Populasi, Sampel, Dan Metode Pengambilan Sampel

C. Populasi, Sampel, Dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi dan sampel

Dalam penelitian masalah populasi dan sampel yang dipakai merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Populasi adalah sejumlah individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama (Hadi, 2000). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Menyadari luasnya keseluruhan populasi dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka subjek penelitian yang dipilih adalah sebagian dari keseluruhan populasi yang dinamakan sampel. Sampel merupakan sebagian dari populasi atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sampel sedikitnya harus memiliki satu sifat yang sama dengan populasi (Hadi, 2000). Selain itu, Hadi juga menambahkan bahwa syarat utama agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan maka sebaiknya sampel penelitian harus benar-benar mencerminkan keadaan populasinya atau dengan kata lain harus benar-benar representatif.

Adapun karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2005 s/d 2008 Burgoon dan Ruffner (dalam Dew i & Andrianto, 2003) menyebutkan bahwa pengalaman individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara di depan umum. Ini dapat berarti bahwa semakin ke atas

tingkat perkuliahan seorang mahasiswa Fakultas Psikologi USU maka pengalaman berbicara di depan umum (dalam hal ini melakukan presentasi di depan kelas) akan semakin banyak. Dengan kata lain angkatan atau stambuk dapat mewakili pengalaman individu dalam melakukan presentasi. Mengingat mahasiswa angkatan 2009 baru mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester dimana pengalaman melakukan presentasi di depan kelas belum terlalu banyak, dan untuk menghindari kesenjangan yang terlalu tinggi dengan angkatan-angkatan di atasnya, maka peneliti membatasi subjek penelitiannya hanya dari mahasiswa angkatan 2005 sampai dengan 2008 saja.

b. Masih aktif dalam perkuliahan/tidak sedang dalam masa Penundaan Kegiatan Akademik (PKA)

2. Metode pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu, dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi, 2000).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling , yaitu teknik pengembilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2007). Teknik nonprobability sampling yang digunakan adalah teknik sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007). Pada penelitian ini

peneliti tidak mengambil sampel dari setiap angkatan mahasiswa Fakultas Psikologi USU yang masih aktif yaitu dari angkatan 2003 sampai dengan 2009, namun peneliti hanya mengambil sampel dari angkatan 2005, 2006, 2007, dan 2008 saja. Peneliti mempertimbangkan beberapa hal dalam pengambilan sampel ini. Sampel dari angkatan 2003 dan 2004 tidak diambil karena alasan terlalu sedikitnya jumlah mahasiswa dan kesulitan untuk menemui mahasiswa dari angkatan tersebut. Angkatan 2009 tidak diikutsertakan karena mengingat mahasiswa angkatan 2009 baru mengikuti kegiatan perkuliahan selama satu semester dimana pengalaman melakukan presentasi di depan kelas belum terlalu banyak, dan untuk menghindari kesenjangan yang terlalu tinggi dengan angkatan- angkatan di atasnya, maka peneliti membatasi subjek penelitiannya hanya dari mahasiswa angkatan 2005 sampai dengan 2008 saja.

3. Jumlah sampel penelitian

Azwar (2007) menyatakan bahwa secara tradisional, statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah 184 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King dengan taraf kesalahan 5%. Jumlah mahasiswa dari angkatan 2005 sampai dengan 2008 adalah 416 orang. Taraf kesalahan 5% berarti interval kepercayaannya adalah 95%, sehingga faktor pengalinya adalah 1,195. Dengan melihat nomogram Herry King tersebut, maka dari angka 416 ditarik garis lurus melewati taraf kesalahan 5% dan ditemukan titik angka di atas 40, Azwar (2007) menyatakan bahwa secara tradisional, statistik menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Sampel dalam penelitian ini adalah 184 orang. Pengambilan jumlah sampel mengacu pada tabel Nomogram Herry King dengan taraf kesalahan 5%. Jumlah mahasiswa dari angkatan 2005 sampai dengan 2008 adalah 416 orang. Taraf kesalahan 5% berarti interval kepercayaannya adalah 95%, sehingga faktor pengalinya adalah 1,195. Dengan melihat nomogram Herry King tersebut, maka dari angka 416 ditarik garis lurus melewati taraf kesalahan 5% dan ditemukan titik angka di atas 40,