Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010. 2
Sf = Faktor keamanan untuk baja karbon dengan alur pasak dengan harga 1,3 – 3,0
Dari persamaan diatas diperoleh rumus untuk menghitung diameter poros :
3 1
5
1 ,
5
=
T C
K d
b t
a
τ Dimana :
=
5
d
Diameter poros mm =
t
K Faktor koreksi untuk momen puntir :
= 1,0 jika beban halus = 1,0 - 1,5 Jika terjadi sedikit kejutan atau tumbukan
= 1,5 - 3,0 Jika beban dikenakan dengan kejutan =
b
C Faktor lenturan
= 1,2 - 2,3 jika tidak ada beban lentur maka Cb = 1 T = Momen puntir
2.4.3 Perencanaan Sabuk Dan Puli
Sebagian besar transmisi sabuk menggunakan sabuk-V karena mudah penggunaannya dan harganya murah, tetapi sabuk ini sering terjadi slip sehingga
tidak dapat meneruskan putaran dengan perbandingan yang tepat. Sabuk terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium. Dalam
gambar 2.7 diberikan berbagai proposi penampang sabuk-V yang umum dipakai.
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
Sularso:Elemen Mesin:Hal 164 Gambar 2.5 Ukuran penampang sabuk-V
Sabuk digunakan untuk mentransmisikan daya motor kebagian poros. Pemilihan sabuk dan puli dilakukan agar tidak terjadinya kehilangan gaya-gaya
yang ditransmisikan. Untuk mengetahui diameter puli digunakan rumus:
p p
D d
N N =
2 1
Sularso,Elemen Mesin, hal:166
Dimana : rpm
penggerak poros
Putaran
1
= N
rpm digerakkan
yang poros
Putaran
2
= N
mm penggerak
puli Diameter
=
p
d
mm digerakkan
yang poros
Diameter =
p
D
Untuk menghitung panjang keliling sabuk digunakan :
2
4 1
2 2
p p
p p
d D
C D
d C
L −
+ +
+ =
π
Jarak sumbu poros adalah :
C =
8 8
2 2
p p
d D
b b
− −
+
Dimana : b = 2L -3,14
p p
d D
+
Sularso,Elemen Mesin, hal:170 ket : L = panjang keliling sabuk mm
C = jarak sumbu poros mm
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
2.4.4. Perencanaan Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak balik dapat berlangsung secara halus, aman, dan
panjang umur. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Jika bantalan tidak berfungsi dengan
baik maka prestasi seluruh sistem akan menurun atau tidak dapat bekerja secara semestinya. Jadi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan
pondasi pada gedung. A. Klasifikasi Bantalan
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.
Atas dasar gerakan bantalan terhadap poros a.
Bantalan Luncur. Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh
permukaan bantalan dengan perantara pelapisan pelumas. b.
Bantalan Gelinding. Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen
gelinding seperti bola peluru, rol atau rol jarum dan rol bulat. 2.
Atas dasar arah beban terhadap poros a.
Bantalan Radial. Arah beban yang ditumpu bantalan ini adalah tegak lurus sumbu poros.
b. Bantalan Radial. Arah beban bantalan ini sejajar dengan sumbu
poros.
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
c. Bantalan Gelinding Khusus. Bantalan ini dapat menumpu beban
yang arahnya sejajar dan tegak lurus sumbu poros. Bantalan yang digunakan untuk mesin tepung beras ini adalah bantalan
gelinding. Bantalan gelinding mempunyai keuntungan dari segi gesekan gelinding yang sangat kecil dibandingkan dengan bantalan luncur.
Gambar 2.6. Jenis –jenis bantalan gelinding 3. Gambar sket dari bantalan
Gambar 2.7. Sket bantalan Bantalan berfungsi sebagai dudukan poros dan untuk mendukung poros akibat
gaya tegangan sabuk dan beban yang diberikan terhadap poros. Beban radial bantalan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
=
e
F x. V.
a r
F y
F .
+ Joseph E.Shigley, Perencanaan Teknik Mesin, hal: 58
Ket : =
e
F Beban radial ekivalen N
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
=
r
F Beban radial yang bekerja N
=
a
F Beban aksial yang bekerja N
V = Faktor rotasi X = Faktor radial
Y = Faktor aksial Maka beban nominal dinamis spesifik C dapat dihitung dengan rumus:
C =W
k
L
1 6
10
R.S. Khurmi, Machine Design, hal: 909
Dimana : C = Beban nominal dinamis spesifik L = Umur bantalan
W = Ekivalen beban dinamik K = 3, untuk bantalan peluru
103, untuk bantalan rol
2.4.5 Baut