Klor Dioksida Oksigen O Natrium Hipoklorit NaOCl

menghilangkan lignin : a setiap tahap awal delignifikasi yang sangat cepat diikuti dengan b sebuah akhir delignifikasi yang lambat. Masing-masing disebut eliminasi lignin yang bersifat mudah dan eliminasi lignin dengan cara lambat. 4 Brightness Ketika lignin sudah dikeluarkan dari pulp pada proses pemutihan dengan oksigen., brightness meningkat. Hal ini umumnya disebabkan oleh delignifikasi dan bukan proses penghilangan lignin Suhunan. Sirait. 2003.

2.6 Bahan Kimia Proses Pemutihan

2.6.1 Klor Dioksida

Pemutihan dengan klor dioksida ClO 2 secara komersial dimulai tahun 1946 di Kanada dan Swedia. Perkembangan penggunaan klor dioksida ini mula-mula sangat lambat karena adanya efek-efek negatif. Tetapi dalam dua puluh tahun terakhir ini hamper tidak ada pabrik pulp sulfat putih yang tidak menggunakan klor dioksida. Klor dioksida adalah cairan mudah menguap menjadi gas yang sangat beracun dan menimbulkan korosi. Uapnya dalam udara dengan konsentrasi 12-15 sangat mudah meledak bila terkena panas atau cahaya sehingga sangat berbahaya bila menggunakan gas klor dioksida pada suhu tinggi. Akhirnya dengan kemajuan teknologi efek-efek teknologi efek-efek negatif dapat dikurangi. Penggunaan klor dioksida lebih selektif terhadap Universitas Sumatera Utara lignin dan senyawa ekstraktif. Selain itu mutu pulp yang dihasilkan lebih baik, derajat putih lebih tinggi Uwan. Fuad dan Alfonso. Siregar. 1998.

2.6.2 Oksigen O

2 Gas oksigen digunakan sebagai suatu zat pemutih bersama-sama dengan alkali pada tahap ekstraksi. Gas oksigen memperkuat sifat-sifat pulp yang diputihkan.hal ini mungkin membuat berkurangnya emisi yang dapat menggangu terhadap lingkungan Suhunan. Sirait. 2003.

2.6.2 Natrium Hipoklorit NaOCl

Larutan natrium hipoklorit dibuat dengan memasukkan gas klor ke dalam larutan berair natrium hidroksida : 2NaOH + Cl 2 → NaOCl + NaCl + H 2 O. Larutan hipoklorit dapat terurai menjadi klorida dan oksigen dengan adanya ion-ion logam berat Eero. Sjostrom. 1995 Hipoklorit adalah persenyawaan klorin yang pertama digunakan untuk proses pemutihan biasanya disebut hypo. Natrium hipoklorit dibuat dari klorin dan natrium hidroksida. Senyawa ini merupakan larutan yang sangat tidak stabil dan cenderung terurai yang meningkat dengan kenaikan konsentrasi dan temperatur serta berkurangnya sifat alkali. Hipoklorit biasanya dibuat dengan konsentrasi alkali yang berlebih kira- kira 4gl untuk menjaga kestabilan larutan. Kandungan klorin pada larutan hipoklorit Universitas Sumatera Utara diperkirakan sebesar 40-44 gl. Tujuan utama perlakuan dengan menggunakan hipoklorit adalah untuk meningkatkan brightness pada pulp. Ini dicapai dengan tindakan oksidasi hipoklorit pada lignin dan bahan-bahan berwarna yang lain yang terdapat pada pulp dengan cara mengubahnya menjadi tidak berwarna. Bagaimanapun reaksi ini, sangat serius merusak serat selulosa kecuali bila kondisi- kondisi operasi pH, temperatur, waktu reaksi, dan jumlah hipoklorit yang digunakan dikendalikan secara hati-hati Suhunan. Sirait. 2003.

2.6.4 Hidrogen Peroksida H