal pertanian. kumpulkan hasilnya kepada guru

c. Di daerah subur, pola penyebarannya cenderung mengelompok.

untuk dinilai.

d. Pola penyebaran desa di daerah kurang subur cenderung

memencar.

e. Perdesaan umumnya dekat dengan sumber air.

f. Perdesaan terlihat hijau karena banyak tanaman pertanian.

g. Daerah perdesaan umumnya berlokasi di daerah pedalaman.

h. Masyarakatnya berhubungan erat dengan kondisi alam yang berpengaruh terhadap tata kehidupan desa.

i. Kondisi alam yang berpengaruh erat dengan masyarakat perdesaan antara lain tanah, tata air, iklim, dan hujan.

j.

Udara perdesaan masih segar karena belum terkena polusi. Beberapa contoh pola persebaran dan permukiman desa antara

lain sebagai berikut.

a. Pola desa mengikuti bentuk alur sungai, dengan tujuan memudahkan transportasi dan mencari air.

Gambar 4.5

Permukiman di Tepi Sungai

Tipe permukiman mengikuti bentuk alur sungai banyak terdapat di Indonesia.

Sumber: www.tropical.island.de

b. Pola desa mengikuti bentuk tepi pantai, dengan tujuan memudahkan

dalam mencari ikan dan hasil laut lainnya.

c. Pola desa berkelompok di daerah pertanian, dengan tujuan me mudah kan perjalanan ke tegalan atau sawah, baik untuk mengolah ataupun mengawasi areal pertanian.

d. Pola desa terpencar-pencar, biasanya dikarenakan keadaan alam yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan mencari tempat yang dekat dengan air, tanah yang subur, kaya mineral, iklim yang cocok, dan daerah yang aman. Daldjoeni (1987) mengemukakan bahwa ditinjau dari pola tata

guna lahannya, ada empat bentuk perdesaan yang banyak dijumpai di Indonesia. Keempat bentuk desa tersebut adalah sebagai berikut.

Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas XII

Z oom

dataran, terutama dataran rendah. Tujuan utama bentuk desa

yang linear atau memanjang adalah mendekati prasarana trans- 1. Bentuk desa linear portasi (jalan atau alur sungai) sehingga memudahkan mobilitas

2. Bentuk desa memanjang manusia, barang, dan jasa.

mengikuti garis pantai 3. Bentuk desa terpusat

Keterangan

4. Bentuk desa mengelilingi fasilitas

tertentu

1. Arah pe ngem bang an

2. Jalan tembus

Jalur Jalan

3. Daerah industri kecil

Gambar 4.6

4. Lahan pertanian

Bentuk Desa Linear Mengikuti Jalan

Bentuk ini banyak terdapat di daerah dataran rendah.

Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

b. Bentuk desa yang memanjang mengikuti garis pantai.

Keterangan

Laut

1. Arah pengembangan

permukiman 1 1 penduduk

Gambar 4.7

3 2. Daerah kawasan

Bentuk Desa Memanjang Mengikuti

industri kecil

Garis Pantai

3. Daerah permukiman

2 2 2 penduduk

Bentuk desa ini terjadi karena aktivitas manusia yang mencari ikan dan hasil laut lainnya.

Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

c. Bentuk desa terpusat. Bentuk desa semacam ini banyak dijumpai di wilayah pegunungan. Wilayah pegunungan biasanya dihuni oleh penduduk yang berasal dari keturunan yang sama sehingga antara sesama warga masih merupakan saudara atau kerabat.

2 Keterangan

1. Daerah permukiman pen duduk 2. Daerah 1 pengembangan 3 3 permukiman penduduk

3. Daerah kawasan

Gambar 4.8

industri kecil

Bentuk Desa Terpusat

Bentuk desa ini banyak terdapat di wilayah pegunungan.

Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987

d. Bentuk desa yang mengelilingi fasilitas tertentu. Bentuk semacam ini banyak dijumpai di wilayah dataran rendah dan memiliki fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat, seperti mata air, danau, waduk, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Kondisi Spasial serta Interaksi Desa dan Kota

Keterangan

2 1. Daerah permukiman pen duduk

2. Arah pengembangan 1 permukiman

penduduk 4 3. Daerah kawasan

Gambar 4.9

3 3 industri kecil 4. Fasilitas yang telah

Bentuk Desa Mengelilingi Fasilitas

ada

Tertentu

Bentuk desa ini terjadi karena adanya 2 fasilitas umum yang banyak dimanfaatkan

oleh penduduk setempat.

Sumber: Geografi Kota dan Desa, 1987