BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Terdahulu
Penelitian mengenai perilaku memilih telah dilakukan oleh beberapa peneliti misalnya adalah Bambang Kuncoro yang melakukan penelitian di Desa Sunyalangu
Kabupaten Banyumas. Ia menemukan bahwa karakteristik sosiologis, subkultur aliran dan identifikasi partai cukup relevan untuk menjelaskan perubahan perilaku memilih
warga Desa Sunyalangu dalam menentukan Organisasi Peserta Pemilu OPP. Masyarakat Desa Sunyalangu mempunyai kecenderungan memilih Organisasi Peserta
Pemilu lebih besar karena ajakan tetangga daripada program yang ditawarkan Organisasi Peserta Pemilu. Dari hasil penelitian diatas ditemukan fakta bahwa faktor
alasan sosiologis berpengaruh besar dalam prilaku memilih masyarakat. Kemudian penelitian serupa juga dilakukan oleh Udin Hamin yang melakukan
penelitian perilaku memilih etnis di Kota Tidore Kepulauan. Ia menjelaskan bahwa rasionalitas, pertimbangan program partai, identifikasi partai, budaya dan lingkungan
sosial berpengaruh kuat terhadap perilaku memilih kepala daerah pada masyarakat. Sedangkan kesimpulan lain diperoleh Darussalam menemukan bahwa faktor
psikologis sangat besar peranannya untuk menjelaskan perilaku memilih di Indonesia. Sedangkan faktor sosiologis dan faktor rasional tidak terlihat dampaknya terhadap
perilaku memilih di Indonesia. Kemudian kesimpulan lain mengenai prilaku memilih
Universitas Sumatera Utara
oleh J. Kristiadi menjelaskan bahwa tingkat pendidikan, profesi, struktur usia, dan tempat tinggal desa-kota tidak mempengaruhi perilaku memilih di Indonesia.
Kemudian Mohammad Sholihin menjelaskan bahwa pendekatan rasional dan psikologis sangat berpengaruh terhadap prilaku memilih buruh rokok dalam
pemilihan kepala daerah langsung di Kudus. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah faktor juru kampanye, hibah politik, identifikasi calon, isu kampanye
dan visi-misi, dan partai politik. Sedangkan yang terakhir, Budi Jatnika menemukan bahwa afiliasi politik orang tua memiliki pengaruh yang kuat bagi pemilih pemula
perkotaan DKI Jakarta, begitu halnya juga dengan figur tokoh dan identifikasi politik mempunyai pengaruh yang kuat, sedangkan loyalitas agama dan isu-isu politik
maupun program partai ternyata tidak begitu besar pengaruhnya terhadap pemilih pemula dalam menentukan pilihan politiknya.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti politik di atas, penelitian perilaku memilih tidak hanya memfokuskan pada salah satu
pendekatan saja malainkan mengkaji berbagai pendekatan yang ada baik pendekatan sosiologis, psikologis, dan rasional. Nampaknya, berbagai pendekatan dalam perilaku
memilih ini dapat saling melengkapi baik dalam hal penjelasan maupun kesimpulan.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Perilaku Pemilih