pendek
36
. Fasilitas pembiayaan tersebut di atas, yang diberikan dalam bentuk FPJPS wajib dijamin dengan agunan berupa Setifikat Wadiah Bank
Indonesia, danatau surat berharga, danatau tagihan lain yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Fasilitas FPJPS hanya diberikan kepada bank syariah yang mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek namun memenuhi persyaratan tingkat
kesehatan dan permodalan illiquid but solvent.
37
c. Pedoman Syariah
38
Para bankir Islam harus memperhatikan beberapa ketentuan syariah yang harus menjadi pedoman, antara lain sebagai berikut:
1 Uang tidak boleh menghasilkan apa-apa; uang hanya akan berkembang
apabila diinvestasikan pada kegiatan ekonomi riil tangible economic activity
dan sesuai dengan ketentuan syariah. 2
Keberhasilan kegiatan ekonomi diukur dengan return on investment ROI; return
ini hanya boleh diestimasikan tapi tidak boleh ditentukan terlebih dahulu di depan.
36
Gemala. Aspek-Aspek. hal. 114.
37
Zainul. Dasar-Dasar. hal. 199.
38
Zainul. Dasar-Dasar. 196.
d. Masalah Pengelolaan Likuiditas Bank Syariah
39
Salah satu kendala operasional yang dihadapi oleh perbankan Islam adalah kesulitan dalam mengendalikan likuiditasnya secara efisien. Hal itu terlihat pada
beberapa gejala, antara lain: 1
Tidak tersedianya kesempatan investasi segera atas dana-dana yang diterimanya. Dana-dana tersebut terakumulasi dan menganggur untuk
beberapa hari sehingga mengurangi rata-rata pendapatan mereka. 2
Kesulitan mencairkan dana investasi yang sedang berjalan, pada saat ada penarikan dana dalam situasi kritis. Akibatnya bank-bank Islam menahan
alat likuidnya dalam jumlah yang lebih besar daripada rata-rata perbankan konvensional.
Pada umumnya bank Islam mengalami dua macam kendala bila dibandingkan dengan bank konvensional, yaitu:
1 Kurangnya akses untuk memperoleh dana likuiditas dari Bank Sentral
kecuali hanya di beberapa negara Islam saja; dan 2
Kurangnya akses ke Pasar Uang Money Market sehingga bank Islam hanya dapat memelihara likuiditas dalam bentuk kas.
39
Zainul. Dasar-Dasar. 194.
Untuk mengatasi masalah tersebut kebanyakan pengelola bank syariah masih harus memilih salah satu atau beberapa pilihan yang bersifat darurat, yaitu:
1 Menolak mengambil bunga
2 Mengambil bunga dan menggunakannya untuk tujuan sosial berdasarkan
fatwa 3
Menginvestasikannya pada emas danatau logam mulia lainnya secara tunai dan melakukan kontrak berjangka forward contract
4 Membiarkan diri kehilangan kesempatan di Pasar Uang dan menyimpan
dananya di bank konvensional tanpa menerima bunga sebagai imbangan dari servis yang diperolehnya.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK DAN PT.
BANK SYARIAH BUKOPIN A.
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
1. Sejarah Singkat
1
PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabiu’ Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI
dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ICMI dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp
106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank
Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini
1
http:www.muamalatbank.comindex.phphomeaboutprofile, diakses pada tanggal 28 Juni 2010.
44