Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
=
r
F Beban radial yang bekerja N
=
a
F Beban aksial yang bekerja N
V = Faktor rotasi X = Faktor radial
Y = Faktor aksial Maka beban nominal dinamis spesifik C dapat dihitung dengan rumus:
C =W
k
L
1 6
10
R.S. Khurmi, Machine Design, hal: 909
Dimana : C = Beban nominal dinamis spesifik L = Umur bantalan
W = Ekivalen beban dinamik K = 3, untuk bantalan peluru
103, untuk bantalan rol
2.4.5 Baut
Baut disini berfungsi sebagai pengikat untuk dudukan pada motor penggerak tetapi selain itu berfungsi juga untuk pengikat poros terhadap puli. Jika
momen rencana dari poros adalah T kg.mm dan diameter poros adalah ds mm, maka gaya tangensial F kg Pada permukaan poros adalah :
2
s
d T
F =
Tegangan geser yang ditimbulkan adalah :
2
4 d
F
k
× =
π τ
Dimana :
k
τ = Tegangan geser yang terjadi kgmm
2
d = Diameter luar baut mm
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
Tegangan geser izin didapat dengan :
2 1
fk fk
b ka
S S
× =
σ τ
Dimana : Sfk
1
= Faktor keamanan umumnya diambil 6 Sfk
2
= Faktor keamanan = 1,0-1,5 jika beban dikenakan perlahan-lahan
= 1,5-3,0 jika beban dikenakan tumbukan ringan = 2,0-5,0 jika beban dikenakan secara tiba-tiba dengan
tumbukan berat
Dari tegangan geser izin, panjang pasak yang diperlukan dapat diperoleh dengan :
2
4 d
F
ka
× ≥
π τ
Gaya keliling F kg yang sama seperti diatas dikenakan pada luas permukaan samping pasak. Maka tekanan permukaannya adalah :
1
t d
F P
× =
Dimana : P = Tekanan permukaan kgmm
2
t = kedalaman baut pada poros mm dari harga tekanan permukaan yang di izinkan, panjang pasak yang
diperlukan dapat dihitung dengan :
1
t d
F P
a
× =
Dimana : P
a
= Tekanan permukaan izin kgmm
2
Andi Laedan : Perancangan Pembuatan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 20 Kg Per Jam, 2010.
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN
3.1. Tempat Dan Waktu Pengujian
Pengujian dilakukan ditempat pembuatan alat yaitu dibengkel las Jl. Mangaan 8 Link. 17 mabar-Medan.
3.2. Pengujian Alat
Dalam uji fungsi, bagian utama yang akan diuji yaitu sistem transmisi yang telah dibuat. Cara pengujian adalah :
1. Memastikan baut pengikat puli dalam sistem transmisi terpasang dengan
baik. 2.
Memastikan puli dan sabuk terpasang dengan baik untuk menghindari slip. 3.
Menghidupkan motor listrik . 4.
Mengamati kerja listrik, poros, puli, bantalan, sabuk V, dan melihat apakah semua komponen tersebut bekerja dengan baik.
5. Mengamati dan lihat dengan teliti putaran pulinya terjadi slip atau sliding.
6. Menghitung kapasitas yang dihasilkan mesin permenit, perjam dan
seterusnya. 7.
Bila semua komponen bekerja dengan baik dan sistem transmisi bisa bekerja sehingga dapat mereduksi kecepatan dengan baik.