Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-28
a. Angka kriminalitas
Angka kriminalitas dapat menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah angka kriminalitas maka
semakin tinggi tingkat keaman masyarakat. Angka kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Ngawi tahun 2005 – 2009 dapat di
lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.25 Angka Kriminalitas
Tahun 2005 s.d 2009 Kabupaten Ngawi
No Jenis Kriminal
2005 2006
2007 2008
2009 1.
Jumlah kasus
Ketertiban umum 33 49 87 68 60
2. Jumlah kasus
Pembakaran -
25 -
- -
3. Jumlah Kejahatan Mata Uang
- 1
- -
1 4. Jumlah
kasus Perkosaan
4 10
- -
- 5.
Jumlah kasus
Kesusilaan 1 15 19 16 24
6. Jumlah
kasus Perjudian
47 147 160 220 169 7. Jumlah
kasus Penculikan
2 -
- -
- 8.
Jumlah kasus
Pembunuhan 1 1 2 1 -
9. Jumlah
kasus Penganiayaan
15 31 40 49 54 10.
Jumlah kasus
Pencurian 69 117 150 202 145
11 Jumlah
kasus Pemerasan
2 2 1 1 10 12 Jumlah
kasus Penggelapan
8 7
6 26
18 13
Jumlah kasus
Penipuan 7 24 19 22 14
14 Jumlah kasus
Penadahan 73
103 110
109 67
15 Jumlah kasus
Perusakan 9
- 38
68 44
16 Jumlah kasus Narkoba
- 6
6 17
8 17
Jumlah kasus
Korupsi - 2 4 2 4
18 Jumlah
kasus Kealpaan
14 49 34 36 28 19
Jumlah kasus
Ekonomi - - - - 36
20 Jumlah
kasus SenpiTajam
- - - - 1 21
Jumlah kasus Lainnya 23
1 8
82 1
Jumlah Total
308 590 684 919 684
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam angka 2010
Pada tahun 2009 jumlah tindak kriminal di Kabupaten Ngawi sebanyak 684 kasus, jumlah ini menurun dibandingkan
dengan tahun 2008 sebanyak 919 kasus. Untuk kasus perjudian pada tahun 2009 merupakan jumlah tertinggi dibandingkan
dengan kasus yang lainnya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-29
b. Jumlah Demonstrasi
Demonstrasi merupakan sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang dihadapan umum untuk
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula
dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Semakin sedikit jumlah demonstrasi
maka semakin tinggi tingkat kesepahaman dan semakin tinggi pula tingkat kestabilan kondisi keamanan suatu wilayah. Jumlah
demo yang terjadi di Kabupaten Ngawi tahun 2005 – 2009 dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.26 Jumlah Demo Tahun 2005 s.d 2009 Kabupaten Ngawi
No Uraian 2005 2006 2007 2008 2009
1 Bidang Politik
5 9
10 6
12 2
Ekonomi - - - - -
3 Kasus
pemogokan kerja - - - - -
4 Jumlah Unjuk Rasa
5 9
10 6
12 Sumber : Bakesbangpol dan Linmas
Pada tahun 2009 jumlah demonstrasi di Kabupaten Ngawi sebanyak 12 kejadian, hanya terdiri dari 12 kejadian bidang
politik. Jumlah kejadian ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2008, yang hanya sebanyak 6 kejadian.
2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia SDM yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan di Kabupaten
Ngawi. Pembangunan sumber daya manusia harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja
yang produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional dan mampu mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi yang
inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Ngawi.
Gambaran umum kondisi daerah dan aspek daya saing daerah terkait dengan sumber daya manusia dapat dilihat dari
kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-30
a. Kualitas tenaga kerja rasio lulusan S1S2S3
Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan di Kabupaten Ngawi adalah
kualitas sumber daya manusia SDM. Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk
mengisi kesempatan kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Kualitas tenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya, artinya semakin tinggi tingkat
pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja di
suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan S1, S2 dan S3.
b. Tingkat ketergantungan rasio ketergantungan