TEORI PASAR DAN ADMINISTRASI PUBLIK
Nama : Mohammad Hilmi Himawan
NIM
: 145030101111062
MK
: Corporate Public Administration/C
KAJIAN HUBUNGAN TEORI PASAR DENGAN ADMINISTRASI
PUBLIK
(Konsentrasi : New Public Management)
A. TEORI PASAR
1. Adam Smith berpendapat bahwa pasar merupakan segmen awal dari
sebuah pengelolaan pembagian kerja berdasarkan sebuah sistem yang padu
guna mendapatkan pengelolaan kekayaan yang baik.
2. Kotler, 2002 Berpendapat bahwa pasar adalah suatu tempat fisik di mana
pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan barang dan jasa
3. Philip & Duncanadan yang mendefinisikan sebuah pasar sebagai sesuatu
yang digunakan untuk menempatkan barang yang dibutuhkan oleh
konsumen.
4. H. Nystrom menyebutkan bahwa pasar adalah suatu tempat tertentu yang
digunakan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan
produsen ke konsumen. Dengan kata lain bahwa pasar adalah tempat
transaksi barang dan jasa antara produsen dan konsumen
5. W.J. Stanton berpendapat bahwa pasar merupakan tempat yang bertujuan
untuk
merencanakan,
menentukan,
mempromosikan,
serta
mendistribusikan barang dan jasa. Dalam hal ini beliau mengedepankan
kepuasan pembeli.
Jadi dari keempat definisi pasar diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pasar merupakan sebuah tempat berkumpul antara penjual dan pembeli untuk
bertransaksi barang maupun jasa sehingga jaminan mutu yang dimiliki dapat
memuaskan konsumen.
B. PERAN PASAR UNTUK PEREKONOMIAN
Pasar sangat berkaitan dengan perekonomian di suatu daerah sehingga
pasar bisa dikatakan sebagai salah satu aspek pembangunan. Pasar sejatinya
merupakan
jantung
mobilitas
masyarakat,
bisa
dikatakan
jika
pasar
“dilumpuhkan” maka daerah tersebut akan mati dan daya tarik serta
pemerintahannya juga akan mati. Karena itulah peran pasar untuk perekonomian
meliputi 5 (lima) aspek yaitu :
1. Bagi Produsen
Bagi produsen peran pasar sangat vital karena sebagi tempat untuk
mempromosikan hasil produksi atau jasa mereka. Selain itu pasar juga
menjadi tempat untuk memperlancar penjualan hasil produksi. Dengan
adanya pasar, pembeli akan dapat dengan mudah mendapatkan barang
yang mereka inginkan dari produsen tanpa harus mendatangi tempat
produksi. Selain itu, pasar juga memudahkan produsen untuk mendapatkan
barang dan jasa yang mereka butuhkan dalam proses produksi.
2. Bagi Konsumen
Bagi konsumen, pasar juga memiliki peran yang sama penting yaitu
sebagai tempat untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka
butuhkan. Konsumen tidak perlu mendatangi tempat produksi atau pabrik
untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan karena adanya
pasar. Sehingga semakin luas pasar, maka semaking mudah bagi
konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
3. Bagi Pembangunan
Peran pasar bagi pembangunan adalah membantu menunjang pembagunan
yang sedang berlangsung. Dalam perannya ini, pasar membantu
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pembangunan. Pasar
juga bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu pembangunan karena
pajak dan retribusi yang ditarik pemerintah juga digunakan untuk
mendanai pembangunan negara.
4. Bagi Sumber Daya Manusia
Kegiatan jual beli di pasar membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya
manusia yang tidak sedikit. Banyak orang yang menjadikan pasar sebagai
tempat mereka mencari uang. Sehingga, semakin luas pasar; kebutuhan
akan tenaga kerja juga akan semakin bertambah. Dengan semakin banyak
permintaan akan tenaga kerja, pasar juga berperan dalam mengurangi
jumlah pengangguran, membuka lapangan kerja baru, serta memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada.
5. Bagi Pemerintah
Selain sebagai penunjang pembangunan negara, pasar juga berperan
sebagai penambah pendapatan negara melalui pajak dan retribusi. Selain
itu, bila barang dan jasa yang tersedia di pasar juga dikirim ke negara lain;
negara akan mendapatkan tambahan pendapatan melalui devisa. (Baca
juga: Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi)
3. NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
Hyde dan Shafritz (1991:xi), mengemukakan bahwa manajemen publik
merupakan proses menggerakkan SDM dan non SDM sesuai perintah kebijakan
publik. NPM disini mengadopsi fungsi pasar dengan catatan posisi “barang” pada
pasar digantikan oleh “jasa” sehingga hasilnya orientasi NPM bersifat
mengembangkan SDM untuk melayani customer (public) dengan mengedepankan
kepuasannya.
