Implementasi Model Data ke Tabel

2) Implementasi Model Data ke Tabel

  Entitas-entitas yang diperoleh dari proses pemodelan dengan menggunakan ERD harus ditransformasikan ke basis data fisik dalam bentuk tabel (file-file data) yang merupakan komponen utama pembentuk basis data. Kemudian atribut- atribut yang melekat pada masing-masing himpunan entitas dan himpunan relasi akan dinyatakan sebagai field-field dari tabel-tabel yang sesuai.

  Dari hasil relasi yang diperoleh dari Diagram E-R (gambar 4.30) maka perlu dianalisis apakah relasi-relasi yang terbentuk akan menghasilkan tabel baru atau hanya berupa penambahan penyertaan atribut-atribut relasi ke tabel yang mewakili salah satu dari himpunan entitas. Hal itu bisa dilihat dari kardinalitas relasi yang dibentuk.

  Himpunan relasi yang terbentuk di atas dapat dianalisis sebagai berikut : Himpunan relasi yang terbentuk di atas dapat dianalisis sebagai berikut :

  b) Relasi R2 (Ditanggung), Kardinalitas relasi pasien dan PT Kardinalitas antara pasien dengan PT adalah many to one, maka R2 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (PT) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (pasien). Jadi atribut key dari himpunan entitas PT (KODEPT) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas pasien.

  c) Relasi R3 (Bagian), Kardinalitas relasi bagian pelayanan dan grup bagian Kardinalitas antara bagian pelayanan dengan grup bagian adalah many to one, maka R3 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (grup bagian) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (bagian pelayanan). Jadi atribut key dari himpunan entitas grup bagian (KODEGRPBAG) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas bagian pelayanan.

  d) Relasi R4 (Transaksi Pemeriksaan), Kardinalitas relasi R1 (Registrasi), ICD dan relasi R7 Relasi R1 (registrasi) – ICD adalah many to many Relasi R1 (registrasi) – relasi R7 adalah many to many Entitas ICD – relasi R7 adalah many to many Karena kardinalitas dari masing-masing relasi R4 adalah many to many maka relasi R4 harus diimplementasikan menjadi sebuah tabel baru.

  e) Relasi R5 (ICD), Kardinalitas relasi ICD dengan DTD Kardinalitas antara ICD dengan DTD adalah many to one, maka R5 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (ICD) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (DTD). Jadi atribut key dari himpunan entitas DTD (KODEDTD) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas bagian pelayanan.

  f) Relasi R6 (Jadwal), Kardinalitas relasi dokter dan bagian pelayanan Kardinalitas antara dokter dengan bagian pelayanan adalah many to many , maka R5 menjadi tabel baru

  g) Relasi R7 (Standar Unit), Kardinalitas relasi bagian

  pelayanan, relasi R4, jenis pemeriksaan dan barangobat Entitas bagian pelayanan – jenis pemeriksaan adalah many to many Entitas bagian pelayanan – barangobat adalah many to many

  Entitas bagian pelayanan – relasi R4 adalah many to many Entitas jenis pemeriksaan – barangobat adalah many to many Karena kardinalitas dari masing-masing relasi R6 adalah many to many maka relasi R7 harus diimplementasikan menjadi sebuah tabel baru.

  h) Relasi R8 (Grup Barang), Kardinalitas relasi barangobat dan grup barang. Kardinalitas antara barangobat dengan grup barang adalah many to one , maka R7 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (grup barang) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (barangobat). Jadi atribut key dari himpunan entitas grup barang (KODEGRPBRG) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas barangobat.

  i) Relasi R9 (Golongan Barang), Kardinalitas relasi

  barangobat dan golongan barang Kardinalitas antara barangobat dengan golongan barang adalah many to one, maka R8 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (golongan barang) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (barangobat). Jadi atribut key dari himpunan entitas golongan barang (KODEGOLBRG) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas barangobat.

  j) Relasi R10 (Grup Farmakologi), Kardinalitas relasi

  barangobat dan grup farmakologi Kardinalitas antara barangobat dengan grup farmakologi adalah many to one, maka R9 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (grup farmakologi) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (barangobat). Jadi atribut key dari himpunan entitas grup farmakologi (KODEGRPFMKLG) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas barangobat.

  k) Relasi R11 (Produsen), Kardinalitas relasi barangobat dan

  produsen Kardinalitas antara barangobat dengan grup produsen adalah many to one, maka R10 tidak menjadi tabel baru, tetapi akan direpresentasikan dalam bentuk pemberian pencantuman atribut key dari himpunan entitas yang berderajat 1 (grup produsen) ke tabel yang mewaliki himpunan entitas berderajat N (barangobat). Jadi atribut key dari himpunan entitas grup produsen (KODEPROD) akan menjadi tambahan bagi himpunan entitas barangobat.

  l) Relasi R12 (Bentuk Sediaan), Kardinalitas relasi