48 Metode yang peneliti gunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi
student controling system adalah Rapid Application Development RAD model pengembangan sistem perangkat lunak yang berorentasi objek yang dikemukakan
oleh Kendall 2001 : 161 Berikut adalah pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengembangan aplikasi ini.
4.2.1. RequirementPemodelan Bisnis
Penulis mengidentifkasikan kebutuhan sistem dengaan melakukan:
4.2.1.1. Investigasi Awal Initial Investigation
Penulis melakukan wawancara dan menyebar kuisioner untuk mendapatkan data. Wawancara dilakukan dengan kepala
sekolah Madrasah Aliyah Negeri 6 Jakarta. Berikut ini pertanyaan- pertanyaan yang penulis ajukan kepada nara sumber secara umum:
Tabel 4.1. Wawancara Investigasi Awal
No Pertanyaan Keterangan
1 Menurut Ibu bagaimana pemberian nilai
ujian selama ini? 2
Bagaimana tingkat keamanan dengan nilai siswa,apakah perna terjadi kesalahan nilai?
3 Bagaimana system nilai yg diterapkan di
sekolah ini? 4
Bagaimana sistem selama ini yang berjalan untuk memberikan informasi nilai ujian
akhir? 5
Bagaimana mekanisme peringatan standar nilai terhadap siswa jika mau lulus?
49 Kuisoner yang penulis sebar meliputi 3 pertanyaan dasar
mengenai prilaku siswa dan usulan pembuatan sistem yang akan dibangun. Berikut hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 10 -
12 Januari 2010 dengan responden siswa sebanyak 30 orang.
Tabel 4.2. Hasil kuisioner
No Pertanyaan
Hasil 1
Apakah selama ini nilai hasil ujian dapat di peroleh dengan cepat?
Ya = 10 orang Tidak = 20 orang
2 Apakah selama ini pemberian nilai
ujian dilakukan secara manual? Ya = 24 orang
Tidak tau = 6 orang 3
Bagaimana tanggapan Anda jika ada sebuah aplikasi penilaian yang dapat
membantu pihak
sekolah untuk
mengolah data nilai? Bagus = 23 orang
Perlu dicoba = 7 orang
4.2.1.2. Memahami sistem yang sedang berjalan Understanding
The Existing Sistem
Berikut ini merupakan analisis sistem yang sedang berjalan pada Madrasah Aliyah Negeri 6 Jakarta:
1. Pada sistem pengabsenan siswa, Madrasah Aliyah Negeri 6 Jakarta masih menggunakan absensi secara manual yaitu
berupa buku absen yang sewaktu-waktu dapat dirubah oleh siswa tersebut.
50 2. Tidak adanya sistem nilai yang bisa menghitung secara
otomatis.
3. Pendataan siswa, guru, dan karyawan masih menggunakan cara manual, yakni mencari data perorang, kemudian
menginputkannya ke komputer dengan program MS Office.
4.2.1.3. Mendefinisikan kembali masalah yang ada Redefine
The Problem
Penulis dapat mengidentifikasikan masalah yang sedang sedang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan diantaranya:
1. Jam pelajaran yang seharusnya segera dimulai tetapi harus diluangkan terlebih dahulu oleh guru jam pelajaran pertama
untuk mengabsen siswa. Tindakan pengabsenan yang tidak dicermati dengan baik akan menimbulkan kesalahan
pengabsenan dikarenakan faktor human error. 2. Pendataan siswa, guru dan karyawan juga masih dilakukan
secara manual dengan bantuan program MS Office yang berlum terintegrasi antara satu file dengan file yang lain.
3. Selain masalah tersebut diatas maka ada satu masalah yang penting
yakni tentang
penyampaian informasi.
Pemyampaian informasi dilakukan dengan proses yang relatif cukup lama dengan melakukan pencetakan informasi
dalam bentuk surat edaran, kemudian menunggu disahkan
51 oleh kepala sekolah, kemudian baru dikirim lewat pos atau
lewat siswa yang bersangkutan.
4.2.2. Usulan Pemecahan Masalah