X = kadar Rhodamin sesudah pengenceran V = Volume sampel ml
F
p
= Faktor Pengenceran BS= Berat sampel
2.6 Perolehan Kembali Persen perolehan kembali digunakan untuk menyatakan kecermatan.
Kecermatan merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. Kecermatan dapat ditentukan dengan dua
cara yaitu metode simulasi spiked-placebo recovery dan metode penambahan baku standard addition method. Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan
murni pembanding kimia ditambahkan ke dalam campuran bahan pembawa sediaan farmasi plasebo lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya
dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi tertentu pada
sampel yang diperiksa lalu dianalisis lagi dengan metode tersebut WHO, 1992. Menurut WHO 1992, perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut : Uji perolehan kembali = CA
CA CF −
x 100
Keterangan :
CF
= konsentrasi sampel yang diperoleh setelah penambahan larutan baku
CA
= konsentrasi sampwl sebelum panambahan baku
CA
= konsentrasi larutan baku yang ditambahkan
Universitas Sumatera Utara
2.7 Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif
Batas Deteksi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat dideteksi. Batas Deteksi dapat diperoleh dari kalibrasi standar yang diukur
sebanyak 6 sampai 10 kali Gandjar, 2007;Satiadarma, 2004. Batas deteksi dapat dihitung dengan rumus.
Batas Deteksi = slope
SD x
3
Batas Kuantitatif adalah kuantitatif terkecil analit dalam sampel yang masih dapat diukur dalam kondisi percobaan yang sama dan masih memenuhi
criteria cermat dan seksama WHO,1992. Batas kuantitatif dapat dihitung dengan rumus.
Batas Kuantitatif = slope
SD x
10
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitiaan yang dilakukan adalah penelitiaan deskriptif yang bertujuaan untuk menggambarkan sifat dari suatu keadaan secara sistematis, yaitu
untuk identifikasi dan penetapan kadar Rhodamin B dari beberapa jenis jajanan anak di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi
Kualitatif.
3.1 Alat-alat dan Bahan-baha yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu mini 1240, neraca listrik, penangas air, dan alat-alat gelas
seperti erlenmeyer, gelas ukur, gelas beker, corong pisah, cawan penguap, dan chamber, plat silika gel GF 254 E. Merck dan bulu domba.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini kecuali dinyatakan lain berkualitas pro analisis dari E. Merck yaitu natrium hidroksida, asam asetat
glasial, asam klorida, amonium hidroksida, butanol, n-heksan, dietil eter, rhodamin B Balai POM, etanol PT. Rudang Jaya dan akuades Laboratorium
Kimia Farmasi Kuantitatif.
3.2 Sampel
Metode sampling yang digunakan adalah random sampling. Tempat pengambilan sampel dilakukan di beberapa Sekolah Dasar di kabupaten Labuhan
Batu Selatan yang didasarkan pertimbangan bahwa tempat pengambilan sampel adalah homogen. Kemudiaan dari sekolah-sekolah tersebut dilakukan
pengambilan sampel secara acak yaitu 10 dari populasi. Sampel yang diambil
Universitas Sumatera Utara