BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengecoran adalah suatu proses penuangan materi cair seperti logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam
cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk membuat bagian mesin dengan
bentuk yang kompleks.
Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan ciri dari proses pengecoran, yaitu :
1. Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak
2. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari
logam dalam cetakan 3.
Pengaruh material cetakan. 4.
Pembekuan logam dari kondisi cair
Peningkatan kualitas produk pengecoran harus dilakukan agar hasil produksi benda-benda coran dalam negeri dapat bersaing dengan buatan luar
negeri, sehingga negeri ini masih memerlukan banyak pembinaan serta usaha untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya pembinaan
serta usaha meningkatkan produksi pengecoran, kedepannya akan lahir ahli-ahli ilmu pengecoran.
Salah satu alat utama dalam pengecoran ini adalah Dapur Crucible. Dapur Crucible ini sendiri membutuhkan konstruksi dapur yang baik untuk dapat
beroperasi atau melebur logam yang akan dicor
Universitas Sumatera Utara
1.2 Tujuan
Tujuan dari perencanaan ini adalah merancang ulang dan membuat cawan crucibel dengan kapasitas 30Kgpeleburan.
1.3 Batasan Masalah
Berhubung dengan luasnya persoalan dalam masalah pengecoran, maka akan dibatasi ruang lingkup tugas sarjana ini, yaitu tentang perancangan ulang dan
pembuatan cawan crucibel dengan kapasitas 30Kgpeleburan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan perencanaan alat pemanas atau burner ini digunakan tiga dasar metode penulisan, yaitu:
1. Survey Lapangan
Disini dilakukan peninjauan pada Laboratorium Foundry yang menggunakan dapur Crucible untuk memperoleh data-data serta
membandingkan dengan dapur Crucible yang ada dan telah beroperasi untuk melebur logam.
2. Studi Literatur
Berupa studi kepustakaan dan kajian dari buku-buku dan tulisan yang berhubungan dengan hal yang dibahas.
3. Diskusi
Berupa tanya jawab dan arahan dari dosen pembimbing dengan mahasiswa mengenai rancangan yang dilakukan.
1.5 Sistematika Penulisan