Monopoli Bilteral Apa yang terjadi ketika monopolist bertemu dengan monopsonist ?

karena output lebih rendah dari kompetisi yang ada. Kerugian bobot mati ini adalah merupakan biaya ketidakefisiensian. Qm Qc MV S = AE ME Q Pc Pm A C B Quantity Deadweight loss Gambar 6. Kehilangan bobot mati dari kekuatan monopsoni Persegi panjang dan segitiga arsir memperlihatkan perubahan dalam surplus konsumen dan produsen yang bergerak dari harga dan jumlah kompetitif Pc dan Qc, ke harga dan jumlah monopsonist, Pm dan Qm. Karena harga dan jumlahnya sangat rendah, maka terjadi peningkatand alam surplus pembeli konsumen yang diberikan oleh A – B. Surplus produsen menurun oleh A + B sehingga akan ada kerugian bobot mati yang diberikan oleh segitiga B dan C. 2.2.2. Monopoli Bilteral Apa yang terjadi ketika monopolist bertemu dengan monopsonist ? Kita menyebut sebuah apsar dengan seorang penjual dan seorang pembeli dalam bentuk monopoli bilateral. Jika anda pikir tentang pasar, maka anda akan melihat mengapa sangat sulit memprediksikan harga dan Satia Negara Lubis : Teori Pasar II : Pasar Monopsoni, 2006 USU Repository © 2007 jumlah. Kedua pembeli dan penjual ini berada dalam situasi bargaining. Namun, tidak ada aturan sederhana yang menentukan pihak mana yang melakukan bargaining yang lebih baik. Salah satu pihak memiliki waktu dan kesabaran, atau mungkin mampu meyakinkan pihak lain yang ada di pasar. Monopoli bilateral itu jarang. Pasar dimana sedikit produsen yang memiliki kekuatan monopoli dan menjualnya kepada sedikit pembeli yang memiliki kekuatan monopsoni adalah hal yang biasa. Meskipun bargaining masih dilibatkan, kita dapat menerapkan prinsip itu di sini : kekuatan monopsoni dan monopoli akan cenderung berinteraksi dengan yang lain. Dengan kata lain, kekuatan monopsoni pembeli akan mengurangi kekuatan monopsopni yang efektif dari penjual dan sebaliknya. Tendensi ini tidak berarti bahwa pasar akan terbangun secara kompetitif sempurna, jika misalnya, kekuatan monopsoni itu lebih besar dan kekuatan monospni kecil, kekuatan monopoli residual akan cukup signifikan. Tetapi secara umum, kekuatan monopsoni akan menekan harga mendekati biaya marginal dan kekuatan monopoli akan mendorong harga lebih dekat dengan nilai marginal. Satia Negara Lubis : Teori Pasar II : Pasar Monopsoni, 2006 USU Repository © 2007

III. EKSPLOITASI SUMBERDAYA SECARA MONOPSONI DAN KASUS SATU PEMBELI TUNGGAL

PADA PASAR MONOPSONI

3.1. Eksploitasi Sumberdaya Secara Monopsoni

Eksploitasi momopsoni dapat dimengerti dengnan baik dengan membandingkan monopsoni dengan persaingan murni dalam pembeli sumber. Dalam persaingan murni setiap perusahaan dapat menambah labanya dengan memebeli lebih banyak sumber samapi titik dimana pendapatan marginal produk dari sumber tersebut sama dengan harga sumber. Sumber menerima harga perunit sama dengan sumbangan setiap unit sumber terhadap penerimaan total perusahaan. Tingkat penggunaan untuk mencapai laba maksimal adalah tingkat penggunaan dimana pendapatan produk marginal sama dengan biaya sumber marginal. Karena biaya margianal sumber lebih tinggi dari harga sumber dan pendapatan marginal produk. Oleh karena itu, unit-unit sumber dibayar lebih kecil dari apa yang mereka sumbangkan pada penerimaan total perusahaan. Ini dinamakan eksploitasi sumber-sumber dalam monopsoni. Sang monopsonis membatasi jumlah sumber yang digunakan dan dengan begitu menekan harga sumber tersebut. Satia Negara Lubis : Teori Pasar II : Pasar Monopsoni, 2006 USU Repository © 2007