BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Istilah hemangioma yang digunakan sangatlah luas. Hemangioma dipakai sebagai istilah untuk menjelaskan berbagai kelainan perkembangan vaskular,
termasuk di dalamnya penyakit akibat malformasi vaskular. Banyaknya klasifikasi- klasifikasi serta kemiripannya secara klinis membuat klinisi sulit membedakan
lesitumor akibat malformasi vaskular dengan lesitumor hemangioma. Adanya kesalahpahaman konsep bahwa kebanyakan dari lesitumor ini akan menghilang
secara spontan dalam tahun-tahun awal kehidupan mengakibatkan terjadinya kesalahan diagnosa. Akibatnya, lesitumor yang seharusnya dirawat, malah dibiarkan
tanpa perawatan. Hal itu tentu sangat merugikan pasien.
3,14,15
Untuk mengurangi kesalahan akibat banyaknya klasifikasi kelainan vaskular, maka pada tahun 1982 John Mulliken dan Julie Glowacki membuat klasifikasi tumor
vasoformatif yang didasarkan pada gambaran histologi dan perilaku biologi lesi ke dalam 2 kelompok besar, yaitu hemangioma dan malformasi vaskular. Klasifikasi ini
paling banyak diterima dan dipakai di dunia.
3,16-18
2.1 Pengertian
Pengertian hemangioma sering dikacaukan dengan malformasi vaskular dimana kedua pengertian diatas oleh beberapa penulis dikelompokkan ke dalam
tumor vasoformatif. Hemangioma adalah tumor jinak yang terjadi akibat gangguan
5
Universitas Sumatera Utara
pada perkembangan dan pembentukan pembuluh darah dan dapat terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah, termasuk pada organ seperti hati, limpa, otak, tulang dan
kulit atau mukosa.
2-5,19
Hemangioma dikarakteristikkan dengan proliferasi sel endotel yang sangat cepat, diikuti dengan involusi secara bertahap. Kebanyakan hemangioma
baru muncul pada minggu ke-8 setelah lahir dan lesi akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa tahun.
14
2.2 Epidemiologi
Hemangioma adalah tumor vaskular jinak yang lazim pada bayi dan anak- anak. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa.
Prevalensi hemangioma ± 1-3 pada neonatus dan ± 10 pada bayi sampai dengan usia 1 tahun. Lokasi tersering dijumpainya hemangioma ada pada daerah kepala dan
leher yaitu sebesar 60 . Pada daerah rongga mulut sering ditemukan di bibir, lidah dan mukosa bukal.
7-11
Sekitar 80 kasus berupa lesi tunggal, dan 14-nya merupakan lesi yang multipel.
16-18,20,21
Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan dibanding laki-laki dengan rasio 3:1, dan lebih sering mengenai ras kulit putih.
3,8,18,20
2.3 Etiologi
Etiologi terjadinya hemangioma sampai saat ini masih belum diketahui. Penyebabnya diduga berhubungan dengan mekanisme kontrol pertumbuhan
pembuluh darah. Meskipun mekanisme yang jelas mengenai kontrol pertumbuhan dan involusi hemangioma tidak begitu dimengerti, pengetahuan mengenai
pertumbuhan pembuluh darah yang normal dan proses angiogenesis dapat dijadikan
6
Universitas Sumatera Utara
petunjuk untuk mengetahui penyebab timbulnya hemangioma. Sitokin, seperti basic fibroblast growth factor bFGF dan vascular endothelial growth factor VEGF
berhubungan dengan proses angiogenesis. Peningkatan kadar angiogenesis factors tersebut dan atau berkurangnya kadar angiogenesis inhibitor seperti gamma interferon
Ύ-IF, tumor necrosis factor-beta TNF-β dan transforming growth factor-beta TGF-
β diduga menjadi penyebab terjadinya hemangioma.
22
Pengaruh hormonal serta iritan fisik, mekanik, dan kimiawi juga diperkirakan menjadi penyebab
proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma, tetapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas.
23
Adapun hipotesis yang menyatakan bahwa sel plasenta, seperti trophoblast sebagai sel awal
terbentuknya hemangioma serta adanya kemungkinan pengaruh genetik terhadap timbulnya hemangioma, memerlukan penelitian yang lebih lanjut untuk
memastikannya.
3,22
Kebanyakan hemangioma timbul de novo tanpa adanya riwayat keluarga sporadis. Tetapi ada beberapa penelitian yang melaporkan bahwa hemangioma
berhubungan dengan gen autosom-dominan, terutama neonatus dengan berat badan lahir yang rendah 1500 gram.
24
2.4 Patogenesis