Gambaran Umum RSU Bina Kasih Ambarawa

K. Gambaran Umum RSU Bina Kasih Ambarawa

1. Gambaran Kegiatan Pelayanan RSU Bina Kasih Ambarawa

  Rumah Sakit Umum Bina Kasih (RSUBK) adalah salah satu rumah sakit swasta di Ambarawa. Rumah sakit ini pertama kali berdiri pada tanggal 2 Juli 1990 dimana pada waktu itu masih berorientasi pada pelayanan persalinan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB).

  Pada tahun 1991 berubah menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA). Pada perkembangannya rumah sakit ini semakin meningkat, maka pada tahun 1995 berubah menjadi rumah sakit tipe pratama, dengan kapasitas tempat tidur 50 buah, dan pada tahun 1998 lulus akreditasi rumah sakit 5 pokja pelayanan yaitu layanan medis (YANMED), Administrasi, Keperawatan, Rekam Medik dan IGD. Pelayanan yang diberikan ini sesuai dengan fungsi rumah sakit yaitu sebagai tempat menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang, pelayanan keperawatan, pelayanan rehabilitasi, dan

  pelayanan pencegahan penyakit. 3

  Unit pelayanan yang dilaksanakan di RSU Bina Kasih terdiri dari unit gawat darurat (UGD), unit rawat jalan (URJ), unit rawat inap (URI), unit pemeriksaan penunjang (UPP) dan unit farmasi. Unit rawat jalan (URJ) sebagai salah satu unit kerja di rumah sakit melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,

  termasuk seluruh prosedur diagnostik dan terapeutik. 10

  Kegiatan rawat jalan yang dilaksanakan di RSUBK dimulai kegiatan pendaftaran pasien rawat jalan yang dilakukan di tempat pendaftaran pasien rawat jalan (TPPRJ) baik untuk pasien baru maupun pasien lama, kemudian pasien tersebut akan ke unit pelayanan rawat jalan umum atau spesialis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Apabila ada pasien yang memerlukan pemeriksaan penunjang maka dilakukan pemeriksaan penunjang, setelah selesai diperiksa maka pasien membayar jasa pelayanan di kasir dan mengambil obat di apotik. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan pelayanan RJ yaitu untuk memberikan konsultasi kepada pasien yang memerlukan pendapat dari seorang dokter spesialis, dengan tindakan pengobatan atau tidak. 11

  Kegiatan rekam medis (RM) yang dilaksanakan di RSUBK dimulai pada saat pasien mendaftarkan diri di TPPRJ sampai pasien

  pulang. Alur RM pasien RJ dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut : 14

  Gambar 4.1 Alur Kegiatan Rekam Medis RJ RSUBK Ambarawa

  Berdasarkan gambar 4.1 kegiatan RM di RSUBK mulai dari tempat penerimaan pasien hingga pasien pulang dan berkas rekam medisnya disimpan. Hal ini sesuai dengan prosedur penyelenggaraan rekam medis rawat jalan yaitu proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien, kegiatan pencatatan data medik pasien selama pasien mendapatkan pelayanan, penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyimpanan, pengeluaran berkas untuk melayani permintaan untuk keperluan pasien dan keperkuan lainnya, serta

  pengolahan rekam medis untuk keperluan manajemen dan pelaporan. 8

2. Kebijakan Rekam Medis RSU Bina Kasih Ambarawa

  Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada seorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit- unit rawat jalan termasuk unit gawat darurat dan rawat inap. Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib administrasi dalam

  rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan. 8,12

  Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian rekam medis didapatkan informasi mengenai kebijaksanaan yang terkait dengan rekam medis adalah :

  a. Setiap pasien harus diidentifikasi.

  b. Penomoran rekam medis pasien mengikuti penomoran yang

  berlaku di lingkungan RSU Bina Kasih.

  c. Penyimpanan berkas rekam medis harus urut nomor rekam medis.

  d. Rekam medis yang berkaitan dengan proses hukum harus

  disimpan di tempat khusus yang terkunci untuk keamanan.

  e. Berkas rekam medis tidak dapat dipinjam keluar tanpa adanya ijin tertulis dari direktur.

  f. Setiap informasi yang bersifat medik tidak boleh disebarluaskan oleh karyawan RSU Bina Kasih.

  g. Berkas rekam medis yang dimusnahkan ialah berkas rekam medis yang sudah rusak atau tidak terbaca lagi, berkas rekam medis non aktif yang tidak memiliki nilai guna dan harus diperiksa dahulu oleh tim penilai serta sesuai dengan ketentuan pemusnahan menurut tahun berlakunya.

  Setiap pasien harus diidentifikasi, penomoran rekam medis pasien mengikuti penomoran yang berlaku di lingkungan RSU Bina Kasih. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membedakan satu pasien dengan pasien lain dan untuk memudahkan dalam pengindeksan kartu indeks utama pasien (KIUP) sesuai dengan sistem dokumentasi rekam medis yaitu tata cara pengumpulan data rekam medis berdasarkan sistem penamaan, pengindeksan dan penomoran dalam pelayanan

  rekam medis. 8

  Penyimpanan berkas rekam medis harus urut nomor RM, hal ini dilakukan sesuai dengan prosedur sistem penyimpanan yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukannya kembali dokumen rekam medis DRM yang disimpan dalam rak filing. 8

  Sedangkan RM yang berkaitan dengan proses hukum harus disimpan

  di tempat khusus yang terkunci untuk keamanan, berkas rekam medis tidak dapat dipinjam keluar tanpa adanya ijin tertulis dari direktur, setiap informasi yang bersifat medik tidak boleh disebarluaskan oleh karyawan RSU Bina Kasih, hal ini dilakukan dengan tujuan agar informasi RM tidak digunakan oleh orang lain yang tidak berhak sesuai di tempat khusus yang terkunci untuk keamanan, berkas rekam medis tidak dapat dipinjam keluar tanpa adanya ijin tertulis dari direktur, setiap informasi yang bersifat medik tidak boleh disebarluaskan oleh karyawan RSU Bina Kasih, hal ini dilakukan dengan tujuan agar informasi RM tidak digunakan oleh orang lain yang tidak berhak sesuai