Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
II.11 Ketentuan kekuatan menurut SNI
Prinsip dasar keamanan dalam perencanaan struktur balok beton, baik yang menggunakan SNI-2002 yang baru, adalah bahwa struktur dan komponennya harus
direncanakan sehingga semua penampang mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu, yang dihitung berdasarkan kombinasi beban terfaktor yang sesuai
dengan ketentuan tata cara perencanaan yand digunakan, dan ditulis sebagai berikut: Kuat perlu U
≤ Kuat rencana Harus dapat dihasilkan dari setiap penampang Struktur yang direncakan.
II.12 Kuat Perlu
Kuat perlu adalah kekuatan “teoritis” penampang balok yang diperlukan untuk menahan beban luar yang menghasilkan kondisi batas ultimate. jika dari hasil
percobaan yang dijelaskan, kondisi batas ultimate adalah kondisi keseimbangan terakhir sebelum runtuh maka dalam hal ini untuk keperluan perencanaan kondisi
tersebut menurut peraturan dapat dicapai jik penampang struktur tersebut menerima pembebanan recana yang dikalikan dengan faktor beban. Tentu saja dalam hal ini
tersebut harus dicari kombinasi pembebanan yang paling extrim menghasilkan kondisi extrim.
Faktor beban merupakan consensus yang dipilih yang tergantung dari tipe pembebanan beban hidup, beban mati, beban angin, beban gempa, dan berfungsi
sebagai simulasi kemungkinan adanya peningkatan beban kerja yang berkelebuhan yang dapat mengakibatkan keruntuhan.
Jadi, kuat perlu minimal sama dengan”gaya-gaya internal ultimate” yang paling berbahaya selama pemakaian struktur tersebut, dan merupakan kombinasi dari
berbagai macam beban luar mungkin dapat terjadi. Menurut SK SNI T – 15 –1991 – 03 kombinasi itu adalah sebagai berikut:
Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
1. Kuat perlu U untuk beban mati D dan beban hidup L tidak kurang dari:
U = 1.2D + 1.6L 2.
jika ketahanan struktur terhadap beban angin W harus diperhitungkandalm perencanaan, maka pengaruh kombiansi beban D ,L dan W berikut harus
dipelajariuntuk menetukan nilai U yang terbesar: U = 0.751.2D + 1.6L + 1.6W
Atau kondisi beban hidup yang penuh dan kosong sebagai berikut: U = 0.9D + 1.3W
3. jika ketahanan struktur terhadap beban gempa E harus diperhitungkan maka
nilai U diambil: U = 1.05D + Lr
± E, atau U = 0.9 D
± E Lr adalah beban hidup dengan reduksi.
Menurut SNI 03-2847-2002, ada beberapa revisi mengenai ketentuan kombinasi dalam menghitung kuat perlu yang dikutip dari pasal 11.2, yaitu :
• Kuat perlu U untuk beban mati D, tidak kurang dari:
U = 1.4D Kuat perlu U untuk menahan beban mati D, beban hidup L, dan juga beban
atap A atau beban hujan R, tidak kurang dari:
U = 1.2D + 1.6L + 0.5A atau R •
Jika ketahanan struktur terhadap beban angin W harus diperhitungkan dalam perencanaan, maka pengsaruh kombinasi beban D, L dan Wberikut harus
ditinjau untuk menentukan nilai U yang terbesar, yaitu: U = 1.2D + 1.0L
± 1.6W +0.5 A atau R
Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
Jika harus memperhitungkan kemungkinan beban hidup L yang penuh dan kosong untuk mendapatkan kondisi yang paling berbahaya, dan :
U = 0.9D ± 1.6W
• Jika ketahanan struktur terhadap beban gempa E dari ketentuan SNI-03-
1726-1989-F harus diperhitungkan dalam perencanaan, maka nilai kuat perlu U harus diambil sebagai:
U = 1.2D + 1.0L ± 1.0E,
Atau U = 0.9D
± 1.0E
II.13 Kuat rencana