TINJAUAN PUSTAKA

VP

  ……….........….……....(6) • VA (Vektor Antara) = a ij x VP

  ……..….......…......(7)

  Lebih lanjut ingin diketahui apakah CI dengan besaran cukup baik atau tidak, maka perlu diketahui rasio konsistensinya (CR) yaitu : ƒ CR (Rasio Konsistensi)

CR = CI RI

  ……………….………………..………………………..(8)

  RI adalah indeks acak yang dikeluarkan oleh OAK RIDGE LABORATORY, dari matrik berorde 1 sampai 15 dengan menggunakan sample berukuran 100. Tabel RI tersebut seperti pada Tabl 7 :

  Tabel 7 : Indeks Acak

  n1 2 3 4 5 6 7 RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32

  n 8 9 10 11 12 13 14 RI 1,41 1,45 1,49 1,51 1.48 1.56 1.57 Sumber : Fewidarto,1996

2.7.3. Keuntungan AHP

  Secara umum, keuntungan penggunaan metode AHP dapat diikhtisarkan sebagai berikut (Ma’arif dan Tanjung, 2003) :

  a. Kesatuan : AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti dan luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.

  b. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam memecahkan persoalan.

  c. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen–elemen dalam suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier.

  d. Penyusunan hirarki : AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah elemen–elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.

  e. Pengukuran : AHP memberi suatu skala untuk mengukur objek dalam wujud suatu metode untuk menetapkan prioritas.

  f. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan– pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.

  g. Sintesis : AHP menuntun pada suatu taksiran yang menyeluruh tentang kebaikan setiap alternatif.

  h. Tawar–menawar : AHP mempertimbangkan prioritas–prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan–tujuan mereka.

  i. Penilaian dan konsensus : AHP tak memaksakan konsenus, tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda–beda.

  j. Pengulangan proses : AHP memungkinkan orang memperhalus

  definisi mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki

2.8. Importance and Performance Analysis

  Untuk mengukur sejauh mana tingkat kepentingan pelanggan dan tingkat pelaksanaan perusahaan, maka digunakan Importance-Performance Analysis (IPA). Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan (editing) data terhadap hasil kuesioner. Sementara itu, sebelum menyiapkan tabel maka data-data tersebut harus terlebih dahulu diberi angka (coding) pada pertanyaan yang bersifat tertutup.

  Tingkat kepentingan adalah seberapa penting suatu atribut bagi pelanggan atau seberapa besar harapan pelanggan terhadap kinerja suatu atribut. Data yang digunakan adalah data skala Likert, yang berguna untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari suatu jasa oleh pelanggan.

  Dalam hal ini, untuk tingkat kepentingan digunakan skala 5 peringkat (Skala Likert) yang terdiri dari Sangat Penting, Penting, Cukup Penting, Kurang Penting, Tidak Penting. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut :

  a. Jawaban Sangat Penting diberi bobot 5

  b. Jawaban Penting diberi bobot 4

  c. Jawaban Cukup Penting diberi bobot 3

  d. Jawaban Kurang Penting diberi bobot 2

  e. Jawaban Tidak Penting diberi bobot 1

  Sedangkan untuk tingkat kinerja diberikan 5 tingkat penilaian (Skala Likert) yang terdiri dari Sangat Puas, Puas, Cukup Puas, Kurang Puas, Tidak Puas. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut :

  a. Jawaban Sangat Puas diberi bobot 5 a. Jawaban Sangat Puas diberi bobot 5

  c. Jawaban Cukup Puas diberi bobot 3

  d. Jawaban Kurang Puas diberi bobot 2

  e. Jawaban Tidak puas diberi bobt 1

  Martilla dan James dalam Nur’aini (2006), dijelaskan jumlah nilai dari jawaban responden mengenai tingkat kepentingan dan kinerja dibagi dalam lima kategori dengan selang yang ditetapkan sebagai berikut : Selang Nilai = (Xib – Xik) .............................................(9)

  Banyaknya skala pengukuran

  Xib = skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua

  responden memberi jawaban sangat pentingsangat puas (skor 5) terhadap unsur i kualitas pelayanan.

