Perencanaan Kekuatan Struktur Beton Perencanaan Beban Kerja

Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009 Kolom adalah elemen vertical yang memikul system lantai structural. Elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai Momen lentur, kolom merupakan salah satu elemen terpenting dalam peninjauan keamanan struktur. Jika elemen struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal, elemen ini disebut Balok-Kolom. Ad.4 Dinding Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. Biasaanya tidak harus terbuat dari beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi kebutuhan fungsional dan bentuk suatu system struktur. Selain itu, dinding beton struktur sering digunakan sebagai dinding pondasi, dinding tangga, dan dinding geser yang dapat memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa. Ad.5 Pondasi Pondasi adalah elemen structural yang meneruskan beban dari struktur diatasnya ke tanah yang memikulnya.pondasi ini dapat berbentuk, yang paling sederhana adalah berbentuk pondasi setempat seperti yang diperlihatkan pada gambar.1. pondasi ini dapat dipandang sebagai pelat terbalik yang meneruskan beban dari tanah kekolom. Bentuk pondasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipancang ketanah, pondasi gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, pondasi telapak, dan pondasi rakit yang pada dasarnya adalah konstrusi slab dan balok terbalik.

II.5 Perencanaan Kekuatan Struktur Beton

Ada dua metode umum untuk perencanaan kekuatan struktur beton, yaitu metode beban kerja Working stress design dan metode kuat batas Ultimate strength design , metode beban kerja sangat popular pada masa lampau, yaitu sampai pertengahan abad 19. penelitian mengenai metode kuat batas mulai mulai banyak dilakukan sekitar tahun 50-an, hal tersebut didukung oleh bukti-bukti riset bahwa metode kuat batas Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009 dapat memprediksi kuat penampang secara lebih rasional dan selaras dengn hasil experimen.

II.6 Perencanaan Beban Kerja

Penampang struktur terhadap lentur direncanakan sedemikian sehingga tegangan- tegangan yang terjadi akibat beban layan tanpa beban terfaktor yang dihitung berdasarkan teori elastis balok lentur, tidak melebihi tegangan izin yang ditetapkan. Tegangan izin ditetapkan sebagai kuat ultimate atau kuat leleh untuk baja dibagi dengan faktor keamanan,contoh tegangan lentur izin beton adalah 0.45 dari selinder dari beton yang diisyaratkan. Perencanaan beban kerja diarahkan untuk memproporsikan penampang beton bertulang pada kondisi layan sehingga pada kondisi tersebut semua material dalam keadaan elastis, tidak terjadi adanya retak kalaupun ada relatif kecil. Jadi, kekuatan yang dapat dikerahkan penampang beton bertulang bukan menjadi focus utama, contoh pemakainya adalah perencanaan tangki air, dimana retak permukaan beton merupakan suatu hal yang utama. Umumnya perencanaan berdasarkan beban kerja menghasilkan konfigurasi penampang yang konservatif bila dibandingkan dengan metode kuat batas Meskipun hasilnya konsevatif boros, tetapi bila struktur rentan terhadap beban yang tak terduga misalnya gempa besar maka keamananya tidak bisa dijamin. Hal tersebut disebabkan cara perencanaan ini tidak dapat mengakses apakah struktur dapat berprilaku daktail atau tidak bias saja struktur kuat terhadap suatu level beban tertentu, bahkan sampai duakalinya tetapi bila dinaikkan sedikit saja dapat langsung runtuh non-daktail, sehingga keamanan dan keselamatan jiwa atau harta tidak dapat dipastikan. Oleh karena itu, perencanaan berdasarkan beban kerja tidak boleh Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009 digunakan untuk merencanakan struktur-struktur bangunan beton yang riskan terhadap bahaya gempa, seperti struktur utama bangunan tinggi. Tidak adanya kepasrtian tentang Daktalitas juga menyebabkan mengapa pada perencanaan struktur dengan cara tersebut tidak boleh dilakukan redistrubusi momen negatif pada struktur menerus. Konsep redistribusi momen adalah memperbolehkan penyebaran momen negatif ke momen positif dari suatu struktur menerus Portal dengan cara itu, suatu detail penulangan dapat lebih sederhana, merata dan akhirnya diperoleh penghematan. Konsep tersebut dimunkinkan jika penampangnya bersifat daktail yang diakibatkan oleh terjadinya leleh pada tulanganya. Sedangkan dalam perencanaan beban keja tidak ada informasi apakah strukturnya mengalami leleh atau tidak.

II.7 Perencanaan Kuat Batas