Pengelolaan Belanja Daerah
2. Pengelolaan Belanja Daerah
a. Kebijakan Umum Keuangan Daerah
Menyadari akan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang relatif kecil, maka Pemerintah Kabupaten Jembrana telah mengoptimalkan penerapan pola intensifikasi maupun ektensifikasi terhadap sumber-sumber pendapatan. Demikian pula terhadap sumber-sumber pendapatan yang bersumber dari pemerintah atasan maupun pusat telah dimanfaatkan sebagai motorisator pembangunan yang diharapkan mampu meningkatkan pelaksanaan pembangunan daerah.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang, stabilitas perekonomian adalah merupakan salah satu prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas pertumbuhan, serta dapat memberikan kepastian berusaha bagi para pelaku ekonomi, oleh karenanya stabilitas ekonomi makro akan dapat dicapai apabila hubungan variabel ekonomi makro yang utama berada dalam keseimbangan, neraca pembayaran, penerimaan dan pengeluaran fiskal, serta tabungan dan investasi perekonomian yang tidak stabil akan dapat menimbulkan biaya yang tinggi bagi perekonomian dan akan menyulitkan masyarakat, baik swasta maupun rumah tangga. Tingkat investasi yang rendah akan menurunkan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan adanya fluktuasi yang tinggi dalam pertumbuhan produksi, hal ini sangat berpengaruh terhadap tenaga kerja menganggur. Inflasi yang tinggi akan merupakan beban yang sangat berat dan sangat dirasakan oleh penduduk miskin, dimana daya beli masyarakat akan semakin rendah.
Sehubungan dengan hal tersebut, kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten Jembrana diarahkan pada:
a. Menyeimbangkan antara peningkatan alokasi anggaran dengan upaya untuk memantapkan kesinambungan anggaran melalui peningkatan penerimaan daerah untuk dapat menaikkan belanja daerah, dengan harapan penurunan defisit anggaran secara bertahap.
b. Peningkatan penerimaan daerah terutama ditempuh melalui reformasi kebijakan dan administrasi perpajakan dan sumber-sumber penerimaan daerah yang sah lainnya;
c. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengeluaran daerah ditempuh melalui mempertajam
pengalokasian anggaran agar lebih terarah dan tepat sasaran.
b. Target dan Realisasi Belanja
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Jembrana dari tahun ketahun senantiasa mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 anggaran belanja daerah realisasinya Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Jembrana dari tahun ketahun senantiasa mengalami peningkatan dimana pada tahun 2012 anggaran belanja daerah realisasinya
Tabel 3.94 Target dan Realisasi Belanja Daerah
KENAIKAN/PENURUNAN No.
REALISASI
TAHUN ANGGARAN
117.874.584.259,86 21,56 *Realisasi sebelum audit BPK
Berdasarkan hasil perhitungan APBD, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada
tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.95 Realisasi Silpa
No TAHUN
REALISASI
Kenaikan/Penurunan
-16.219.949.949,68 -20,99 *Realisasi sebelum audit BPK
SiLPA pada tahun 2012 mencapai Rp. 61.063.989.381,99 mengalami penurunan sebesar Rp.16.219.949.949,68 atau 20,99% apabila dibandingkan dengan SiLPA tahun 2011. Gambaran umum terhadap Ringkasan Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012, sebelum dilakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah
oleh Badan Pemeriksa Keuangan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.96
Ringkasan Perhitungan APBD Kabupaten Jembrana Tahun 2012
Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
A. PENDAPATAN DAERAH 655,429,891,302.47 651,398,304,034.94
90.18 Pajak Daerah
1. PENDAPATAN ASLI DAERAH
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
Retribusi Daerah
6,750,577,625.00 91.10 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
2,853,010,557.29 100.10 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
461,272,383,059.00 464,324,549,206.00 100.66 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak
2. DANA PERIMBANGAN
27,391,860,206.00 112.54 Dana alokasi umum
396,762,339,000.00 396,762,339,000.00 100.00 Dana alokasi khusus
40,170,350,000.00 100.00 Dana Penyesuaian
98.57 Pendapatan hibah
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 142,631,804,542.73 140,603,643,928.36
- - Dana darurat
- - Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintahan
79,964,812,535.16 97.52 daerah lainnya
Dana penyesuaian dan otonomi khusus
51,680,144,000.00 100.00 Bantuan keuangan dari Provinsi atau pemerintah
8,958,687,393.20 100.00 daerah lainnya
JUMLAH PENDAPATAN 655,429,891,302.47 651,398,304,034.94
B. BELANJA DAERAH 728,713,199,862.90 664,723,059,684.62
92.32 Belanja pegawai
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 427,681,191,521.52 394,837,893,831.72
360,976,618,598.04 335,950,649,834.00 93.06 Belanja bunga
- - Belanja subsidi
- - Belanja hibah
23,593,700,000.00 92.66 Belanja bantuan sosial
60,000,000.00 100.00 Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan
7,888,318,627.82 100.00 desa Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/ kota,
27,259,197,619.90 82.86 pemerintahan desa dan partai politik Belanja tidak terduga
89.65 Belanja pegawai
2. BELANJA LANGSUNG 301,032,008,341.38 269,885,165,852.90
28,006,611,681.00 86.93 Belanja barang dan jasa
123,738,089,424.72 107,264,780,137.90 86.68 Belanja modal
JUMLAH BELANJA 728,713,199,862.90 664,723,059,684.62
SURPLUS(DEFISIT) (73,283,308,560.43) (13,324,755,649.68)
C. PEMBIAYAAN 1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
82,588,745,031.67 100.13 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
77,283,939,331.67 100.00 Pencairan Dana Cadangan
- - Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
- - Penerimaan Pinjaman Daerah
- - Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
- - Penerimaan Piutang Daerah
- - Penerimaan Dana Talangan
5,000,000,000.00 100.00 Dana Bergulir
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
- - Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Pembentukan Dana Cadangan
3,200,000,000.00 100.00 Pembayaran Pokok Utang
3,200,000,000.00
- - Pemberian Pinjaman Daerah Dana Bergulir
- 0.00 Pengeluaran Dana Talangan
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN
9,195,630,771.24
8,200,000,000.00
PEMBIAYAAN NETTO
73,283,308,560.43
74,388,745,031.67 101.50
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN
61,063,989,381.99
BERKENAAN (SILPA)
Alokasi Anggaran untuk belanja pegawai terhadap total Anggaran Belanja Daerah pada tahun 2012 sebesar Rp. 393.191.105.318,04 masing-masing terdapat pada Belanja Langsung sebesar Rp. 32.214.486.720,00 dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 360.976.618.598,04 atau mencapai 59,99% dari total anggaran Belanja Daerah. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi anggaran daerah tahun 2012 sebagian besar masih dipergunakan untuk Belanja