  Xik = skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa semua

  responden memberi jawaban tidak pentingtidak puas (skor 1) terhadap unsur i kualitas pelayanan.

  Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan, maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan dari suatu jasa. Sementara itu, untuk menghitung tingkat kesesuaian pelanggan dapat dilakukan dengan cara melakukan perbandingan rata-rata skor pelaksanaan dan rata-rata skor kepentingan, yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelaksanaan (kinerja) jasa yang dihasilkan. Tingkat kesesuaian ini akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adapun rumus yang digunakan adalah :

  dimana : TKi = Tingkat kesesuaian responden

  Xi = Rata-rata skor penilaian pelaksanaan (kinerja) perusahaan

  Yi = Rata-rata skor penilaian kepentingan (harapan) pelanggan Jika bobot tingkat pelaksanaan (kinerja) lebih besar atau sama dengan

  bobot tingkat kepentingan (harapan), berarti kinerja suatu produk telah memenuhi harapan pelanggan. Sementara itu, jika bobot pelaksanaan (kinerja) lebih kecil dari bobot tingkat kepentingan (harapan), berarti kinerja masih di bawah harapan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepuasan pelanggan belum tercapai. Bobot penilaian kinerja perusahaan dan bobot penilaian kepentingan pelanggan dirata-rata dan diformulasikan ke dalam matriks IPA. Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram,

  dimana skor rata-rata penilaian terhadap tingkat pelaksanaan (kinerja) (X ) menunjukkan posisi suatu aribut pada sumbu X. Sementara posisi atribut

  pada sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan (harapan) konsumen terhadap atribut (Y ___ ).

  ∑ n

  n

  ∑ Y

  X

  i =1

  i X =1 = .............................(11) Y =

  dimana : X = Bobot rata-rata tingkat pelaksanaan (kinerja) perusahaan

  ___ Y = Bobot rata-rata penilaian tingkat kepentingan (harapan)

  pelanggan

  n = Jumlah reponden Matriks IPA yang digunakan adalah suatu bangun yang dibagi menjadi empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan

  tegak lurus pada titik ( X , Y ). Matriks IPA dapat dilihat pada Gambar 6.

  ∑ n

  n

  ∑ Y

  X

  = i X =1 ................................ (13)

  ................................(14) dimana : X = Rata-rata dari rata-rata bobot tingkat pelaksanaan (kinerja

  perusahaan)

  Y = Rata-rata dari rata-rata bobot tingkat kepentingan

  (harapan) seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

  K= Banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan

  Attributes to Improve

  Maintain Performance

  Harapan

  KUADRAN I

  KUADRAN II

  Y

  KUADRAN III

  KUADRAN IV

  Attributes to Maintain

  Attributes to the-Emphasize

  X X

  Gambar 3. Matriks IPA

  Matriks IPA terdiri dari empat kuadran: kuadaran pertama terletak di Kinerja sebelah kiri atas, kuadran kedua di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran keempat di sebelah kanan bawah. Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Kuadran Pertama (Prioritas Utama)

  Ini adalah wilayah yang memuat fakor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapakan (tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan, dengan cara perusahaan harus melakukan perbaikan secara terus-menerus sehingga performance variabel yang ada dalam kuadran ini akan meningkat.

  2. Kuadran Kedua (Pertahankan Prestasi)

  Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya, sehingga tingkat kepuasannya Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya, sehingga tingkat kepuasannya

  3. Kuadran Ketiga (Prioritas Rendah)

  Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.

  4. Kuadran Keempat (Berlebihan)

  Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan kinerjanya dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya.

2.9. Penelitian Terdahulu

  Iman (2007), melakukan penelitian mengenai strategi promosi kartu kredit Bank Rakyat Indonesia dengan menggunakan AHP (Analytical

  Hierarchy Process). Dari pengolahan AHP didapatkan bahwa STP teridentifikasi sebagai faktor prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Kartu Kredit BRI dengan bobot 0,256.

