Komitmen Organisasi

3. Penelitian Terdahulu mengenai Komitmen Organisasi

Dalam penelitian yang dilakukan Andini (2006) mengenai analisis pengaruh kepuasan gaji, kepuasan kerja, komitmen organisasi terhadap turnover intention menggunakan tiga indikator untuk mengukur komitmen organisasi pegawai. Indikator dalam penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Roemanni Muhammadiyah Semarang adalah loyalitas terhadap organisasi, kesetiaan terhadap organisasi dan kesesuaian tujuan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Noordin, Omar, Sehan dan Idrus (2010) mengenai Organizational Commitment and Employee’s Innovative Behavior, Study in Retail Sector (komitmen organisasi dan perilaku inovatif pegawai, studi pada sektor ritel) komitmen organisasi dibagi atas tiga dimensi dengan sepuluh indikator. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jafri (2010) mengenai Organizational Climate and Its Influence on Organizational Commitment (iklim organisasi dan pengaruhnya terhadap komitmen organisasi) komitmen organisasi terdiri dari dimensi komitmen afektif, dimensi komitmen berkelanjutan dan dimensi komitmen normatif .

Untuk dimensi komitmen afektif diukur menggunakan indikator keinginan pegawai menghabiskan sisa hidupnya untuk mengembangkan karir di organisasi, rasa menikmati ketika berdiskusi dengan orang lain tentang organisasi, dan merasakan masalah organisasi sebagai masalah pribadi. Indikator merasa berat untuk menginggalkan organisasi, merasa terganggu dalam hidup apabila keluar dari pekerjaan sekarang, pegawai merasa organisasi telah mengeluarkan banyak biaya untuk membuatnya bertahan di organisasi dan pegawai merasa saat ini bertahan di organisasi adalah suatu tujuan digunakan dalam mengukur komitmen berkelanjutan.

Komitmen normatif diukur dengan menggunakan indikator yaitu menurut pegawai bertahan di organisasi adalah terbaik untuk karirnya, pegawai merasa memiliki nilai ketika setia kepada satu organisasi dan pegawai berfikir bahwa diluar organisasi terlalu banyak yang berpindah- pindah kerja. Tiga dimensi yang diuraikan diatas diadaptasi oleh penelitian Nur aeni (2011) dengan menggunakan indikator berbeda. Penelitian tersebut mengenai pengaruh motivasi, kompetensi dan komimen terhadap kinerja dosen perguruan tinggi swasta di Kopertis Wilayah II Palembang. Untuk mengukur komitmen afektif indikator yang digunakan adalah rasa percaya pegawai terhadap instansi, kepercayaan secara emosional dalam hubungan dengan instansi, pegawai menganggap organisasi sebagai bagian dari hidupnya dan keikhlasan pegawai dalam menghabisakan masa hidupnya untk bekerja di instansi.

Komitmen berkelanjutan diukur menggunakan kecintaan pegawai terhadap instansi karena secara rasional bermanfaat dari segi psikologis maupun ekonomi, pegawai lebih suka bertahan dalam instansi, pegawai mau mengorbankan milik pribadi apabila menunda pekerjaan, ketertarikan pegawai pada pekerjaan yang ada dan pegawai akan merasa terganggu hidupnya jika meninggalkan pekerjaan saat ini. Indikator untuk mengukur komitmen normatif adalah tingkat kesetiaan pegawai pada organisasi, pegawai merasa bahagia bekerja di organisasi, kebanggaan pegawai dalam bekerja di organisasi dan perasaan memiliki organisasi.