NPM ini telah mengalami berbagai perubahan orientasi menurut Ferlie,
Ashbuerner, Filzgerald dan Pettgrew dalam Keban (2004 : 25), yaitu:
1. Orientasi The Drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran
kinerja.
2. Orientasi
Downsizing
and
Decentralization
yaitu
mengutamakan
penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas
kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan
tepat.
3. Orientasi in Search of Excellence yaitu mengutamakan kinerja optimal
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Orientasi Public Service yaitu menekankan pada kualitas, misi dan nilainilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang
lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi “user” dan warga
masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka menekankan “social learning”
dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja
secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.
Prinsip New Public Management (by Hood, 1991)
1. Lebih berfokus pada manajemen, bukan kebijakan.
2. Adanya standar yang jelas dan dilakukannya pengukuran terhadap kinerja
yang dicapainya.
3. Penekanan yang lebih besar pada pengendalian atas hasil (output), bukan
pada prosedur.
4. Pergeseran ke arah adanya tingkat persaingan yang lebih besar didalam
sektor pelayanan publik.
5. Penekanan pada pengembangan pola-pola manajemen sebagaimana yang
dipraktikan pada sektor swasta untuk mendukung perbaikan kinerja
pelayanan publik.
6. Adanya pergeseran ke arah pemecahan ke dalam berbagai unit organisasi
yang lebih kecil dalam sektor pelayanan publik.
7. Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan parsimony dalam
penggunaan sumber daya.
4. HUBUNGAN TEORI PASAR DENGAN NPM
Pendapat para ahli diatas dalam mendefinisikan teori pasar secara tidak
langsung sudah menggambarkan hubungan antara teori pasar dengan NPM seperti
yang dibahas sebelumnya bahwa masuknya teori pasar ke dalam NPM bersifat
sebagian dengan acuan utamanya berupa “barang” berganti menjadi “jasa” serta
orientasi pelayanan publik lebih cenderung mengedepankan aspek kepuasan
pelanggan (customer). Akibatnya pelayanan publik menjadi lebih bernafas lega
karena pelayanan tersebut mengadopsi sebagian ilmu menajemen dari segmentasi
pasar.
Ketika teori pasar menjadi acuan dalam NPM maka hasil yang diperoleh
adalah peringkasan presedur menjadi lebih efektif dan efisien karena prosedur
yang rumit tidak akan memuaskan customer. Sifat-sifat birokrasi yang lama dalam
melayani adalah kegemukan dari jumlah SDM itu sendiri akibatnya banyak SDM
yang mubadzir kerjanya atau bahkan tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
beban kerjanya, jika dihubungkan dari dalam teori pasar maka hal ini sangat
bertentangan karena di dalam teori pasar adalah penggunaan sumber daya yang
minimalis dengan keuntungan maksimalis. NPM bekerja sesuai dengan prinsip
tersebut. Menimalisasi jumlah SDM dengan pelayanan yang maksimal.
NPM memberlakukan pelayanan dengan tolak ukur perorangan sesuai
dengan segmen pasar dalam ilmu ekonomi. Persaingan pelayanan dengan sektor
swasta yang juga menawarkan jasa menjadi salah satu cara pemerintah untuk
melihat kesuksesan sektor swasta dalam melayani customre. Bisa dikatakan
bahwa NPM seakan-akan menciptakan pelayanan pemerintah terhadap publik
bercitarasa pelayanan swasta.
5. REFRENSI
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Prenhalindo
Smith, Adam. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(1776)
Hood, C. 1991. „A Public Management for All Seasons?‟, Public Administration,
69 (1): 3-19
Hyde & Shafritz, J.M. 1991. Public Management: The Essential Reading.
Chicago, Illinois:
Ferlie, Ewan. Ashburner, Lynn. Fitzgerald, Louise dan Pettigrew, Andrew, The
New Public Management in Action, Oxford University Press, New York, 1996
diterjemahkan oleh Keban, 2004.
NIM
: 145030101111062
MK
: Corporate Public Administration/C
KAJIAN HUBUNGAN TEORI PASAR DENGAN ADMINISTRASI
PUBLIK
(Konsentrasi : New Public Management)
A. TEORI PASAR
1. Adam Smith berpendapat bahwa pasar merupakan segmen awal dari
sebuah pengelolaan pembagian kerja berdasarkan sebuah sistem yang padu
guna mendapatkan pengelolaan kekayaan yang baik.