  Penelitian Yanti (2004) dengan judul “Analisis Strategi Promosi ANTV dalam Kaitannya Dengan Brand Image Perusahaan” menjelaskan bahwa Antv melakukan kegiatan bauran promosi yang meliputi periklanan, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, promosi penjulan, dan penjulan langsung. Sehubungan Antv mulai mendesain ulang citra merek dengan restrukturisasi perusahaan di bawah pengelolaan manajemen baru maka Yanti menambahkan citra merek sebagai faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi perusahaan. Dalam penelitiannya ini Yanti menggunakan metode AHP untuk menganalisis strategi promosi Antv dan disebutkan bahwa alternatif strategi yang diprioritaskan bagi Antv untuk mencapai tujuannya adalah berpromosi dengan meningkatkan frekuensiintensitasnya dengan bobot 0,414.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

  Industri Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menempati peran yang cukup strategis dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Bank Perkreditan Rakyat Syariah Al Salaam, sebagai badan usaha yang bergerak di bidang perbankan tentu memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memenangkan persaingan di industri perbankan.

  Penelitian ini akan mengkaji atau mengetahui strategi promosi yang telah dilakukan oleh BPRS Al Salaam untuk produk Pembiayaannya, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan strategi dan juga menyusun alternatif strategi promosi yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi BPRS Al Salaam untuk mempromosikan Produk Pembiayaannya dengan menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Adapun pertimbangan penggunaan metode ini, pertama dengan AHP suatu masalah dipandang dalam suatu kerangka berfikir yang terorganisir dan sederhana, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif. Kedua, AHP akan menunjukan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian kualitiatif ke pendapat kuantitatif, sehingga dapat menunjukan hasil alternatif strategi promosi yang lebih jelas apakah satu alternatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa alternatif lainnya.

  Lebih lanjut, penelitian ini akan mengidentifikasi penilaian nasabah pembiayaan terhadap atribut strategi promosi yang diterapkan BPRS Al Salaam dengan menggunakan IPA (Importance-Performance Analysis). Dengan menggunakan metode IPA, akan didapat penilaian nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang dalam hal tingkat kepentingan dan kepuasan terhadap kegiatan promosi yang dilakukan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang. Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

  Hasil akhir dari analisis strategi promosi ini bertujuan untuk mengetahui apakah strategi promosi yang dilakukan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang sudah tepat atau belum, penelitian ini juga akan memberikan rekomendasi pada perusahaan untuk mempertahankan strategi promosi atau mengubahnya

  PT. BPRS Al Salaam Amal Salman

  Visi dan Misi Perusahaan

  Produk Pembiayaan BPRS Al Salaam yang ditawarkan

  Strategi Promosi Perusahaan

  dan Humas

  Langsung

  Identifikasi Kegiatan Promosi yang di

  jalankan BPRS Al Salaam saat ini

  Identifikasi Faktor-faktor

  Metode IPA

  Penyusunan Strategi Promosi

  Tanggapan pelanggan

  Metode

  Alternatif Strategi

  terhadap aktivitas promosi

  AHP

  Promosi

  Tingkat kepentingan

  Tingkat kepuasan

  nasabah

  nasabah

  Rekomendasi strategi promosi bagi Produk Pembiayaann BPRS Al Salaam

  Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di BPRS Al Salaam Pusat yang terletak di Cinere, Depok dan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang yang terletak di Leuwiliang, Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa topik promosi cukup menarik untuk diteliti di BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang. Adapun pemilihan kantor pusat dikarenakan kebijakan promosi kantor cabang sangat terpaut kebijakan dari BPRS Al Salaam pusat. Kegiatan pengumpulan data berupa wawancara dan pengisian kuesioner oleh manajemen perusahaan dan nasabah pada bulan Januari hingga Maret 2008.

