Pasar Modal

2.3. Pasar Modal

2.3.1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran

umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.

Setiap perusahaan membutuhkan pasar keuangan (financial market) untuk mendukung sumer dananya. Pasar keuangan terdiri dari pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market). Pasar uang berkaitan dengan penyediaan dana-dana berjangka panjang.

Pengertian pasar modal secara umum menurut Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/1990 Tentang Peraturan Pasar Modal adalah :

“Suatu sistem keuangan yang terorganisir, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang jasa keuangan, serta keseluruhan surat- surat berharga yang beredar.”

Sedangkan dalam arti sempit pasar modal adalah “suatu tempat dalam pengertian fisik yang mengorganisasikan transaksi penjualan efek yang disebut sebagai bursa efek”.

Pengertian pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, “Pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang mengalami kekurangan modal dengan pihak yang mengalami kelebihan modal yang saling membutuhkan dan melakukan berbagai permintaan dan penawaran.

2.3.2. Fungsi Pasar Modal Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang menyebabkan

lembaga ini mempunyai daya tarik bagi pihak yang membutuhkan dana, pihak yang memiliki dana, maupun pemerintah. Pemenintah sangat berkepentingan dalam pembinaan pasar modal, karena dengan membaiknya kondisi pasar modal bisa mencegah terjadinya capital flight atau pelarian modal ke luar negeri.

Sutrisno dalam bukunya Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (2008:301) memaparkan beberapa fungsi strategis dari pasar modal yaitu :

1. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana Kebuluhan dana perusahaan bisa dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan. Salah satu sumber dana yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pasar modal, selain sistem perbankan yang selama lni dikenal sebagal media perantara keuangan secara 1. Sebagai Sumber Penghimpunan Dana Kebuluhan dana perusahaan bisa dipenuhi dari berbagai sumber pembiayaan. Salah satu sumber dana yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan adalah pasar modal, selain sistem perbankan yang selama lni dikenal sebagal media perantara keuangan secara

2. Sebagai Sarana Investasi Pada umumnya perusahaan yang menjual surat berharga (saham atau obligasi) ke pasar modal adalah perusahaan yang sudah mempunyai reputasi bisnis yang baik dan kredibel, sehingga efek-efek yang dikeluarkan akan laku dijualbelikan di bursa. Sementara, pemilik dana atau investor jika tidak ada pilihan lain mereka akan menginvestasikan pada perbankan yang notabene mempunyai tingkat keuntungan yang relatif kecil. Dengan adanya surat berharga yang mudah dijualbelikan, maka bagi investor merupakan alternatif instrument investasi. Investasi di pasar modal leblh fleksibel, sebab setiap investor bisa dengan mudah memindahkan dananya dan satu perusahaan ke perusahaan lainnya atau dan satu industri ke industri lainnya. Oleh karena itu pasar modal sebagai salah satu alternatif instrumen penempatan dana bagi investor selain di perbankan atau investasi langsung lainnya.

3. Pemerataan Pendapatan Pada dasarnya apabila perusahaan tidak melakukan go public, pemilik perusahaan terbatas pada personal-personal pendiri perusahaan yang bersangkutan. Dengan go publicnya perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk ikut serta memiliki perusahaan tersebut. Dengan demikian akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut menikmati keuntungan dan perusahaan berupa bagian keuntungan atau dividen, sehingga semula hanya dinikmati oleh beberapa orang permilik, akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat artinya ada pemerataan pendapatan kepada masyarakat.

4. Sebagai Pendorong lnvestasi Sudah merupakan kewajiban pemerintah untuk memajukan pembangunan dan perekonomian negaranya. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan pembangunan membutuhkan investasi besar. Pemerintah tidak akan mampu untuk melakukan investasi sendiri tanpa dibantu oleh pihak swasta nasional dan asing. Untuk mendorong agar pihak swasta dan asing mau melakukan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung, pemerintah

Salah satu iklim investasi yang kondusif adalah likuidnya pasar modal. Semaki baik pasar modal, semakin banyak perusahaan yang akan masuk.

2.3.3. Penggolongan Pasar Modal Penjualan saham yang dilakukan oleh perusahaan yang go public kepada

masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis pasar dan sekuiritas yang akan dijual. Jenis-jenis pasar tersebut adalah :

a. Pasar Perdana Pasar perdana menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia adalah penawaran efek dari emiten kepada para pemodal selama masa tertentu sebelum efek-efek tersebut dicatatkan di bursa. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja.

