Pencemaran Perairan Danau TINJAUAN PUSTAKA

9 Berdasarkan Nontji 1990, Danau Toba digolongkan sebagai Danau Oligotrofik yaitu dengan ciri kadar hara yang rendah serta memiliki perairan yang dalam.

2.2. Pencemaran Perairan Danau

Pencemaran air dapat didefinisikan sebagai perubahan sifat fisika dan kimia perairan sehingga mengakibatkan rusaknya atau terganggunya organisme hidup Jackson, 2000. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air menyatakan bahwa, pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas perairan turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Peraturan ini menyatakan bahwa pencemaran harus ditanggulangi dan penanggulangannya adalah merupakan kewajiban semua pihak . Dari rumusan tersebut, secara singkat pencemaran air dapat dikatakan sebagai turunnya kualitas air karena masuknya komponen-komponen pencemar dari kegiatan manusia atau proses alam, sehingga air tersebut tidak memenuhi syarat atau bahkan mengganggu pemanfaatannya untuk kepentingan makhluk hidup. Terjadinya pencemaran perairan danau dapat ditunjukkan oleh dua hal, yaitu 1 adanya pengkayaan unsur hara yang tinggi, sehingga terbentuk komunitas biota dengan produksi yang berlebihan, 2 air diracuni oleh zat kimia toksik yang menyebabkan p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 10 lenyapnya organisme hidup, bahkan mencegah semua kehidupan di perairan Southwick, 1976. Sumber pencemaran yang masuk ke badan perairan, dibedakan atas pencemaran yang disebabkan oleh alam dan pencemaran karena kegiatan manusia Jackson, 2000. Sumber bahan pencemar yang masuk ke perairan dapat berasal dari buangan yang diklasifikasikan sebagai : 1 point source sumber titik dan 2 non point source sumber menyebar. Sumber titik atau sumber pencemaran yang dapat diketahui secara pasti dapat merupakan suatu lokasi tertentu seperti dari air buangan industri maupun domestik serta saluran drainase. Pencemar bersifat lokal dan efek yang diakibatkan dapat ditentukan berdasarkan karakteristik kualitas air. Sedangkan sumber pencemar yang berasal dari sumber menyebar berasal dari sumber yang tidak diketahui secara pasti. Pencemar masuk ke perairan melalui limpasan run off dari permukaan tanah wilayah pertanian yang mengandung pestisida dan pupuk, atau limpasan dari daerah pemukiman dan perkotaan. Dewasa ini permasalahan ekologis danau adalah menurunnya kualitas air oleh masuknya bahan pencemar yang berasal dari perikanan, sampah permukiman, sedimentasi, industri, pertanian dan perikanan. 2.3. Fosfor Fosfor merupakan elemen yang terdapat dalam protein, dan dalam ekosistem air Fosfor terdapat dalam bentuk organik terlarut soluble organic, organik tidak terlarut insoluble organic biasanya terdapat pada biota danau, dan anorganik yang p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 11 tidak terlarut. Limbah Fosfor 10 berasal dari proses alamiah di lingkungan air itu sendiri, 7 dari industri, 11 dari detergen, 17 dari pupuk pertanian, 23 dari limbah manusia, dan yang terbesar, 32 dari limbah perikanan dan peternakan http:id.wikipedia.orgwikiEutrofikasi Tahun 2010. Zat-zat organik terutama protein mengandung gugus Fosfor yang terdapat dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam penyediaan energi. Dalam suatu ekosistem, Fosfor akan membentuk suatu rangkaian interaksi yang kompleks seperti terlihat pada Gambar 1. Dalam perairan Danau, keberadaan Fosfor dalam badan air ditentukan oleh 3tiga faktor yaitu : 1 faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar dimana masuknya Fosfor melalui aliran air water inflow, 2 faktor internal yaitu yang berasal dari sedimen, 3 faktor siklus nutrien yaitu Fosfor dilepas oleh biota danau Sigee, 2004. Hujan Tumbuhan Hewan Pengurai Posfat dalam tanah Dilepaskan ke danau Dibawa air ke danau Posfat dihancurkan oleh Cuaca dari bebatuan Peningkatan melalui Proses geologi Posfat dalam bentuk terlarut Pengendapan melalui proses kimiawi Mengendap ke bawah Seimentasi = membentuk batuan yang baru Gambar 1. Siklus Fosfor Dalam Perairan Danau p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 12 Walaupun dibutuhkan oleh organisme danau, keberadaan jumlah Fosfor dalam danau sangat dibatasi, dimana jumlah Fosfor harus sangat kecil jika dibandingkan dengan keberadaan jumlah Nitrogen. Pembatasan keberadaan jumlah Fosfor di perairan danau diindikasikan oleh sejumlah parameter berikut ini Sigee, 2004 : 1. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan perbandingan antara konsentrasi Fosfor dengan konsentrasi Nitrogen dalam badan air, dimana rasio NP adalah 10 : 1. 2. Konsentrasi Fosfor yang ideal di perairan danau diindikasikan dengan perbandingan antara Partikulat Karbon PC, Partikulat Fosfor PP dan Partikulat Nitrogen PN, dimana pembatasan jumlah konsentrasi Fosfor dalam badan air diindikasikan oleh rasio PCPN 106 dan PNPP 16. Keberadaan Fosfor merupakan salah satu elemen kunci dalam penetapan status kualitas air danau, karena keberadaan unsur ini pada air danau sangat sedikit, sehingga penambahan atau masuknya Fosfor ke perairan danau sedikit saja akan dengan cepat mencetuskan terjadinya penyuburan tanaman perairan seperti Alga, Eceng Gondok, memperlambat terjadinya penetrasi cahaya, menurunkan tingkat DO, juga akan menyebabkan penurunan nilai estetika perairan, bahkan penyuburan tanaman perairan algal bloom Mylaparavu, 2008. Bahkan efek yang lebih serius adalah jika alga yang mati turun ke dasar danau akan mengakibatkan peningkatan jumlah bakteri di dalam air untuk kebutuhan penguraian alga yang mati dan bakteri pengurai tersebut akan membutuhkan oksigen p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 13 yang banyak untuk kebutuhan respirasi dan akibatnya akan menurunkan kadar oksigen dalam air Ministry of Evironment of Ontario, 2007. Faktor dominan dalam pengendalian kualitas air danau untuk mencegah terjadinya eutrofikasi, direkomedasikan dengan mengurangi sumber pencemar Fosfor masuk ke dalam danau Antasch, 2009. Dibanding dengan Nitrogen, umumnya konsentrasi Fosfor meningkat lebih besar dari konsentrasi Nitrogen selama terjadinya eutrofikasi Bachman dan J.R. Jones, 1974; Guk An, K dan Park, S.S. 2002. Bahkan hasil penelitian menyatakan bahwa peledakan populasi phytoplankton adalah merupakan tanggungjawab keberadaan unsur Fosfor di perairan bukan Nitrogen, bahkan akibat keberadaan Fosfor dalam air akan semakin meningkatkan nilai pH, tingkat fiksasi Carbon Carbon fixation seperti ditunjukkan pada Lampiran 2 Schelske et al, 1974 ; Guk An, K dan Park, S.S. 2002.

2.4. Daya Dukung Lingkungan