3.3. Jenis dan Sumber Data

  Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.

  a. Data Primer

  Data Primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara dan penyebaran kuesioner. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada para pembuat kebijakan strategi promosi sebagai responden serta wawancara dengan pihak manajemen dalam menunjang penelitian ini. Pertanyaan- pertanyaan yang terdapat pada kuesioner berisi pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya telah disediakan sehingga responden hanya memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya paling sesuai, sedangkan pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memberikan kebebasan jawaban sesuai kehendak hati responden.

  Pemilihan responden manajemen perusahaan pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Hal ini tentunya mempertimbangkan pemahaman responden mengenai strategi promosi dan juga besarnya peranan para responden yang dipilih dalam perumusan dan pelaksanaan strategi promosi perusahaan. Pemilihan responden nasabah dilakukan dengan sengaja (purposive sampling) dengan mengacu data nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam.

  Adapun jumlah responden Manajemen BPRS Al Salaam terdiri dari 4 orang, karena dalam metode AHP sendiri tidak memiliki perumusan tertentu untuk mengambil jumlah sampel yang tepat, hanya terdapat batas minimum 2 orang responden. Responden dipilih dengan pertimbangan bahwa mereka benar–benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar benar mengetahui informasi yang dibutuhkan, sehingga mereka cukup kompeten dalam mewakili keseluruhan populasi. Namun, responden tidak berarti mewakili suatu elemen atau unsur tertentu pada hirarki, karena kedua hal ini merupakan variabel bebas. Responden sendiri berasal dari BPRS Al Salaam yaitu Direktur Utama, Direktur, Kepala Cabang Leuwiliang, dan seorang Account Officer. Jumlah responden nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam terdiri dari 80 orang. Hal ini mengacu pada rumus slovin dengan perolehan 79,84 atau 80 responden. Selanjutnya diolah menggunakan metode IPA.

  b. Data Sekunder

  Data Sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang diperoleh dari berbagai sumber studi literatur. Data sekunder didapat melalui website BPRS Al Salaam, buku-buku yang dapat dijadikan literatur, dasil-dasil penelitian terdahulu dan data dari BPRS Al Salaam seperti jumlah dan nama-nama nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang.

3.4. Metode Penarikan Sampel

  Metode penarikan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya. Metode pengambilan data yang digunakan untuk pendukung metode IPA ini adalah dengan mewawancarai nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang. Pada penelitian ini digunakan 80 responden, hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin (Simamora, 2002), yaitu :

  N

  n = ……................................................................ (15)

  1 + N . e²

  Dimana: n = Jumlah contoh minimal.

  N = Jumlah Populasi.

  e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

  pengambilan sampel yang ditolerir atau diinginkan. Dalam penelitian ini kelonggaran ketidaktelitian yang diambil sebesar 10 .

  Berdasarkan informasi yang diperoleh dari manajemen BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang, jumlah nasabah pembiayaan hingga 31 Januari 2008 berjumlah 396 orang (N). Dengan nilai e sebesar 10 , diperoleh nilai:

  n = = 79,84 ≈ 80

  1 + 396(10²)

  Jadi, jumlah responden nasabah yang diambil minimal sebanyak 80

  orang.

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

  Uji Validitas dan Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji kuesioner yang digunakan. Hal ini dilakukan agar kuesioner yang digunakan memang akurat dan layak untuk disebar kepada responden.

  Uji validitas dilakukan dengan tujuan sebagai petunjuk tentang sejauh mana suatu alat pengukur (instrumen) mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner dapat dikatakan valid (sah) jika memiliki butir-butir pertanyaan kuisioner yang saling berhubungan dengan konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, berarti pertanyaan tersebut tidak valid (sah) yang kemudian akan dihilangkan atau diganti ataupun dihilangkan dengan konsep pertanyaan lain yang valid (sah). Rumus yang digunakan dalam uji validitas ini adalah teknik korelasi Product Moment sebagai berikut (Umar, 2005):

  N ( ∑XY ) − ( ∑X ∑Y )

  r = ................................ (16)

