Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-23
2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah salah satunya dapat dilihat dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga per kapita pangan dan non pangan.
a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga perkapita Angka Konsumsi RT perkapita
Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga
yang menjelaskan seberapa besar tingkat pengeluaran rumah tangga tersebut. Semakin besar angka konsumsi rumah tangga
berarti semakin besar bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah.
Berikut adalah gambaran secara lengkap Angka Konsumsi RT perkapita Tahun 2005 s.d 2009 di Kabupaten
Ngawi :
Tabel 2.22 Angka Konsumsi RT perkapita Tahun 2005 s.d 2009
Kabupaten Ngawi
NO Uraian 2005
2006 2007
2008 2009
1. Total Pengeluaran RT Kkalkapth
457,2 447,8
438,4 429
419,5 2. Jumlah
RT 258,377 269,978 278,945 242,040 247,142
3. Rasio 1.2.
1 : 1,769 1 : 1,658
1 : 1,571 1 : 1,772 1 : 1,697
Sumber : BKP dan Penyuluhan PPK Kabupaten Ngawi
Pada tahun 2009 pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita di Kabupaten Ngawi mencapai 419,5 Kkalkapth,
angka ini lebih kecil bila di bandingkan dengan tahun 2005 - 2008, dimana pada tahun 2005 pengeluaran konsumsi rumah
tangga per kapita sebesar 457,2 Kkalkapth, pada tahun 2006 pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita sebesar 447,8
Kkalkapth pada tahun 2007 pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita sebesar 438,4 Kkalkapth dan pada tahun
2008 pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita sebesar 429 Kkalkapth.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-24
Menurunnya angka konsumsi rumah tangga perkapita di Kabupaten Ngawi, disebabkan adanya penganekaragaman
pangan dari konsumsi beras ke bahan pangan alternatif lainnya.
b. Ketersediaan Pangan Utama
Ketahanan pangan merupakan agenda penting di dalam pembangunan ekonomi di Kabupaten Ngawi. Kejadian rawan
pangan menjadi masalah yang sangat sensitif dalam dinamika kehidupan sosial politik, oleh sebab itu menjadi sangat penting
bagi kita untuk mampu mewujudkan ketahanan pangan, khususnya di Kabupaten Ngawi dengan berbasiskan
kemandirian penyediaan pangan lokal. Kemandirian ini semakin penting di tengah kondisi yang mengalami krisis pangan, energi
dan finansial.
c. Nilai Tukar Petani