a. Q
A
yaitu kalor yang menaikkan temperature Alumunium padat dari 27°C suhu kamar hingga mancapai titik peleburan Alumunium 660°C
b. Q
B
yaitu kalor yang berubah fasa Alumunium padat menjadi cair kalor latent pada suhu 660°C.
c. Q
C
yaitu kalor untuk menaikkan temperature alumunium cair dari 660°C ke temperature penuang 750°C.
Maka kalor yang dibutuhkan adalah: Q
1
= Q
A
+ Q
B
+ Q
C
= m
al
. C
pi
. Δt
i
+ m . h + m
a2
.C
P2.
Δt
2
Dimana : m
al
= massa alumunium yang akan dilebur = 30 kg
C
P1
= panas jenis alumunium padat
………..…Holman, J. P.1986:581
= 0,215 kkalkg°C Δt
1
= parbedaan suhu dari titik cair alumunium dengan suhu kamar = 660-27°C
h = panas latent alumunium
………………..…….Tata Surdia1975:680
= 95 kkalkg C
P2
= panas jenis alumunium cair
…………..……Holman, J. P.1986:581
= 0,26 kkalkg°C Δt
2
= perubahan suhu dari temperature penuangan titik cair = 750-660°C
= 90°C Maka kalor untuk melebur alumunium sebesar :
Q
1
= 30 × 0,125 × 663 + 10 x 95 + 30 × 0,26 × 90 = 4138,25 kkal
= 24888,15 KJ
b. Kalor Yang Diserap Batu Tahan Api Q
2
Dari hasil perhitungan dan analisa kalor yang terserap batu tahan api yang di dapat dari saudara mukhlis ridho padang di dapat lah dengan hasil sbg berikut :
Kalor yang diterima bata selama proses peleburan dapat dihitung dengan:
Universitas Sumatera Utara
Q
2
= m
b
. C
P3
. d
t
Sehingga banyaknya panas yang diserap batu bata adalah : Q
2
= 562,668. 236 . 0,84 = 55771,65 kkal
= 233460,1269 kJ
4.4. Panas Yang Diserap Cawan Lebur Q
3
Cawan lebur adalah bagian yang paling besar mengalami perubahan suhu. Besarnya kalor yang diserap cawan lebur ini adalah :
Q
3
= m
cl
. C
P5
. d
t
Dimana : M
cl
= massa cawan lebur = 14,44 kg
C
P5
= panas jenis cawan lebur
………………...…………Tata Surdia1975:585
= 0,46 kkalkg°C d
t
= perubahan suhu = 755 - 27
= 728°C
Maka : Q
3
= 14,44 kg. 0,46 kkalkg°C . 728°C = 4835,667 kkal
= 20246,47 kJ
4.5. Kalor yang Diserap Plat penutup atas Q
4
Dan Dari hasil perhitungan dan analisa plat penutup atas yang di dapat dari saudara mukhlis rido padang di dapat lah dengan hasil sbg berikut :
Plat penutup atas ini terbuat dari baja karbon dengan ketebalan 3mm; Maka dapat dibuat sifat-sifat Crucible yang digunakan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Plat akan mengalami perubahan suhu dari 27°C sampai ke 620°C, maka besarnya perubahan suhu yang terjadi adalah :
Maka, Q
4
= 5,7374 kg. 0,46 kkalkg°C. 593°C = 1565,047972 kkal
= 6551,29 KJ
Gambar 4.2 Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi
4.6. Kalor Total Yang Terserap Q
tot
Banyaknya kalor total adalah jumlah dari keseluruhan kalor yang terserap oleh bahan dapur yaitu :
Qtot = Q
1
+ Q
2
+ Q
3
+ Q
4
= 24888,15 + 233460,1269 + 20246,47 + 6551,29 kJ
= 285146,0369 Kj
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan saudara muklis ridho padang 2010 di dapat lah Banyaknya laju aliran kalor yang terbuang melalui plat penutup atas ini adalah :
q1 = 1252,512 KJjam Sedangkan Panas yang terbuang melalui cawan lebur keluar secara konveksi
ialah: q2 = h x A x dt
Dimana : h : koefisien perpindahan panas konveksi
=18278 wm°C A : luas permukaan lubang cawan pelebur
=
2
. 4
d π
=
4
π x o,294
2
=0,0678 m
2
dt = 755 – 27 = 728 °C q2 = 18278 wm
2
°C x 0,0678 m
2
x 728 °C = 902,86 W
= 3250,296 kjjam
4.7. Hasil Analisa