Sejarah Kelapa Sawit Penyebaran Kelapa Sawit

Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009. 1. Dura 2. Psifera 3. Maco carya 4. Tenera 5. Dwikka – wakka Ketaren, S 1998

2.1.1. Sejarah Kelapa Sawit

Tanaman kelapa sawit Elais Guinensis Jack berasal dari Nigeria,Afrika barat meskipun demikian ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal dari Amerika Selatan yaitu Brazil karena lebih banyak ditemukan spesies kelapa sawit di hutan Brazil di bandingkan dengan Afrika. Pada kenyataannya tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya, seperti Malaysia, Indonesia, Thailand dan Papua Nugini. Kelapa sawit pertama kali di perkenalkan di Indonesia oleh pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mauritius dan Amsterdam dan ditanam di kebun raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada tahun1911. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet, seorang Belgia yang telah banyak belajar tentang kelapa sawit di Afrika. Budidaya yang dilakukan diikuti oleh K.Schadt yang menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Sejak saat itu perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan kelapa sawit pertama kali berlokasi di pantai timur Sumatera Deli dan Aceh . Luas areal perkebunan mencapai 5.123 ha. Indonesia mulai mengekspor minyak sawit pada tahun 1911 Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009. sebesar 576 ton ke negara Eropa, kemudian tahun 1923 mulai mengekspor minyak inti sawit sebesar 850 ton. Fauzy, Y., 2003

2.1.2. Penyebaran Kelapa Sawit

Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas plumula dan bakal akar radikula. Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah men jadibahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90°C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian bawah l Andi Gilbert Panggabean : Penentuan Bilangan Iodin Dalam Crude Palm Stearin Dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin, 2009. umpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran m akanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos. Tanaman sawit dengan tipe cangkang pisifera bersifat female steril sehingga sangat jarang menghasilkan tandan buah dan dalam produksi benih unggul digunakan sebagai tetua jantan.Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelapah. Minyak dihasilkan oleh buah. Kandungan minyak bertambah sesuai kematangan buah. Setelah melewati fase matang, kandungan asam lemak bebas FFA, free fatty acid akan meningkat dan buah akan rontok dengan sendirinya. Buah terdiri dari tiga lapisan: • Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin. • Mesoskarp, serabut buah • Endoskarp, cangkang pelindung inti Inti sawit kernel, yang sebetulnya adalah biji merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. www.google.co.id

2.2. Pengolahan Buah Kelapa Sawit