Teknik dan Instrumen Penilaian

D. Teknik dan Instrumen Penilaian

Kurikulum Madrasah 2013 menerapkan penilaian autentik untuk menilai kemajuan belajar siswa yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

a. Penilaian Kompetensi Sikap Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap siswa , antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) 1). Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

Kriteria instrumen observasi: Mengukur aspek sikap yang dituntut pada Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur, Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi,

Mudah atau feasible untuk digunakan, Dapat merekam sikap siswa

Contoh Lembar Pengamatan Sikap

Mata Pelajaran

: Akidah Akhlak

Kelas/Semester

:X/1

Tahun Pelajaran

Waktu Pengamatan

Kompetensi Inti:

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan.

Kompetensi Dasar : 2.2.Terbiasa bertauhid dalam kehidupan sehari-hari

3.2. Memahami konsep tauhid dalam Islam.

4.2. Menunjukkan contoh prilaku bertauhid dalam Islam.

Sikap yang diintegrasikan dan dikembangkan untuk mencapai KD 3.2 dan KD 4.2 tersebut adalah perilaku jujur. Rubrik penilaian sikap jujur dapat disusun sebagai berikut:

Kriteria

Skor

Indikator Selalu jujur dalam bersikap dan

bertutur kata kepada guru dan Sangat Baik (SB)

4 teman Sering jujur dalam bersikap dan

bertutur kata kepada guru dan Baik (B)

3 teman Kadang-kadang jujur dalam

bersikap dan bertutur kata pada Cukup (C)

2 guru/teman Tidak pernah jujur dalam bersikap

Kurang (K)

1 dan bertutur kata pada guru/teman

Indikator jujur dapat dikembangkan sebagaimana mengembangkan indikator sikap yang lainya. Selanjutnya guru membuat rekapitulasi hasil penilaian sikap siswa dalam format seperti contoh berikut:

No Nama

Skor Untuk Sikap

Jml Nilai Ket

Siswa

Jujur Amanah Santun Cinta

1 Ahmad Faruq

4 3 3 3 13 81,25 A

2 Dst

Keterangan

1. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai x jumlah kriteria. Dari contoh di atas skor maksimal = 4 x 4 = 16

2. Nilai sikap = (jumlah skor perolehan : skor maksimal) x 100 = 13/16 x 100 = 75

3. Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:

C = Cukup = 60 – 69

B = Baik

K = Kurang = < 60

2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang.Keuntungan penggunaan teknik penilaian diri dalam penilaian di kelas sebagai berikut:

 dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa , karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;

 siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap

kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;  dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat

jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.

Kriteria instrumen penilaian diri:

a) kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda

b) bahasa lugas dan dapat dipahami siswa

c) menggunakan format sederhana yang mudah dipahami siswa

d) menunjukkan kemampuan siswa dalam situasi yang nyata/ sebenarnya

e) mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi siswa

f) bermakna, mengarahkan siswa untuk memahami kemampuannya

g) mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)