Bantalan Transmisi Roda Gigi

• Jarak bagi lingkaran : t 1 =t 2 = 18,85 mm • Kelonggaran puncak : c k = 1,5 mm • Tebal gigi : S 01 = 9,42 mm Putaran poros IV, dengan ; 6 5 3 4 Z Z n n = n 4 = 24 , 17 4 , 46 16 50 = x rpm • Kecepatan keliling roda gigi 5 dan 6 : V o5 = V o6 = 5,03 ms • Gaya tangensial yang dialami : F t =1134,57 kg • Tegangan lentur yang terjadi : σ 5 a = 30,935kgmm 2 : 6 a σ = 22,27 kgmm 2 Bahan roda gigi 5 yang dipilih adalah SNC 1 dengan tegangan lentur yang diizinkan σ a5 = 35 kgmm 2 dan kekuatan tarik σ b5 = 75 kgmm 2 . Bahan roda gigi 6 yang dipilih adalah S 35 C dengan tegangan lentur yang diizinkan σ a6 = 26 kgmm 2 dan kekuatan tarik σ b6 = 52 kgmm 2 . Rancangan ini juga aman digunakan karena tegangan lentur yang diizinkan lebih besar dari pada tegangan lentur yang direncanakan

3.6.5 Bantalan Transmisi Roda Gigi

Bantalan poros transmisi berfungsi sebagai penyangga atau penumpu poros. Untuk perencanaan poros bantalan transmisi roda gigi dibutuhkan sebanyak 29 bantalan, dimana pada setiap poros ditumpu oleh dua hingga empat bantalan. Untuk mendapatkan bantalan yang sesuai maka terlebih dahulu dicari besarnya beban nominal dinamis spasifik C yang harus ditahan bantalan. Pada gerak hoist terdapat lima putaran,seperti dijelaskan sebelumnya. - Putaran poros I n 1 = 1000 rpm - Putaran poros II n 2 = 200 rpm - Putaran poros III n 3 = 50 rpm - Putaran poros IV n 4 = 17,25 rpm Untuk menentukan beban radial maka dapat ditentukan dengan cara seperti berikut ini gaya yang bekerja pada poros I Gaya total yang ditumpu kedua banatalan adalah : R A + R B = F RG + W P ; F RG = F n + W P R A + R B = Fn + W RG + W P Dimana : F n = Gaya yang terjadi akibat persinggungan antara roda gigi kg W RG = Berat roda gigi kg W p = Berat Poros kg Gambar 3.11 Gaya pada Roda Gigi Gaya yang terjadi akibat adanya Momen puntir gaya tangensial 2 kg df M Ft p = ................................................................. Lit.2, Hal 25 Dimana : Ft = Gaya yang terjadi akibat adanya Momen puntir gaya tangensial kg Mp = Momen puntir kg.mm Df = Diameter lingkar kaki mm Sehingga gaya tangensial yang terjadi adalah : Ft = 2 5 , 28 1 , 376 . 19 Ft =1359,7 kg Gaya normal yang terjadi F n F n = 1 kg Cos F α .................................................................. Lit.2, Hal 237 Dimana : Ft = Gaya yang terjadi akibat adanya Momen puntir gaya tangensial F n = Gaya normal yang terjadi kg α = Sudut tekan = 20 Sehingga F n = 9 . 446 . 1 20 7 . 359 . 1 = Cos kg F n =1.446,9 x 9,81 = 14,194 N Massa roda gigi Mrg : M rg = Volum roda gigi x massa jenis M rg = 2 4 d d − π b 1000 85 , 7 kg Dimana : M rg = Massa roda gigi kg do = Diameter lingkaran jarak bagi cm d = Diameter poros cm b = Lebar gigi cm Sehingga masa roda gigi diperoleh : M rg = 1000 85 , 7 5 , 4 3 , 3 6 . 3 4 2 2 − π M rg = 0,06 kg Berat roda gigi W rg W rg = M rg .g N Dimana : W rg = Berat roda gigi N g = Gaya grafitasi bumi =9,81 ms 2 Maka : W rg = 0,06 x 9,81 = 0,5886 W rg =0,6 N Massa poros mp m p = massa poros kg d = Diameter poros cm L = Panjang poros = 60 cm Sehingga : m p = 1000 85 , 7 . 60 . 3 , 3 4 2 X π m p = 4 Berat poros Wp W p = m.g N Dimana : W p = Berat Poros N M = Massa poros Kg g = Gaya gravitasi bumi = 9,81 ms 2 Maka : W p = 4 x 9,81 W p =39,3 N Maka gaya reaksi pada bantalan A dan B adalah : = Σ A M F RG 15 + W p 30 − R B 60 = 0 F n + W rg 15 + W p 30 - R B 60 = 0 14.194 + 0,6 15 + 39,3 30 - R B 60 = 0 Rb = 60 098 . 214 R B = 3,568,3 N = 3,6 N Σ F y = 0 R A + R B = F rg + W P R A = F rg + W P - R B R A =14.194 + 39,3- 3,568,3 R A =10.665 N R A =10,7 Jenis bantalan yang digunakan adalah Single Row Deep Grove Ball Bearing dari standar Jerman. Alasan pemilihan bantalan Single Row Deep Grove Ball Bearing adalah : • Mampu menerima beban radial serta beban terpusat • Memiliki kualitas yang baik tahan aus,gesek dan tahan terhadap korosi. • Mampu digunakan pada putaran yang tinggi • Biaya perawatan yang murah dan pemasangan yang mudah

3.7 Sistem Rem Untuk Mekanisme Pengangkat

Pada pesawat pengangkat ini, rem tidak hanya dipergunakan untuk menghentikan beban tetapi juga untuk menahan beban pada waktu diam dan mengatur kecepatan pada saat menurunkannya. Pada perencanaan ini jenis rem yang dipergunakan adalah jenis rem cakra disc breake. Karena rem dipasang pada poros motor, maka daya pengereman statik N br adalah : N br = 75 . . η V Q ........................................................................ Lit.1, Hal 292 Dimana : Q = Berat muatan yang diangkat = 8.000 kg V = Kecepatan angkat = 0,28 mdet η = Effisiensi total mekanisme = 0,8 Maka : N br = 89 , 23 75 8 , . 28 , . 000 . 8 = HP Momen statik M st yang diakibatkan beban pada poros rem saat pengereman adalah : br br st n N M 71620 = .............................................................. Lit.1, Hal 292