rol = 1,02 Maka : S
off
=
kg 4.000
2 300
7.700 =
+
S
1
= 4000 . 1,02 = 4080 kg S
2
= 4080 . 1,02 = 4161,6 kg S
on
= 4161,6 . 1,02 = 4244,8 kg Maka :
W
2
= 4244,8 – 4000 = 244,8 kg
4.2 Perencanaan Tali Baja.
Gambar 4.4 Diagram Mekanisme Tali Baja
Tarikan tali akibat berat dan defleksinya f sendiri ditentukan dari keadaan keseimbangan momen :
S =
f .
2 x
. q
2 r
dimana : q
r
= Berat tali per meter panjangnya x = Setengah panjang tali maksimum yang terdefleksi
f = Defleksi lengkungan tali baja yang diizinkan, diambil sebesar : f=
max
200 1
100 1
X
+
dimana ; x
max
= Panjang lengkungan maksimum = 50 m Dari hasil survey
Gambar 4.5 Diagram Untuk Menentukan Tarikan Tali
Maka : Tipe tali baja yang dipilih adalah 6 x 19 + 1 fibre core dengan diameter d
r
= 12,9 mm serta berat per meter tali q
r
= 0,64 kgm. Maka :
S =
kg 606,06
0,33 2.
0,64.25 =
Tegangan tali maksimum yang terjadi : S
max
= η
S W2
W1 +
+
dimana : η = effesiensi puli, untuk 3 buah puli = 0,927 Maka :
S
max
= kg
1241 0,927
06 606,
212 2
375, =
+ +
Beban patah tali baja : P = S
max
.K dimana : K = Faktor keamanan = 5,5
Maka : P = 1241 . 5,5 = 6.825,5 kg.
Dari hasil perhitungan diatas, beban patah yang terjadi masih dibawah beban patah yang diizinkan yaitu, Pb = 10.100 kg. untuk tali baja dengan σ
b
=
18.000 kgcm
2
. Tegangan tali baja maksimum yang diizinkan adalah :
S=
K P
b
S
b
=
2
kgcm 1.836,36
5,5 10.100 =
Tegangan tarik tali baja yang diizinkan :
K
b t
σ σ
=
2
kgcm 3272,73
5,5 18.000 =
=
t
σ
Luas penampang tali baja adalah : F
000 .
50
min 114
D d
K S
b
σ
=
Dari gambar. 3.9 terlihat bahwa jumlah lengkungannya NB = 8, sehingga;
min
D d
adalah =
3 1
Maka : F
2 114
cm 0,74
000 .
50 31
1 5,5
18.000 1.241
= =
Tegangan tarik yang terjadi :
t
σ =
F114 max
S
2
kgcm 1108,1
1,12 1241 =
=
t
σ
Faktor yang tergantung pada jumlah lengkungan tali berulang dari tali
selama periode keausannya sampai tali tersebut rusak m : A=
2 .C.C1.C
m.ó =
d D
dimana : A = Perbandingan diameter drum atau puli dengan diameter tali = 31
σ = Tegangan tarik sebenarnya pada tali = 1665,17 kgcm
2
C = Faktor yang memberi karakteristik konstruksi tali baja dan tegangan tarik bahan kawat, yaitu : C = 0,78
C
1
= Faktor yang tergantung diameter tali baja, C
1
= 0.93 C
2
= Faktor yang menentukan faktor produksi dan operasi tambahan, C
2
= 1,37 Maka : m
=
.c.c1.c2
σ
A
m =
2,81 31,37
0,780,9 11,08
31 =
Untuk m = 1,87 diperoleh jumlah lengkungan berulang z = 310.000, maka umur tali baja N dapat ditentukan dengan rumus :
N =
ϑ β
. .
a.z z
2
dimana : z = Jumlah lengkungan berulang yang diizinkan = 310.000
a = Jumlah siklus rata-rata per bulan = 3400 z
2
= Jumlah lengkungan berulang per siklus kerja = 3 β = Faktor perubahan daya tahan tali = 0,3
φ = Perbandingan jumlah lengkungan dengan jumlah putus tali = 2,5
Maka : N=
Bulan 40,52
,5 30,32
3400 310.000
=
4.3 Perencanaan Puli