Elfrida Juli Erni Hutabarat : Pola Komunikasi Keluarga dengan Orangtua Tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas, 2009.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner tertutup yang terdiri dari dua bagian, yaitu lembar pertama
mengenai data demografi dan lembar kedua data tentang pola komunikasi. Kuesioner mengenai data demografi meliputi umur, jumlah tanggungan, jenis
kelamin, agama, pendidikan terakhir, suku, pekerjaan dan penghasilan. Kuesioner mengenai pola komunikasi untuk melihat bagaimana pola komunikasi keluarga
dengan orangtua tunggal. Kuesioner terdiri dari 25 pertanyaan 18 pertanyaan pola komunikasi fungsional dan 7 pertanyaan pola komunikasi disfungsional yang
dibuat berdasarkan teori dari Wahlross 2002 dan Friedman 1998 dalam tinjauan pustaka dengan menggunakan skala likert. Skala ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju STS memperoleh nilai 1,
Tidak Setuju TS memperoleh nilai 2, Setuju S memperoleh nilai 3, dan Sangat Setuju SS memperoleh nilai 4.
4.6 Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi
Arikunto, 2006. Jenis validitas yang diukur adalah validitas isi yaitu suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili karakteristik yang
dikaji. Keputusan-keputusan biasanya didasarkan pada riset sebelumnya dalam bidang dan pendapat-pendapat ahli Brockopp Tolsma, 1999. Uji validitas
dilakukan oleh dosen yang ahli dalam bidang Keperawatan Keluarga yaitu ibu Siti
Elfrida Juli Erni Hutabarat : Pola Komunikasi Keluarga dengan Orangtua Tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas, 2009.
Zahara Nasution, S.Kp. MNS dan perwakilan orangtua tunggal dari suku Jawa dan Batak yaitu ibu Supsiloani, S.Sos dan Ibu Ir. Rona J. Nainggolan.
Reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda Setiadi,
2007. Uji reliabilitas dilakukan secara internal konsistensi. Pengujian ini dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian dianalisis
dengan menggunakan Cronbach Alpha. Tes Cronbach Alpha yang menunjukka n suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha 0,60 Ghozali, 2005 Kuncoro, 2003 dalam Ginting, 2008. Dari hasil uji reabilitas terhadap orangtua tunggal di Kelurahan Timbang Deli
yang berdekatan dengan Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas, terhadap responden sebanyak 10 orangtua tunggal menyimpulkan bahwa nilai
Cronbach Alpha 0,865. Hal ini membuktikan bahwa koesioner ini reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk menilai pola komunikasi keluarga
dengan orangtua tunggal di Kelurahan Bangun Mulia Kecamatan Medan Amplas.
4.7 Pengumpulan Data