Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009.
untuk margarin dan shortening, disamping untuk bahan baku industri sabun dan deterjen. http:elearning.unej.ac.id
2.2.1. Minyak Kelapa Sawit
Salah satu dari beberapa tanaman golongan palm yang dapat menghasilkan minyak adalah kelapa sawit. Kelapa sawit terdiri dari empat macam varietas
yaitu tipe macrocarya, dura, tenera, dan psifera. Komponen minyak umumnya terdiri dari trigliserida yang memiliki
banyak asam – asam lemak yang tidak jenuh, sedangkan komponen lemak memiliki asam – asam lemak yang jenuh. Minyak kelapa sawit CPO dapat
dipisahkan secara pendinginan winterisasi antara bagian yang banyak mengandung asam lemak tak jenuh oleat yaitu yang berupa minyak dan yang
banyak mengandung asam lemak jenuh strearat yaitu yang berupa lemak yang banyak dijual di pasaran dalam negeri sebagai minyak padat dengan berbaga
merk. Bagian minyak yang banyak mengandung stearat disebut stearin. CPO merupakan minyak sawit mentah yang tidak dapat langsung
dikonsumsi melainkan harus mengalami pengolahan lebih lanjut. Untuk
Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009.
meningkatkan efisiensi produksi, CPO tersebut harus memenuhi standar mutu, dimana dengan adanya standar mutu tersebut pembeli akan merasa dilindungi
dari segi mutu maupun kualitas CPO yang hendak dibelinya. Seperti jenis minyak lain, minyak sawit tersusun dari unsur – unsur C, H,
O. Minyak sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain
asam miristat 1, asam palmitat 45 dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam lemak tidak jenuh, yang terdiri dari asam oleat 39 dan
asam linoleat 11. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit dan minyak kelapa. Secara lebih rinci
komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam ketiga jenis minyak nabati tersebut akan disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 1. Komposisi Asam lemak januh dan Asam lemak tidak jenuh Asam Lemak
Jumlah Atom C
Minyak Sawit
Asam Lemak Jenuh
Oktanoat Dekanoat
Laurat Miristat
Palmitat Stearat
8 10
12 14
16 18
- -
1 1 – 2
32 – 47 4 – 10
Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009.
Asam Lemak Tidak Jenuh
Oleat Linoleat
Linolenat 18
18 18
38 – 50 5 – 14
1
Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah rantai asam lemak yang membentuk trsigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit
menyebabkan kedua jenis minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak sawit dalam suhu kamar bersifat setengah padat, sedangkan
pada suhu yang sama minyak inti sawit berbentuk cair. Jika terjadi penguraian minyak sawit, misalnya dalam proses pengolahan, maka akan didapatkan
berbagai jenis asam lemak dan bahan kimia gliserol yang jumlahnya sekitar 10 dari bahan baku minyak sawit yang dipergunakan. Masing – masing bahan
kimia tersebut mempunyai ruang lingkup penggunaan yang tidak sama, sehingga dari bahan itu dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi produk yang siap pakai
atau bahan setengah jadi. Dari beberapa studi menunjukkan minyak dengan kadar asam lemak
tidak jenuh yang tinggi mampu menekan kadar kolesterol dalam serum darah. Sebaliknya, kadar asam lemak jenuh yang tinggi pada suatu minyak akan
meningkatkan kadar kolesterol dalam serum darah, meskipun dalam minyak tersebut kandungan kolesterolnya sangat rendah. Hal itulah rupanya yang
menimbulkan isu negatif tentang minyak kelapa sawit sebagai produk panen.
Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009.