Langkah-Langkah Pengembangan RPP
D. Langkah-Langkah Pengembangan RPP
Langkah-langkah pengembangan RPP meliputi:
1. Mengkaji Silabus Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri, dan terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses.
Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni:
mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut didalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran, yang membuat siswa aktif belajar.
Pengkajian terhadap silabus difokuskan pada penjabaran dan perumusan indikator pembelajaran agar lebih rinci dan operasional. Indikator pembelajaran yang ada pada silabus, harus diposisikan sebagai indicator esensi (pokok) yang masih harus dikembangkan guru pada saat penyusunann RPP.
Disamping menfokuskan pada pengembangan indicator pembelajaran, maka pada saat mengkaji silabu, guru perlu memberikan perhatian serius terhadap gambaran operasional metode (sintaks) pembelajaran. Disamping itu guru perlu memiliki pemahaman konprehensif dalam merencanakan implementasi penilaian autentik.
2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Untuk mengoptimalkan perolehan, pengorganisasian, dan pengungkapan
pengetahuan baru, dapat dilakukan dengan membuat pengetahuan baru itu bermakna bagi pelajar dengan cara mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya. Apabila dirujuk dari beberapa sumber, terdapat lima jenis kemampuan awal yang harus diperhatikan dalam perancangan pembelajaran, yaitu (1) pengetahuan bermakna yang tak terorganisasi (arbitrarily meaningful knowledge), (2) pengetahuan analogis (analogic knowledge), (3) pengetahuan tingkat yang lebih tinggi (superordinate knowledge), (4) pengetahuan setingkat (kooedinate
87
knowledge ), dan (5) pengetahuan tingkat yang lebih rendah (subordinate knowledge ). Jenis-jenis pengetahuan awal itu sangat menentukan dalam membangun pengetahuan baru bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Setelah itu dilakukan analisis/pemetaan bahan ajar, maka kebutuhan bahan ajar disusun setelah diketahui berapa banyak bahan ajar yang harus disiapkan melalui analisis kebutuhan bahan ajar. Peta Kebutuhan bahan ajar sangat diperlukan guna mengetahui jumlah bahan ajar yang harus ditulis dan sekuensi atau urutan bahan ajarnya seperti apa. Sekuensi bahan ajar ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Di samping itu peta dapat digunakan untuk menentukan sifat bahan ajar, apakah dependen (tergantung) atau independen (berdiri sendiri). Bahan ajar dependen adalah bahan ajar yang ada kaitannya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain, sehingga dalam penulisannya harus saling memperhatikan satu sama lain, apalagi kalau saling mempersyaratkan. Sedangkan bahan ajar independen adalah bahan ajar yang berdiri sendiri atau dalam penyusunannya tidak harus memperhatikan atau terikat dengan bahan ajar yang lain. Bahan ajar independen ini sangat diperluakan untuk memberikan pemahaman secara independen terhadap materi-materi esensi yang diperlukan siswa untuk mencapai kompetensi yang direkomendasikan. Selanjutnya dilakukan proses mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan mempertimbangkan:
a). potensi siswa , minat, bakat dan kemampuan; b). relevansi dengan karakteristik perkembangan budaya daerah, c). perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual siswa ; d). kebermanfaatan bagi masa depan siswa ; e). struktur keilmuan sesuai dengan karakteristiknya; f). aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran; g). relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan; dan h). alokasi waktu yang memadai untuk proses pembelajaran.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa , siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada siswa . Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai siswa . Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
a). Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada paraguru, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b). Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan guru, agar siswa dapat melakukan kegiatan sesuai silabus.
c). Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah- langkah guru dalam membuat siswa aktif belajar. Kegiatan ini diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yakni:
Untuk pembelajaran yang bertujuan menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh siswa , pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan. Operasional langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara terperinci dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Kegiatan Pendahuluan:
a) guru menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b) guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;
c) guru mengantarkan siswa kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
d) guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
2) Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa .
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.
Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan kompetensi dasar yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar siswa dapat melakukan pengamatan terhadap pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, siswa menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpanbalik, dan latihan lanjutan kepada siswa .
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
Cara pengumpulan data harus relevan dengan jenis data yang dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan, museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya siswa harus tahu dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Berikut ini merupakan contoh aplikasi dari kelima kegiatan belajar(learning event ) yang termasuk dalam kegiatan inti pembelajaran yaitu:
a) Mengamati: Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas danbervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui
b) Menanya: Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada siswa untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak,
dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan:pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkritsampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep,prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yangbersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.Dari situasi di mana siswa dilatih menggunakanpertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan guru untukmengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana siswa mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri. Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melaluikegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu siswa .Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakindapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untukmencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumberyang ditentukan guru sampai yang ditentukan siswa , darisumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
c) Mengeksplorasi: sebagai tindak lanjut dari aktivitas bertanya, siswa diajak menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara yang efektif. Untuk keperluan itu, maka siswa dapat diarahkan untuk membaca buku yang lebih banyak sesuai kebutuhan belajar,mencari bahan lewat situs internet ataupun intranet, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen secara langsung. Dari kegiatan mengeksplorasi tersebut maka akan terkumpul sejumlah informasi baik yang berupa konseptual, prosedural ataupun faktual, sehingga dapat dijadikan bahan awal untuk melakukan proses belajar baik secara mandiri ataupun berkelompok.
d) Mengasosiasi:Informasi yang diperoleh siswa menjadi dasar untuk kegiatan berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Mengasosiasi ini menjadi proses dinamisasi secara internal dan sangat personal, dalam memahami pengetahuan baru yang dikaitkan dengan pengetahuaan lama ataupun pengalaman belajar, sehingga akan memperbaiki ataupun membentuk kompetensi baru bagi siswa dalam setiap mengikuti proses pembelajaran.
e) Mengkomunikasikan: Kegiatan mengkomunikasi dapat dilakukan melalui aktivitas menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari
informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola dari konsep ataupun pengalaman baru yang didapatnya. Hasil tersebut disampaikan kepada teman sebangkunya ataupun dipresentasikan di depan kelas untuk mendapatkan apresiasi dari siswa yang lain. Pada saat presentasi ini guru diharapkan aktif memberikan penilaian secara integratif sebagai hasil belajar siswa atau kelompok siswa .
3) Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Di samping itu guru harus merencana kankegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, programpengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa , dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan dengan sikap spiritual. KI-2 berkaitan dengan sikap sosial. KI-3 berkaitan dengan pengetahuan, sedangkan KI-4 berkaitan dengan keterampilan.
KI-1, KI-2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3 untuk semua mata pelajaran. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan pembelajaran.
4. Penjabaran Jenis Penilaian Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD
siswa dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Setiap pembelajaran, siswa didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang Pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut.
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD pada KI-3 dan KI-4.
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa .
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan.
5. Menentukan Alokasi Waktu Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu
efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa yang beragam. Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
6. Menentukan Sumber Belajar Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Secara teknis operasional, sebelum menyusun RPP, seorang guru harus mempersiapkan terlebih dahulu minimal empat dokumen, yaitu: 1) standar isi (KKI-KD), 2) Silabus pembelajaran. 3) Buku pedoman guru, 4) Buku pegangan siswa. 5) Buku sumber lainnya yang dianggap tepat mendukung materi pembelajaran. Setelah kelima dokumen itu tersedia, selanjutnya guru melakukan analisis silabus, pemetaan materi esensi kemudian menyusun RPP berdasarkan komponen ydan format yang standart Permendikbud 103 tahun 2014.