Pada pasar perdana, penjamin emisi dibantu para agen penjualan untuk menyebarkan prospectus, melayani pemesanan saham, penjatahan saham dan pengembalian uang pemesanan apabila pemesan tidak memperoleh jatah saham. Jika masa penawaran perdana selesai, selanjutnya efek-efek tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

b. Pasar Sekunder Pasar sekunder adalah perdaganan efek setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana dalam waktu selambat- lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Sejak pencatatanini maka perdagangan efek dilakukan di bursa dimana transaksi dilakukan melalui

Tempat terjadinya pasar sekunder terdapat 2 tempat, yaitu :

1. Bursa Reguler Bursa regular adalah bursa efek resmi, seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

2. Bursa Paralel Bursa parallel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisisr di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan diina oleh Bapepam. Disebut over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tapi tersebar di antara kantor para broker atau dealer.

2.3.4. Pelaku Pasar Modal Semaraknya aktivitas pasar modal tidak terlepas dengan adanya pemain-

pemain pasar di bursa. Menurut Sutrisno (2008:307-309) Ada beberapa pemain yang meramaikan lantai bursa, yaitu:

1) Investor, yakni instansi atau individu yang melakukan jual beli instrumen pasar modal yang tujuan pemilik efeknya untuk jangka panjang. Contohnya Yayasan dana pensiun, perusahaan asuransi, dan perusahaan-perusahaan lainnya.

2) Spekulator, adalah instansi atau individu yang melakukan jual beli instrumen investasi pasar modal untuk tujuan jangka pendek. Biasanya pemain ini di bursa lebih banyak.

3) Acquisitor, merupakan instansi yang tujuan dalam pembelian saham untuk ikut mengendalikan perusahaan yang mengeluarkan saham. Biasanya acquisitor ini akan masuk pasar modal bila terjadi penjualan saham secara besar-besaran melalui tender over, sehingga bisa membeli dalam porsi yang besar dan bisa ikut dalam manajemen perusahaan.

Dari ketiga pemain tersebut di atas yang lebih banyak terlibat dalam transaksi sehari-hari adalah spekulator dan investor. Bila dibandingkan antara investor dan spekulator, maka perbedaannya bisa dilihat dari :

Table 2.3. Perbedaan antara Investor dan Spekulator

No Sisi Perbedaan

Mempunyai time frame jangka

Mempunyai time frame

panjang, sehingga perputaran efek

berjangka pendek, sehingga yang dimiliki lambat dan tingkat risiko perputaran efek yang dimiliki yang diambil rendah demikian pula

cepat. Tingkat risikonya

tingkat keuntungannya.

tinggi namun tingkat keuntungannya juga tinggi.

2 Strategi Membeli saham bila dinilai harganya Memilih saham yang wajar (fair value) dengan jenis

harganya bergejolak atau

saham yang mempunyai trend

price movement, dan akan

meningkat, sehingga dalam jangka

membeli saham pada saat panjang harga saham meningkat dan harga rendah (under value) bila nantinya dijual akan menapatkan dan menjualnya pada saat capital gain. Analisis yang digunakan harga tinggi. Sedangkan adalah analisis fundamental, yakni

analisis investasi yang

melihat kinerja perusahaan yang

digunakan adalah analisis

mengeluarkan efek.

teknikal.

3 Tujuan

Untuk mendapatkan dividen dan

Hanya mengharapkan

capital gain.

keuntungan dari capital gain.

Sumber : Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi oleh Sutrisno (2008:307-309)

2.3.5. Saham

a. Pengertian saham Menurut Pasal 10 Peraturan Pemerinta h No.45 Tahun 1995 “Saham bursa efek adalah saham atas nama yang mempunyai nilai nominal dan hak suara yang sama”.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Dan Peraturan Pasar Modal No.8 Tahun 1995: “Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek dan setiap der ivatif dari efek”.

94: 213): “Saham (stock) adalah kepemilikan suatu perseroan yang diwakili oleh saham yang

Menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman (19

merupakan klaim atas penghasilan dan aktiva pe rusahaan”. Menurut Anatoli Karvof (2004:33): “Saham adalah surat penyertaan atas kepemilikan dari suatu perusahaan”. Hal senada juga diungkapkan oleh Suad Husnan (2000:115) pengertian saham adalah : Saham merupakan sekuiritas yang memberikan penghasilan yang tidak

tetap bagi pemiliknya. Pemilik saham akan menerima penghasilan dalam bentuk dividen dan perubahan harga saham. Jika harga saham meningkat dari harga beli, maka pemodal dikatakan memperoleh capital gains, apabila sebaliknya disebut capital loss.