2. Kotler, 2002 Berpendapat bahwa pasar adalah suatu tempat fisik di mana
pembeli dan penjual berkumpul untuk mepertukarkan barang dan jasa
3. Philip & Duncanadan yang mendefinisikan sebuah pasar sebagai sesuatu
yang digunakan untuk menempatkan barang yang dibutuhkan oleh
konsumen.
4. H. Nystrom menyebutkan bahwa pasar adalah suatu tempat tertentu yang
digunakan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan
produsen ke konsumen. Dengan kata lain bahwa pasar adalah tempat
transaksi barang dan jasa antara produsen dan konsumen
5. W.J. Stanton berpendapat bahwa pasar merupakan tempat yang bertujuan
untuk
merencanakan,
menentukan,
mempromosikan,
serta
mendistribusikan barang dan jasa. Dalam hal ini beliau mengedepankan
kepuasan pembeli.
Jadi dari keempat definisi pasar diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pasar merupakan sebuah tempat berkumpul antara penjual dan pembeli untuk
bertransaksi barang maupun jasa sehingga jaminan mutu yang dimiliki dapat
memuaskan konsumen.
B. PERAN PASAR UNTUK PEREKONOMIAN
Pasar sangat berkaitan dengan perekonomian di suatu daerah sehingga
pasar bisa dikatakan sebagai salah satu aspek pembangunan. Pasar sejatinya
merupakan
jantung
mobilitas
masyarakat,
bisa
dikatakan
jika
pasar
“dilumpuhkan” maka daerah tersebut akan mati dan daya tarik serta
pemerintahannya juga akan mati. Karena itulah peran pasar untuk perekonomian
meliputi 5 (lima) aspek yaitu :
1. Bagi Produsen
Bagi produsen peran pasar sangat vital karena sebagi tempat untuk
mempromosikan hasil produksi atau jasa mereka. Selain itu pasar juga
menjadi tempat untuk memperlancar penjualan hasil produksi. Dengan
adanya pasar, pembeli akan dapat dengan mudah mendapatkan barang
yang mereka inginkan dari produsen tanpa harus mendatangi tempat
produksi. Selain itu, pasar juga memudahkan produsen untuk mendapatkan
barang dan jasa yang mereka butuhkan dalam proses produksi.
2. Bagi Konsumen
Bagi konsumen, pasar juga memiliki peran yang sama penting yaitu
sebagai tempat untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka
butuhkan. Konsumen tidak perlu mendatangi tempat produksi atau pabrik
untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan karena adanya
pasar. Sehingga semakin luas pasar, maka semaking mudah bagi
konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan.
3. Bagi Pembangunan
Peran pasar bagi pembangunan adalah membantu menunjang pembagunan
yang sedang berlangsung. Dalam perannya ini, pasar membantu
pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan dalam pembangunan. Pasar
juga bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu pembangunan karena
pajak dan retribusi yang ditarik pemerintah juga digunakan untuk
mendanai pembangunan negara.
4. Bagi Sumber Daya Manusia
Kegiatan jual beli di pasar membutuhkan tenaga kerja atau sumber daya
manusia yang tidak sedikit. Banyak orang yang menjadikan pasar sebagai
tempat mereka mencari uang. Sehingga, semakin luas pasar; kebutuhan
akan tenaga kerja juga akan semakin bertambah. Dengan semakin banyak
permintaan akan tenaga kerja, pasar juga berperan dalam mengurangi
jumlah pengangguran, membuka lapangan kerja baru, serta memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada.
5. Bagi Pemerintah
Selain sebagai penunjang pembangunan negara, pasar juga berperan
sebagai penambah pendapatan negara melalui pajak dan retribusi. Selain
itu, bila barang dan jasa yang tersedia di pasar juga dikirim ke negara lain;
negara akan mendapatkan tambahan pendapatan melalui devisa. (Baca
juga: Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi)
3. NEW PUBLIC MANAGEMENT (NPM)
Hyde dan Shafritz (1991:xi), mengemukakan bahwa manajemen publik
merupakan proses menggerakkan SDM dan non SDM sesuai perintah kebijakan
publik. NPM disini mengadopsi fungsi pasar dengan catatan posisi “barang” pada
pasar digantikan oleh “jasa” sehingga hasilnya orientasi NPM bersifat
mengembangkan SDM untuk melayani customer (public) dengan mengedepankan
kepuasannya.
