26
2.7.5 Sequence Diagram
Menurut Julius Hermawan 2004 :24 Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk
mencapai tujuan dari use case, interaksi class dan operasi yang terlibat. Pembuatannya merupakan hal yang paling kritikal dalam proses desain
artifak.
2.8 Relational Database Management Systems RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul A Relational Model of Data for Large Shared
Data Banks. Salah satu definisi yang cukup dikenal secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun demikian, pada
awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut
yang menjadikan terminologinya berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam cakupan yang
minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:
Menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional ditampilkan dalam bentuk tabular, sebagai koleksi dari tabel
dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom.
menyediakan operator relasioanl untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular. Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif
memenuhi implementasi atas sebuah model relasional adalah Pusat
27 Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 1970-1972 dan
implementasi lain yang mengikutinya PRTV 1973-1979.
Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang
lainnya adalah Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12 pemanfaatan saat ini. Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas relasional
dari DBMS. Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap kurang tepat; beberapa kalangan berargumentasi bahwa
penyajian data sebagai kumpulan baris dan kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem
basisdata dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam 12 hukum Codd, namun pada
kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata tidak mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata tidak mengimplementasikan keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka
sistem tersebut tidak dapat disebut sebagai relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak diterima oleh para teoritis dan kalangan-kalangan lainnya
yang memegang
teguh prinsip-prinsip
Codd, tentunya
akan mendiskualifikasikan banyak sistem basisdata yang ada saat ini tidak
murni relasional. Dalam kenyataannya, sistem basisdata yang menggunakan SQL Structured Query Language untuk mengakses dan
28 memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi
ini. Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang ada menyebutkan sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa
dari hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Semi-RelasionalPseudo-Relational Database Management
Systems PRDBMS. Untuk sistem manajemen basis data yang sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut
sebagai Sistem Manajemen Basisdata Murni-RelasionalTrully-Relational Database
Management Systems
TRDBMS. Saat ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai
bahasa query namun juga menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya. Alpora Dataphor adalah RDBMS yang tersedia secara
komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-hukum Codd tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.
Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah kenyataan bahwa implementasi yang ada saat
ini dipandang sebagai terlalu statis. Spekulasipun bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata generasi baru yang
menggunakan model relasional secara dinamis dengan kolom yang bisa dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis,
didefinisikan secara dinamis. Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map kamus ataupun larik asosiatif dan kolom-kolom yang tidak
dikenal secara sederhana disajikan sebagai field kosong. Beberapa
29 kalangan menganggap hal ini menyalahi model relasioal murni, namun
kalangan lain menyanggah bahwa sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detil implementasi saja. Sehingga dalam pandangan ini, sebuah
kolom yang tidak ditemukantidak ada secara sederhana hanyalah dipandang sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara
penyajian saja. Sebelum membahas berbagai jenis perintah SQL akan lebih baik kalau kita bicara tentang Relational Database dan Relational
Database Management System atau biasa di kenal dengan RDBMS. Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep
penyimpanan data, sebelum konsep database relasional muncul sebenarnya sudah ada dua model database yaitu Network Database dan Hierarchie
Database. Dalam database relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat
hubungan atau relationship, sehingga sering kita baca diberbagai literatur, database didefinisikan
sebagai “kumpulan dari sejumlah tabel yang saling hubungan atau keterkaitan”. Kumpulan dari data yang diorganisasikan
sebagai tabel disimpan dalam bentuk data elektronik di dalam hardisk komputer. Untuk membuat struktur tabel, mengisi data ke tabel, mengubah
data jika diperlukan dan menghapus data dari tabel diperlukan software. Software yang digunakan membuat tabel, isi data, ubah data dan hapus
data disebut Relational Database Management System atau dikenal dengan singkatan RDBMS sedangkan perintah yang digunakan untuk membuat
tabel, isi, ubah dan hapus data disebut perintah SQL yang merupakan
30 singkatan dari Structure Query Language. Jadi, setiap software RDBMS
pasti bisa digunakan untuk menjalankan perintah SQL. Sebenarnya fungsi RDBMS bukan cuma buat tabel, isi data, ubah
dan hapus data, untuk manajemen data dalam skala besar dan agar bisa mendukung proses bisnis yang kontinyu dan real time suatu RDBMS
dituntut untuk mempunyai kemampuan manajemen user dan keamanan data, backup dan recovery data serta kemampuan lainnya yang berkaitan
dengan kecepatan pemrosesan data performance. Salah satu software RDBMS yang ada dipasaran saat ini dan cukup banyak digunakan adalah
Oracle Database. DBMS memiliki keuntungan seperti berikut: 1 Independensi data, DBMS menyediakan pendekatan yang
membuat perubahan dalam data tidak membuat program harus diubah.
2 Pengaksesan yang efisien terhadap data, DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih sehingga penyimpanan dan
pengambilan data dilakukan secara efisien. 3 Keamanan dan integritas data, karena data dikendalikan oleh
DBMS maka DBMS dapat melakukan kendali integritas terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan definisi suatu field
dan kekangan yang melekat pada field akan ditolak. Sebagai contoh, jika field Jenis_Kelamin dinyatakan berupa P atau W,
maka penyimpanan L ke field tersebut dengan sendirinya akan ditolak oleh DBMS.
31 4 Administrasi data, jika sejumlah pemakai berbagi data maka
pemusatan administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat
diminimalkan. 5 Akses bersamaan dan pemulihan terhadap kegagalan, DBMS
menyediakan mekanisme sehingga data yang sama dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS
melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem. Jika terjadi kegagalan sistem, DBMS dapat mengembalikan data sebagaimana
kondisi saat sebelum terjadi kegagalan. 6 Waktu pengembangan aplikasi terpendek, DBMS menawarkan
banyak fasilitas yang memudahkan dalam menyusun aplikasi sehingga waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek.
Database Basis Data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh
informasi Kadir, 2003 : 120. Database dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS Database Management System. DBMS adalah perangkat lunak
system yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database dengan cara yang praktis dan efisien.
32 DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam
pemakai yang memiliki kebutuhan berbeda.
2.9 MySQL