pelaksanaan tugas-tugas dengan menggunakan keahlian dan dedikasi mereka secara profesional Schwartz, 1996.
Komitmen profesional mengacu pada kekuatan identifikasi individual dengan profesi. Individual dengan komitmen profesional yang
tinggi dikarakterkan memiliki kepercayaan dan penerimaan yang tinggi dalam tujuan profesi, keinginan untuk berusaha sekuatnya atas nama
profesi, dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam profesi Mowday dkk,1979. Secara khusus, komitmen profesi yang
tinggi seharusnya mendorong auditor ke perilaku yang sesuai dengan kepentingan publik dan menjauh dari perilaku yang membahayakan
profesi. Menurut Lord dan DeZoort 2001 auditor dengan komitmen
profesi yang tinggi akan berperilaku selaras dengan kepentingan publik dan tidak akan merusak profesionalismenya. Sebaliknya auditor dengan
komitmen profesi yang rendah akan berpotensi untuk berperilaku disfungsional misalnya mengutamakan kepentingan klien. Dengan
demikian dalam penelitian ini diprediksikan bahwa auditor dengan komitmen profesi yang tinggi akan mempertahankan perilaku yang
menyimpang dibandingkan dengan auditor dengan komitmen profesi yang rendah.
D. Peningkatan Kinerja
Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance.
Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara 2005:67 bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual
performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai
seseorang yang berarti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja
organisasi. Kinerja individu adalah hasil kerja auditor baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan,
sedangkan kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok Mangkunegara, 2005:15.
Gibson et. al,. 1996:95 menyatakan bahwa kinerja auditor merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menetapkan
perbandingan hasil pelaksanaan tugas, tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi pada periode tertentu dan relatif dapat digunakan untuk
mengukur prestasi kerja atau kinerja organisasi. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi 1998:11 adalah
akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan examination secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain
dengan tujuan untuk menentukan apahah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Kalbers dan Forgarty 1995 mengemukakan bahwa kinerja
auditor sebagai evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh atasan, rekan kerja, diri sendiri, dan bawahan langsung.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan didasarkan atas kecakapan, pengalaman serta kesungguhan waktu
yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas, kualitas dan ketepatan waktu kinerja, prestasi kerja dapat diukur melalui pengukuran tertentu
standar dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan. Karakteristik yang membedakan kinerja auditor
dengan kinerja manajer adalah pada output yang dihasilkan. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Kriteria penilaian kinerja auditor dalam penelitian ini diukur
dengan menggunakan: a motivasi, yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mencapai suatu tujuan, b etos kerja, c komitmen profesional, yaitu tingkat loyalitas individu pada profesinya.
Menurut Larkin dan Schwejkart 1992, kinerja seringkali identik dengan kemampuan ability seorang auditor berhubungan dengan
komitmen profesinya. Perilaku kinerja individu dapat ditelusuri hingga ke
faktor-faktor spesifik seperti kemampuan, upaya dan kesulitan tugas. Kemampuan dan upaya merupakan penyebab yang bersifat internal
sedangkan faktor lainnya lebih bersifat eksternal. Kinerja mengacu pada prestasi kerja individu yang diatur berdasarkan standar atau kriteria yang
telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Kinerja yang tinggi dapat menimbulkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penelitian Goodhue
dan Thompson 1995 menyatakan bahwa pencapaian kinerja individu berkaitan dengan pencapaian serangkaian tugas-tugas individu. Kinerja
yang lebih tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan efisiensi, efektivitas atau kualitas yang lebih tinggi dari penyelesaian dan
serangkaian tugas yang dibebankan kepada individu dalam organisasi. Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas tugas
yang diberikan Casio: 1992. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik Donnelly, Gibson and
Ivancevich: 1994. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja
auditor. Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan
mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakanprogramkegiatan yang dianggap penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.
E. Hasil Penelitian Sebelumnya