Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-20
Penanaman modal memberikan keuntungan bagi semua pihak, tidak hanya bagi investor saja tetapi juga bagi
perekonomin daerah tersebut dan juga agar terjadi alih teknologi yang dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan Kabupaten Ngawi. Berikut adalah gambaran Jumlah Investor PMDNPMA
dan non PMAPMDN Tahun 2005 s.d 2009 Kabupaten Ngawi :
Table 2.18 Jumlah Investor PMDNPMA Tahun 2005 s.d 2009
Kabupaten Ngawi
Tahun Uraian PMDN
PMA Non
PMAPMDN Total
1 2 3
4 5
6=3+4+5 2005
Jumlah Investor -
- 214
214 2006 Jumlah
Investor -
- 1.082
1.082 2007 Jumlah
Investor -
- 897
897 2008 Jumlah
Investor -
1 1.091
1.092 2009 Jumlah
Investor -
1 1.364
1.365
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Ngawi
Sampai saat ini jumlah investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Ngawi pada tahun 2009 sebanyak 1.365
investor, yang terdiri dari 1satu investor asing dan 1.364 investor non PMAPMDN. Jumlah ini meningkat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
b. Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDNPMA
Banyaknya nilai realisasi investasi PMDN dan PMA maka semakin menggambarkan ketersediaan pelayanan penunjang
yang dimiliki daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan investasinya di daerah.
Banyaknya realisasi proyek maka akan semakin menggambarkan keberhasilan daerah dalam memberi fasilitas
penunjang pada investor untuk merealisasikan investasi yang telah direncanakan. Untuk lebih jelasnya jumlah investasi
PMDNPMA dan non PMDNPMA dapat di lihat pada tabel dibawah ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-21
Tabel 2.19 Jumlah Investasi PMDNPMA Tahun 2005 s.d 2009
Kabupaten Ngawi
Persetujuan Realisasi Tahun
Jumlah Proyek Nilai Investasi
JumlahProyek Nilai Investasi
2005 - -
- -
2006 - -
- -
2007 - -
- -
2008 - -
1 90.000.000.000
2009 1 2.601.000.000
- -
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Ngawi
Tabel 2.20 Jumlah Investasi Non PMDNPMA Tahun 2005 s.d 2009
Kabupaten Ngawi
Persetujuan Realisasi Tahun
Jumlah Proyek Nilai Investasi
JumlahProyek Nilai Investasi
2005 214 19.722.000.000
214 19.722.000.000
2006 1.082 95.042.980.000
1.082 95.042.980.000
2007 897 95.358.997.000
897 95.358.997.000
2008 1.091 75.278.879.900
1.091 75.278.879.900
2009 1.364 91.000.125.395
1.364 91.000.125.395
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Ngawi
Jumlah persetujuan proyek PMDNPMA yang berinvestasi di Kabupaten Ngawi pada tahun 2009 sebanyak 1satu Proyek,
dengan jumlah investasi sebesar Rp. 2.601.000.00,00. Sedangkan pada tahun 2008 jumlah realisasi sebanyak 1satu
Proyek ,dengan jumlah investasi sebesar Rp. 90.000.000.000,00, ini dikarenakan adanya stabilitas ekonomi,
kondisi politik, dan kepastian hukum yang kondusif .
Rasio daya serap tenaga kerja pada perusahaan penanaman modal asing PMA dan perusahaan penanaman
modal dalam negeri PMDN mencerminkan besar kecilnya daya tampung proyek investasi PMAPMDN, semakin besar pula
jumlah tenaga kerja suatu daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut.
Rasio daya serap tenaga kerja tahun 2005 – 2009 di Kabupaten Ngawi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012
Bab II-22
Tabel 2.21 Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2005 s.d 2009
Kabupaten Ngawi
NO Uraian
2005 2006 2007 2008 2009
1
Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan PMAPMDN
- - - 34 - 2
Jumlah seluruh PMAPMDN
- - - 1 1 3
Rasio daya serap tenaga kerja
- -
- 1 : 34
1 : 0 4
Jumlah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan Non PMAPMDN
1.064 2.292 3.851 2.685 3.174 5
Jumlah seluruh Non PMAPMDN
214 1.082 897 1.091 1.364 6
Rasio daya serap tenaga kerja
1 : 5 1 : 2
1 : 4 1 : 2
1 : 2
Sumber : Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Ngawi
Pada tahun 2009 jumlah tenaga kerja yang terserap pada 1.364 perusahaan non PMAPMDN berjumlah sebanyak 3.174
orang. Penyerapan tenaga kerja ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya menyerap tenaga kerja
sebanyak 2.685 orang. Rasio penyerapan tenaga kerja terhadap jumlah perusahaan non PMAPMDN pada tahun 2009 sama
dibandingkan dengan tahun 2008, dimana rasio penyerapan tenaga kerja pada tahun 2008 dan tahun 2009 mencapai 1 : 2.
2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan
unggulan daerah. Suatu daya saing merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan
pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
Gambaran umum kondisi daerah terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah
infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.