Definisi tentang saham pada dasarnya hampir sama, yaitu mengemukakan bahwa saham merupakan bukti kepemilikan seseorang pada suatu perusahaan. Membeli saham berarti membeli perusahaan atau memiliki hak suara di dalam perusahaan tersebut.

Dalam makalah seminar Training of Stock Exchange (2007), keuntungan, hak dan resiko pemegang saham adalah sebagai berikut :

Keuntungan dari pemegang saham :

a. Selisih positif harga jual dikurangi harga beli (capital gain)

b. Dividen (tunai atau saham) yang dibagikan kepada pemegang saham

c. Saham bonus (jika ada) Hak pemegang saham :

a. Dividen

b. Hak suara dalam RUPS

c. Mendapat bagian jika perusahaan dilikuidasi Resiko pemegang saham :

a. Turunnya harga saham pada saat menjual kembali (capital loss)

b. Bila emiten rugi kemungkinan tidak ada pembagian dividen

c. Bila emiten dinyatakan bangkrut hak klaim pemegang saham adalah terakhir.

b. Jenis saham Menurut Sutrisno (2005:4-6) saham-saham dapat dibedakan menurut tingkatannya dalam perdagangan saham, yaitu :

1. Saham Utilitas.

2. Saham Blue Chip. Saham yang dikategorikan dalam jenis ini adalah saham-saham dari perusahaan-perusahaan besar yang sudah sangat mapan, misalnya perusahaan multinasional seperti IBM, General Electic dan sebagainya di Indonesia dapat dikatakan antara lain PT. Telkom tbk, PT Astra Internasional tbk, dan Bank Mandiri. Namun demikian bukan tanpa resiko menanamkan modal diperusahaan tersebut. Dengan besarnya perusahaan, maka biasanya deviden yang diterima para pemodal akan kecil jumlah persahamnya, sehingga bagi pemodal-pemodal kecil tidak begitu menguntungkan.

3. Saham Establish Growth.

4. Saham Emerging Growth.

5. Saham Penny.

2.3.6. Delisting

a. Pengertian Delisting Delisting atau penghapusan pencatatan saham adalah adalah kebijakan yang dilakukan oleh bursa efek untuk mengeluarkan emiten dari bursa, artinya saham-saham emiten tersebut sudah tidak tercatat lagi di bursa efek. Pada a. Pengertian Delisting Delisting atau penghapusan pencatatan saham adalah adalah kebijakan yang dilakukan oleh bursa efek untuk mengeluarkan emiten dari bursa, artinya saham-saham emiten tersebut sudah tidak tercatat lagi di bursa efek. Pada

Ada sejumlah indikator yang dijadikan pegangan dalam menilai kondisi delisting. Misalnya dalam hal laporan perkembangan setiap bulan, indikator yang perlu diperhatikan mulai dari kepatuhan melakukan kewajiban dalam bentuk laporan keuangan dan kejadian-kejadian penting perusahaan, frekuensi dan volume transaksi, jumlah pemegang saham hingga kapitalisasi pasar.

b. Kriteria Delisting Bursa mengapus pencatatan saham emiten sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berikut adalah kondisi-kondisi dimana bursa bisa menghapus pencatatan saham emiten di bursa yaitu :

1. Pernyataan pendaftaran yang telah menjadi efektif dibatalkan atau dibekukan oleh Bapepam.

2. Perusahaan yang menggabungkan diri dengan perusahaan lain atau melakukan peleburan perusahaan.

3. Perusahaan dilikuidasi.

4. Diputuskan pailit oleh Penadilan Niaga.

5. Dibekukan izin usaha yang memberikan kontribusi penjualan atau pendapatan utama.

6. Harga teoritis saham hasil stock split, saham bonus, dan atau saham dividen, atau penerbitan efek bersifat ekuitas selain saham kurang dari 20 x fraksi.

7. Laporan keuangan emiten memperoleh pendapat adverse pada tahun buku terakir.

8. Tidak menyampaikan corporate plan dalam jangka waktu yang telah ditentukan bursa.

9. Mengalami kerugian usaha dan atau mengalami kerugian setelah pajak selama 4 tahun berturut-turut (setelah tercatat di bursa).

