2.4 Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Rhodamin B
Analisis kualitatif rhodamin B dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti cara reaksi kimia, cara kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis KLT
dan spektrofotometer sinar tampak, sedangkan untuk analisis kuantitatif rhodamin B dilakukan secara spektrofotometer sinar tampak.
2.4.1 Cara Reaksi Kimia
Cara reaksi kimia dilakukan dengan cara menambahkan pereaksi-pereaksi berikut : HCl pekat, H
2
SO
4
pekat, NaOH 10, dan NH
4
OH 10. Lalu diamati perubahan warna yang terjadi pada masing-masing sampel yang sudah dilakukan
pemisahan dari bahan-bahan pengganggu Cahyadi, 2008.
2.4.2 Cara Kromatografi Kertas
Sejumlah cuplikan ditambahkan dengan asam asetat encer kemudian dimasukkan benang wool bebas lemak dipanaskan di atas penangas air sambil
diaduk-aduk. Benang wool dicucu dengan air hingga bersih. Pewarna dilarutkan dari benang wool dengan penambahan amoniak 10 diatas penangas air hingga
sempurna. Totolkan pada kertas kromatografi, juga totolkan baku pembanding. Elusi dengan eluen I etilmetalketon : aseton : air = 70 : 30 : 30 den eluen II 2 g
NaCl dalam 100 ml etanol 50 Cahyadi, 2008.
2.4.3 Metode Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatogafi Lapis Tipis KLT adalah metode kromatografi cair yang paling sederhana. Kromatografi Lapis Tipis KLT yang dapat dipakai dengan dua
tujuan. Pertama, digunakan untuk uji identifikasi senyawa baku. Untuk meyakinkan identifikasi dapat dilakukan dengna menggunakan lebih dari 1 fase
gerak dan jenis semprot. Teknik spiking dengan menggunakan senyawa baku
Universitas Sumatera Utara
yang telah diketahui sangat dianjurkan untuk lebih memantapkan pengambilan keputusan identifikasi senyawa. Kedua digunakan untuk analisis kuantitatif
dengan KLT. Pertama bercak diukur langsung pada lempeng dengan menggunakan ukuran luas atau densitometri. Cara kedua adalah dengan mengerok
bercak lalu menetapkan kadar senyawa yang terdapat dalam bercak tersebut dengan metode analisis lain, misalkan dengan metode spektrofotometri Rohman,
2007. Analisis kualitatif rhodamin B dengan menggunakan metode Kromatografi
Lapis Tipis BPOM, 2000 dengan prinsip membandingkan harga Rf, jika dilihat secara visual berwarna merah jambu dan jika dilihat dibawah sinar UV 254nm
berfluoresensi kuning. Faktor–faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatografi
lapisan tipis yang juga mempengaruhi harga Rf: a. Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
b. Sifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya c. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap
d. Pelarut dan derajat kemurnian fase gerak e. Derajat kejenuhan dari uap dalam bejana pengembangan yang digunakan
f. Teknik percobaan g. Jumlah cuplikan yang digunakan
h. Suhu i. Kesetimbangan Hardjono, 1985.
Universitas Sumatera Utara
2.4.4 Metode Spektrofotometri Sinar Tampak