NPM ini telah mengalami berbagai perubahan orientasi menurut Ferlie,
Ashbuerner, Filzgerald dan Pettgrew dalam Keban (2004 : 25), yaitu:
1. Orientasi The Drive yaitu mengutamakan nilai efisiensi dalam pengukuran
kinerja.
2. Orientasi
Downsizing
and
Decentralization
yaitu
mengutamakan
penyederhanaan struktur, memperkaya fungsi dan mendelegasikan otoritas
kepada unit-unit yang lebih kecil agar dapat berfungsi secara cepat dan
tepat.
3. Orientasi in Search of Excellence yaitu mengutamakan kinerja optimal
dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Orientasi Public Service yaitu menekankan pada kualitas, misi dan nilainilai yang hendak dicapai organisasi publik, memberikan perhatian yang
lebih besar kepada aspirasi, kebutuhan dan partisipasi “user” dan warga
masyarakat, termasuk wakil-wakil mereka menekankan “social learning”
dalam pemberian pelayanan publik dan penekanan pada evaluasi kinerja
secara berkesinambungan, partisipasi masyarakat dan akuntabilitas.
Prinsip New Public Management (by Hood, 1991)
1. Lebih berfokus pada manajemen, bukan kebijakan.
2. Adanya standar yang jelas dan dilakukannya pengukuran terhadap kinerja
yang dicapainya.
3. Penekanan yang lebih besar pada pengendalian atas hasil (output), bukan
pada prosedur.
4. Pergeseran ke arah adanya tingkat persaingan yang lebih besar didalam
sektor pelayanan publik.
5. Penekanan pada pengembangan pola-pola manajemen sebagaimana yang
dipraktikan pada sektor swasta untuk mendukung perbaikan kinerja
pelayanan publik.
6. Adanya pergeseran ke arah pemecahan ke dalam berbagai unit organisasi
yang lebih kecil dalam sektor pelayanan publik.
7. Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan parsimony dalam
penggunaan sumber daya.
4. HUBUNGAN TEORI PASAR DENGAN NPM
Pendapat para ahli diatas dalam mendefinisikan teori pasar secara tidak
langsung sudah menggambarkan hubungan antara teori pasar dengan NPM seperti
yang dibahas sebelumnya bahwa masuknya teori pasar ke dalam NPM bersifat
sebagian dengan acuan utamanya berupa “barang” berganti menjadi “jasa” serta
orientasi pelayanan publik lebih cenderung mengedepankan aspek kepuasan
pelanggan (customer). Akibatnya pelayanan publik menjadi lebih bernafas lega
karena pelayanan tersebut mengadopsi sebagian ilmu menajemen dari segmentasi
pasar.
Ketika teori pasar menjadi acuan dalam NPM maka hasil yang diperoleh
adalah peringkasan presedur menjadi lebih efektif dan efisien karena prosedur
yang rumit tidak akan memuaskan customer. Sifat-sifat birokrasi yang lama dalam
melayani adalah kegemukan dari jumlah SDM itu sendiri akibatnya banyak SDM
yang mubadzir kerjanya atau bahkan tidak mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
beban kerjanya, jika dihubungkan dari dalam teori pasar maka hal ini sangat
bertentangan karena di dalam teori pasar adalah penggunaan sumber daya yang
minimalis dengan keuntungan maksimalis. NPM bekerja sesuai dengan prinsip
tersebut. Menimalisasi jumlah SDM dengan pelayanan yang maksimal.
NPM memberlakukan pelayanan dengan tolak ukur perorangan sesuai
dengan segmen pasar dalam ilmu ekonomi. Persaingan pelayanan dengan sektor
swasta yang juga menawarkan jasa menjadi salah satu cara pemerintah untuk
melihat kesuksesan sektor swasta dalam melayani customre. Bisa dikatakan
bahwa NPM seakan-akan menciptakan pelayanan pemerintah terhadap publik
bercitarasa pelayanan swasta.
5. REFRENSI
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Prenhalindo
Smith, Adam. An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations
(1776)
Hood, C. 1991. „A Public Management for All Seasons?‟, Public Administration,
69 (1): 3-19
Hyde & Shafritz, J.M. 1991. Public Management: The Essential Reading.
Chicago, Illinois:
Ferlie, Ewan. Ashburner, Lynn. Fitzgerald, Louise dan Pettigrew, Andrew, The
New Public Management in Action, Oxford University Press, New York, 1996
diterjemahkan oleh Keban, 2004.