  √ {( N∑ X² ) − (∑X)²} {(N∑Y²) −(∑Y)²}

  Dimana:

  r = Koefisien validitas yang dicari N = Jumlah responden

  X = Skor masing-masing pertanyaan X Y = Skor masing-masing pertanyaan Y

  Jika alat ukur dinyatakan sahih, selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2005). Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik alpha cronbach berikut :

  ⎛ 2 ⎞ ⎛ ⎞

  ∑

  r

  11 = ⎜

  ⎟ 1 − 2 .......................................................................(17)

  ⎝ k − ⎠ ⎜

  σ ⎝ ⎟ 1 ⎠ Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen

  K = Banyaknya butir pertanyaan

  ∑ 2 σ = Jumlah ragam butir σ = Jumlah ragam total 2

  Untuk mencari nilai ragam digunakan rumus berikut :

  X )

  ∑ −

  Keterangan : n = Jumlah responden

  X = Nilai skor yang dipilih

  Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai korelasi yang dihitung dinyatakan sahih apabila nilai r lebih dari 0.361 dan semakin sahih jika semakin mendekati 1,00. Pengujian reliabilitas diolah dengan menggunakan software SPPS versi 11.00.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

  Tahap awal yang dilakukan adalah menentukan prioritas faktor- faktor penyusunan strategi promosi setelah mengkonfirmasi kepada pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu. Tahap selanjutnya adalah pembuatan hirarki yang juga disusun berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen BPRS Al Salaam terkait kegiatan promosi yang dilakukan. Struktur hirarki ini merupakan dasar dalam pembuatan kuesioner yang diberikan kepada responden pemilihan strategi. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat pada struktur hirarki. Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi promosi dilihat melalui konsistensi setiap matriks baik itu individu maupun gabungan dan juga konfirmasi yang dilakukan dengan pakar.

  Setelah hasil kuesioner didapat dan diketahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat hirarki, data ini akan diolah dengan menggunakan AHP. Hasil pengolahan data primer ini dimulai dengan memeriksa terlebih dahulu kekonsistenan pembobotan yang diberikan responden. Pengolahan kekonsistenan pembobotan dilakukan dengan menggunakan Expert Choice 2000. Dimana dalam penelitian ini batas tingkat inkonsitensi ditetapkan 15. Kemudian setelah masing–masing pembobotan per individu terbukti konsisten, keseluruhan pembobotan oleh masing–masing individu akan digabungkan dalam satu matriks gabungan. Setelah itu matriks gabungan inilah yang akan diukur kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP dengan menggunakan Microsoft Excel yang akan melahirkan pengolahan data vertikal dan pengolahan data horizontal.

  Hasil pengolahan vertikal akan menunjukkan data pemilihan alternatif strategi promosi. Hasil pengolahan horizontal akan memperlihatkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara satu faktor dalam satu tingkat hirarki dengan elemen lain dalam tingkat hierarkhi di atasnya.

  Bersamaan dengan analisis strategi promosi dari pihak manajemen BPRS Al Salaam, dilakukan juga analisis responden nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang. Tahap awal analisis responden Bersamaan dengan analisis strategi promosi dari pihak manajemen BPRS Al Salaam, dilakukan juga analisis responden nasabah pembiayaan BPRS Al Salaam Cabang Leuwiliang. Tahap awal analisis responden

  Data didapat melalui wawancara dengan pihak nasabah sekaligus pengisian kuesioner yang akan menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan nasabah terhadap aktivitas promosi yang dilakukan BPRS Al Salaam. Perolehan data selanjutnya diolah dengan menggunakan IPA (Importance-Performance Analysis).

  Hasil kedua bentuk data yang diperoleh dari manajemen BPRS Al Salaam dan nasabah pembiayaan akan membentuk perbandingan penilaian strategi promosi antara pihak yang menerapkan strategi promosi (manajemen perusahaan) dan pihak yang menerima strategi promosi (nasabah). Pada akhirnya penelitian ini akan menyimpulkan apakah strategi promosi yang diterapkan BPRS Al Salaam di Cabang Leuwiliang sudah tepat atau belum dan penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi yang terbaik dalam menerapkan strategi promosi.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65