Bahan kimia yang terdapat dalam larutan pemasak juga merembes terserap ke dinding serat dan melarutkan lignin yang ada disitu Anonim. 2001.
2.4 Dasar Proses Pemutihan Pulp
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pemutihan pulp sangat berbeda, tetapi semua proses mempunyai kondisi penting yang sama, yaitu jumlah bahan kimia,
konsistensi pemutihan, waktu dan suhu pemutihan D. Fengel dan G. Wegener. 1995. Proses pemutihan pulp dapat dianggap sebagai suatu lanjutan proses pemasakan
yang dimaksudkan untuk memperbaiki brightness dan kemurnian dari pulp.
Tujuan utama proses pemutihan pulp secara umum dapat diringkaskan sebagai berikut :
1 memperbaiki brightness
2 memperbaiki kemurnian
3 degradasi serat selulosa seminimum mungkinAnonim. 2001.
2.4.1 Teori Pemutihan Pulp
Tujuan dari pemutihan pulp kimia adalah untuk menghilangkan sisa lignin setelah proses pemasakan untuk memperoleh yang disebut pulp yang diputihkan penuh dengan
derajat putih di atas 90 atau untuk memperoleh kualitas semi pengelantangan dengan derajat putih berkisar 60-70 D. Fengel dan G. wegener. 1995.
Universitas Sumatera Utara
Warna pada pulp yang belum diputihkan umumnya disebabkan lignin yang tersisa. Lignin bisa dihilangkan dalam jumlah banyak pada proses pemasakan, tetapi hal
ini akan mengurangi hasil yang banyak dan merusak serat, sehingga menghasilkan kualitas pulp rendah. Oleh karena itu, maka proses pemasakan dihentikan dan
melanjutkan proses penghilangan lignin dengan bahan kimia. Pada normalnya dalam proses pemutihan lignin adalah melarutkan pulp kebentuk yang larut dengan air. Lignin
pada pulp kelihatan dalam berbagai macam bentuk tergantung kepada kondisi-kondisi proses pulp yang berlangsung.
Lignin ini sangat reaktif yang berarti bahwa ini mudah dipengaruhi oleh bahan kimia seperti Klorin, Hipo Klorit, Hidrogen Peroksida, dan lain-lain. Kemudian molekul
lignin terurai menjadi partikel-partikel yang lebih kecil, yang larut dalam air, dan dapat dihilangkan dari pulp. Pencucian pulp pada pabrik pemutihan dikerjakan pada alat
pencuci dengan cara pengenceran yang bergantian dan penebalan pulp dan dengan cara pembilasan. Variabel-variabel dasar pada proses pemutihan adalah bahan kimia,
kekuatan, waktu, tempertur, dan pH Anonim. 2001. Pemutihan peroksida dengan natrium peroksida, hidrogen peroksida, atau
campurannya adalah satu-satunya metode oksidatif yang secara industri digunakan pada pulp mekanik. Peroksida yang paling sering digunakan adalah Hidrogen Peroksida
dalam media alkali pada harga pH 10 dan 11. Bahan-bahan kimia tambahan adalah natrium silikat, garam-garam magnesium yang berfungsi sebagai penyangga,
penstabil.Disamping penggunaannya dalam pemutihan pulp mekanik, peroksida pada saat ini juga digunakan dalam serangkaian pemutihan beberapa industri pulp kimia.
Universitas Sumatera Utara
Peroksida terutama digunakan dalam tahap-tahap terakhir digabung dengan klor dioksida, yang menghasilkan kenaikan harga-harga derajat putih dan stabilitas. Baru-
baru ini ekstraksi natrium hidroksida secara tradisional E kadang-kadang diganti dengan tahap peroksida alkali P atau PE yang menggabungkan pemutihan dan
ekstraksi dalam satu tahap, dan menghasilkan tambahan derajat putih tanpa penambahan tahap. Dengan menaikkan penggunaan hidrogen peroksida maka jumlah bahan kimia
pemutih klor berkurang yang menghasilkan penurunan beban klor dari limbah D. Fengel dan G. Wegener. 1995.
2.4.2 Tahap Oksidasi Ekstraksi