10. Memiliki ekuitas negative selama tiga tahun berturut-turut (setelah tercatat di bursa).

11. Perdagangan saham dihentikan (suspensi) selama 12 bulan berturut-turut karena alas an apapun.

12. Tidak terjadi transaksi di pasar reguler selama Sembilan bulan berturut- turut (tidak termasuk masa suspensi).

13. Harga rata-rata penutupan saham yang terjadi selama 3 bulan berturut- turut kurang dari Rp 50 (lima puluh rupiah).

14. Rata-rata volume transaksi di pasar reguler selama 12 bulan berturut- turut kurang dari sepuluh ribu saham perbulan.

15. Jumlah saham yang dimiliki pemegang saham minor (bukan majority shareholders) kurang dari 5% dari modal disetor dan kurang dari sepuluh juta saham dalam jangka waktu 6 bulan terakhir berturut-turut.

16. Jumlah pemegang saham yang memiliki minimal satu tahun perdagangan kurang dari 100 pemegang saham dalam jangka waktu 6 bulan terakhir berturut-turut.

17. Emiten tidak lagi memenuhi persyaratan umum pencatatan apabila bidang usahanya baik langsung maupun tidak langsung dilarang oleh perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan emiten yang bersangkutan memberikan kontribusi pendapatan lebih dari 50% kepada anak/induk perusahaannya dimana anak/induk perusahaan tersebut juga merupakan emiten di bursa.

18. Perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan pertambangan tidak lagi mempunyai :

a. Kuasa penambangan atau surat izin penambangan daerah.

b. Jumlah cadangan (deposit) tidak lagi memenuhi persyaratan ekonomis.

c. Direktur yang memiliki kemampuan teknis yang berpengalaman di bidang pertambangan sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan selama 6 bulan berturut-turut.

c. Prosedur Delisting

Bila emiten yang mengalami minimal satu kondisi delisting yaitu :

a. Pernyataan pendaftarannya dibatalkan atau dibekukan oleh Bapepam

b. Emiten mengalami merger

c. Akuisisi

d. Emiten dilikuidasi, maka bursa paling lambat pada hari bursa berikutnya mengumumkan di lantai bursa tentang penghapusan saham tersebut

Bila emiten mengalami salah satu kondisi yang mengarah delisting di luar dari empat kondisi di atas, maka prosedur delisting dilakukan sebagai berikut : Bila emiten mengalami salah satu kondisi yang mengarah delisting di luar dari empat kondisi di atas, maka prosedur delisting dilakukan sebagai berikut :

b. Bursa mengumumkan mengenai keputusan delisting tersebut termasuk jadwal pelaksanaannya. Pengumuman dilakukan paling lambat pada saat hari bursa berikutnya setelah adanya keputusan delisting tersebut.

c. Saham emiten di atas dapat diperdagangkan di bursa pada pasar negoisasi selama 20 hari bursa terhitung sejak berakhirnya masa suspense dan penyelesaian transaksinya tidak dilakukan KPEI.

d. Penghapusan pencatatan saham emiten dari daftar efek yang tercatat di bursa berlaku efektif pada hari bursa berikutnya setelah berakirnya masa perdagangan.

e. Paling lambat lima hari bursa sebelum berakhirnya masa perdagangan, maka bursa menggunakan tanggal efektif delidting saham emiten tersebut.

d. Dampak Delisting Perusahaan

1. Bagi Investor Pada kondisi tertentu kebijaksanaan delisting memang bisa merugikan investor karena beberapa alasan yaitu :

a. Delisting menyebabkan investor kehilangan cara untuk memperdagangkan sahamnya secara efisien dan transparan.

b. Delisting menyebabkan investor kehilangan informasi tentang besarnya modal perusahaan, tingkat operasi perusahaan dan jumlah pemegang sahamnya.

c. Delisting menyebabkan investor kesulitan dalam mendapatkan market information yang mempengaruhi perkembangan harga saham.

2. Bagi Kreditur Delisting menyebabkan kreditur kehilangan informasi tentang kinerja perusahaan, sehingga akan kesulitan dalam pemberian kredit kepada perusahaan tersebut.

3. Bagi perusahaan yang di-delist Dengan tidak tercatatnya perusahaan di bursa efek, akan menyebabkan perusahaan yang bersangkutan mengalami kesulitan dalam melakukan restrukturisasi keuangan yang telah dilakukannya.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45