Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
Karena C = T, maka persamaan momen dapat ditulis sebagai beikut:
− =
2 85
. a
d ba
f M
c n
............................. 5.4,c Jika persentase tulangan dinyatakan dengan = A
s
bd, maka persamaan 3.3 dapat ditulis kembali sebagai berikut:
c y
f df
a 85
. .
ρ =
jika = bd, maka persamaan 3.4c menjadi
−
=
c y
y n
f pdf
d f
rd M
7 ,
1 .
2
ρ ............................... 3.5a
atau M
n
= [ .rf’
c
1- 0,59[ ]d
3
……………………………….. 3.5b d
iman = fyf’
c
.persamaan 3.5b kadan-kadang ditulis sebagai berikut: Mn = Rbd
2
……………………………………….. 3.6a Dimana
R = .f’
c
1-0,59 ………………………………. 3.6b
II.3 JENIS DAN SIFAT BAJA TULANGAN
Baja tulangan untuk beton terdiri dari batang, kawat, dan jaring kawat baja las yang seluruhnya dirakit sesuai dengan standar peraturan yang berlaku dimasing masing
daerah. Sifat-sifat terpenting baja tulangan adalah sebagai berikut: 1.
Modulus Young, Es 2.
Kekuatan leleh, fy 3.
Kekuatan batas,fu 4.
Mutu baja yang ditentukan 5.
Ukuran atau diameter batang atau kawat Jaring kawat baja las telah makin sering digunakan untuk slab karena kemudahanya
dalam memasang, jarak penulangan yang terkontrol, serta karena lebih melekatnya
Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
dengan beton. Tulangan yang siap pakai tersebut dibuat dari kawat ulir maupun polus yang diletakkan saling tegak lurus dan dilas pada setiap titik pertemuannya.
II.4 SISTEM-SISTEM STRUKTUR BETON
Setiap struktur merupakan perpaduan antara arsitektur dan teknik rekayasasehingga memenuhi fungsi tertentu. Bentuk dan fungsi sangat erat kaitannya dan system
struktur yang baik adalah salah satu yang paling dapat memenuhi kebutuhan calonpemakai disamping menarik dan menghemat biaya dari segi ekonomi.
Sistem-sistem beton diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton yang bila dipadukan menghasilkan suatu system yang menyeluruh, secara garis besar,
komponen-komponennya dapat diklasifikasikan atas: 1.
Slab 2.
Balok 3.
Kolom 4.
Dinding 5.
Pondasi
Ad.1 Slab
Slab adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati ke rangka pendukung vertikaldari suatu system struktur. Elemen tersebut dapat
berupa balok, atau waffle slab, flat slab slab tanpa balok yang bertumpu langsung pada kolom atau slab komposit diatas joist .elemen-elemen tersebut dapat dibuat
sehingga bekerja dalam satu arah slab satu arah atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus slab dua arah dan flate plate .
Ad.2 Balok
Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
Balok adalah elemen struktur yang menyalurkan beban-beban slab lantai kekolom peyangga yang vertical. Padaumumnya elemen balok dicor secara monolit dengan
slab, dan secara structural ditulangi dibagian bawah. Karena balok dicor monolit dengan slab, maka elemen tersebut membentuk penampang balok T untuk tumpuan
dan balok L untuk tumpuan tepi seperti terlihat pada gambar1
Gambar.I.1 Sistem rangka beton bertulang Struktural tipikal
Ad.3 Kolom
Chandra Perdana Silaban : Program Visual Basic V 6.0 Untuk Perencanaan Balok Dan Kolom, 2008. USU Repository © 2009
Kolom adalah elemen vertical yang memikul system lantai structural. Elemen ini merupakan elemen yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai Momen lentur,
kolom merupakan salah satu elemen terpenting dalam peninjauan keamanan struktur. Jika elemen struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal, elemen ini disebut
Balok-Kolom.
Ad.4 Dinding
Dinding adalah penutup vertical rangka bangunan. Biasaanya tidak harus terbuat dari beton, tetapi terbuat dari material yang secara estetis memenuhi kebutuhan fungsional
dan bentuk suatu system struktur. Selain itu, dinding beton struktur sering digunakan sebagai dinding pondasi, dinding tangga, dan dinding geser yang dapat memikul
beban angin horizontal dan beban akibat gempa.
Ad.5 Pondasi
Pondasi adalah elemen structural yang meneruskan beban dari struktur diatasnya ke tanah yang memikulnya.pondasi ini dapat berbentuk, yang paling sederhana adalah
berbentuk pondasi setempat seperti yang diperlihatkan pada gambar.1. pondasi ini dapat dipandang sebagai pelat terbalik yang meneruskan beban dari tanah kekolom.
Bentuk pondasi lainnya adalah tiang-tiang yang dipancang ketanah, pondasi gabungan yang memikul lebih dari satu kolom, pondasi telapak, dan pondasi rakit yang pada
dasarnya adalah konstrusi slab dan balok terbalik.
II.5 Perencanaan Kekuatan Struktur Beton