175 2017
O T4
18,3 43,6
7,0 28,1
- -
12,7 26,7
45 105
7,7 12,7
A175 A2017
T4 30,2
16,9 27
19,7 70
9,5
RJ17 Setelah
dianil 42,9
24,6 22
- 100
-
24S 2024
O T4
T36 18,9
47,8 51,3
7,7 32,3
40,1 22
22 -
12,7 28,8
29,5 42
120 130
- -
-
14S 2014
O T4
T4 19,0
39,4 49,0
9,8 28,0
42,0 18
25 13
12,7 23,9
29,5 45
100 135
- -
-
Sumber: Tata Surdia dan Sinroku Saito,1995
Koefisien pemuaian termal dari Si sangat rendah, oleh karena itu paduannya mempunyai koefisien yang rendah juaga apabila ditambah Si lebih banyak.
Berbagai cara dicoba untuk memperhalus butir primer Si, seperti yang telah dikembangkan pada paduan Hypereotektik Al-Si sampai dengan 29Si. Paduan
Al-Si juga banyak dipakai untuk elektroda pengerasan terutama yang mengandung 5 Si. Tata Surdia dan Sinroku Saito, 1995.
2.8.7 Paduan Al-Mg-Si 6001 – 6069
Kalau sedikit Mg ditambahkan pada Al pengerasan penuaan sangat jarang terjadi. Paduan alam system ini mempunyai kekuatan yang kurang baik sebagai bahan
tempaan dibandingkan dengan paduan-paduan lainnya tetapi sangat liat dan
Universitas Sumatera Utara
sangat baik mampu bentuknya yang tinggi pada temperatur biasa. Mempunyai kemampuan bentuk yang lebih baik pada ekstruksi dan tahan korosi dan sebagai
tambahan banyak digunakan untuk angka-angka konstruksiRahmat Saptono, 2008.
Karena paduan ini mempunyai kekuatan yang sangat baik tanpa mengurangi sifat kehantaran listriknya maka dapat digunakan untuk kabel tenaga
listrik. Dalam hal ini pencampuran dengan Cu, Fe dan Mn perlu dihindari karena unsur-unsur itu menyebabkan tahanan listrik menjadi tinggi. Kelebihan dari
paduan Al-Mg-Si dapat dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Sifat-sifat paduan Al-Mg-Si
Paduan Keadaan Kekuatan
tarik kgfmm
2
Kekuatan mulur
kgfmm
2
Perpanjan gan
Kekuatan geser
kgfmm
2
Kekeras an
Brinell Kekuatan
lelah kgfmm
2
6061 O
T4 T6
12,6 24,6
31,6 5,6
14,8 28,0
30 28
15 8,4
16,9 21,0
30 65
95 6,3
9,5 9,5
6063 T5
T6 T83
19,0 24,6
26,0 14,8
20,8 24,6
12 12
11 11,9
15,9 15,5
60 73
82 6,7
6,7 -
Sumber: Tata Surdia dan Sinroku Saito,1995
2.8.8 Paduan Al-Mg-Zn 7075
Alumunium menyebabkan keseimbangan biner semu dengan senyawa antar logam MgZn
2
dan kelarutannya menurun apabila temperatur turun. Telah Diketahui sejak lama bahwa paduan sistem ini dapat dibuat keras sekali dengan
penuaan setelah perlakuan pelarutan. Tetapi sejak lama tidak dipakai sebab mempunyai sifat patah getas oleh retakan korosi tegangan Tata Surdia dan
Sinroku Saito, 1995.
Di Jepang pada permulaan tahun 1940 Igarasi dan kawan-kawan mengadakan studi dan berhasil mengembangkan suatu paduan logam dengan
Universitas Sumatera Utara
penambahan kira-kira 3 Mn atau Cr dimana butir kristal dapat diperhalus dan mengubah bentuk resivitasi serta retakan korosi tegangan hampir tidak terjadi.
Pada saat itu paduan tersebut dinamakan Duralumin super ekstra.Paduan yang terdiri dari 5,5 Zn, 2,5-1,5 Mn, 1,5 Cu, 0,3 Cr, 0,2 Mn dan sisanya Al
sekarang dinamakan paduan 7075 mempunyai kekuatan tertinggi diantara paduan- paduan lainnya. Sifat-sifat mekaniknya dapat dilihat pada tabel 2.6. Penggunaan
paduan ini yang paling besar adalah untuk bahan konstruksi untuk pesawat terbang. Disamping itu penggunaannya juga penting untuk bahan konstruksi Tata
Surdia dan Sinroku Saito, 1995.
2.9 Dapur Crucible pada Departemen Teknik Mesin USU